Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan secara mendalam tentang aspirasi karir pada Suku Bonai, dan mengungkapkan secara mendalam tentang pola asuh orang tua pada Suku Bonai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi. Subjek penelitian adalah anak dan orang tua Suku Bonai. Subjek dalam penelitian ini adalah anak terdiri dari 4 orang dan orang tua terdiri dari 5 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi non partisipan, wawancara semi-terstruktur dan dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Analisis data menggunakan analisis interaktif (Miles, Huberman, & Saldana, 2014) melalui proses data collection, data condensation, data display, dan conclusion. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa: (1) Aspirari karir pada Suku Bonai hanya sebatas bekerja di perusahaan dengan minimal gaji yang di rasa cukup dan kemudahan untuk memperoleh pekerjaan. Bagi anak yang bisa menamatkan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, maka anak Suku Bonai sudah bisa bekerja sebagai security, mandor perusahaan, dan minimal menjadi buruh perkebunan sawit. Anak Suku Bonai yang tidak meneruskan sekolah dan tidak bisa bekerja di perusahaan lebih memilih untuk meneruskan pekerjaan orang tua mencari ikan dan berkebun. Pola pikir orang tua yang tidak terlalu mementingkan pendidikan, membuat anak Suku Bonai tidak termotivasi untuk bersekolah lebih tinggi. Anak Suku Bonai tidak begitu percaya diri untuk memiliki aspirasi karir yang tinggi, dikarenakan masih merasa terbelakang. Anak Suku Bonai tidak menggunakan secara maksimal media teknologi untuk menunjang aspirasi karir.