Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kehutanan Papuasia (Journal of Papuasia Forestry)

PENILAIAN POTENSI OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA TELUK MIOKA DAN ALTERNATIF PENGELOLAANNYA DI KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN Hermelina Novalin Taribaba; Matheus Beljai; Mariana H. Peday
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 3 No 2 (2017): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol3.Iss2.167

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi objek dan daya tarik wisata alam guna menyusun alternatif pengelolaan potensi objek dan daya tarik wisata alam Teluk Mioka dengan menggunakan metode deskriptif dengan teknik observasi lapang dan wawancara semi struktural. Hasil penelitian menunjukan bahwa lokasi wisata Teluk Mioka memiliki potensi untuk dikembangkan dan berpeluang untuk dijadikan sebagai salah satu daerah tujuan wisata alam karena memberi penawaran yang baik. Ada alternatif pengelolaan yang dipandang penting untuk dikembangkan sebagai wisata alam Teluk Mioka yaitu alternatif pengelolaan terhadap daya tarik, alternatif pengelolaan terhadap aksesbilitas dan sarana prasarana penunjang serta alternatif pengelolaan terhadap kondisi lingkungan lokasi wisata. Hasil perhitungan dari setiap kriteria seperti nilai kriteri dari daya tarik objek wisata dengan nilai 990, aksesbilitas nilai 625, sarana dan prasarana penunjang nilai 120 dan kondisi lingkungan lokasi wisata dengan 875. Nilai total kriteria Teluk Mioka adalah 2610 dan dikategorikan baik.
Analisis Spasial Deforestasi Kawasan Hutan Lindung Arfak di Kabupaten Manokwari Carl Lewis Kapitarauw; Christian S. Imburi; Matheus Beljai
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol9.Iss1.434

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari solusi permasalahan antara lain: 1) apakah telah terjadi deforestasi di kawasan hutan lindung Arfak? 2) dimana letak kawasan areal yang mengalami deforestasi di wilayah kawasan lindung Arfak? 3) mengetahui bentuk-bentuk deforestasi yang telah terjadi. Penelitian ini dilakukan dengan mentransformasi data satelit Landsat dari tahun 2014 hingga 2022 ke dalam indeks perbedaan normalisasi perbedaan vegetasi yang mana diklasifikasikan dan dioverlay guna mendapatkan tutupan lahan dair tahun 2014 hingga 2022, dimana ditemukan bahwa telah terjadi deforestasi. Pengecekan lapangan (ground check) dilakukan juag guna memperoleh data kesesuaian dengan menggunakan tallysheet sehingga diperoleh kesesuaian data analisis spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perubahan tutupan lahan dari areal berhutan menjadi tidak berhutan dari periode tahun 2014 hingga 2022 sebesar 139,01 ha di kawasan hutan lindung Arfak. Bentuk-bentuk deforestasi yang ditemukan antara lain pertanian lahan kering, pemukiman, semak belukar, lahan terbuka dan sebagian kecil berupa erosi yang terjadi.