Kemiskinan identik dengan ketidakberdayaan, terisolir, minimnya akses, dan kerentanan. Tujuan penelitian mengetahui tingkat efektivitas bantuan sarana prasarana lingkungan dalam pemberdayaan warga miskin perdesaan; Mengetahui pemberdayaan warga miskin dalam pelaksanaan bantuan sarana prasarana lingkungan; Cost analysis bantuan sarana prasarana lingkungan.Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif.Sumber data primer adalah penerima manfaat program dan masyarakat. Key informan meliputi Dinas Sosial Kabupaten, Kepala Desa, TKSK, tokoh masyarakat, kelompok penerima bantuan, tokoh agama/takmir Mushola, dunia usaha, sebanyak 120 responden, masing-masing 60 orang responden lokasi Kabupaten Pringsewu dan Kabupaten Bulukumba. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner, wawancara, telaah dokumen. Temuan penelitian bantuan sarana prasarana lingkungan dalam pemberdayaan warga miskin perdesaan menunjukkan hasil sangat efektif di Pringsewu dan di Bulukumba. Bantuan Sarling menumbuhkan dan meningkatkan keberdayaan masyarakat pada aspek partipasi, keberlanjutan, kemanfaatan dan keterpaduan. Cost structure bantuan Sarling di dua lokasi digunakan untuk kebutuhan material/bangunan fisik, sedangkan ada beberapa komponen yang tidak terpenuhi di cost struktur. Rekomendasi: 1. Perlu peningkatan bantuan Sarling dari anggaran bantuan sarling Rp.50.000.000,- menjadi Rp. 85.000.000,- karena implementasi bantuan tidak hanya untuk bantuan fisik saja dibutuhkan dana operasional non fisik lainnya 2. Dibutuhkan dukungan sharing anggaran dalam pelaksanaan kegiatan dari instansi Dinas Sosial guna keberlanjutan program sarana lingkungan. 3. Dibutuhkan kemitraan lintas sektoral untuk keberlanjutan dan pengembangan program Sarling. 4. Perlu peningkatan intensitas pendampingan dalam implementasi program agar berbagai kendala dapat segera dicarikan solusi pemecahan. 5. Perlu ditingkatkan komitmen, kepedulian, serta rasa kepemilikan program pada masyarakat akan keberlanjutan program.