Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Nilai Uji Rendam (Immersion Test) Dari Material Recycle Asphalt Pavement (RAP) Dengan Menambahkan Oli Bekas Pada Perkerasan Jalan Saleh, Alfian; Wahyuni Megasari, Shanti; Lubis, Fadrizal; Trisep Haris, Virgo
Jurnal Karya Ilmiah Multidisiplin (JURKIM) Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Karya Ilmiah Multidisiplin (Jurkim)
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/jurkim.v4i2.19799

Abstract

Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) is the result of dredging the old road pavement which is usually used as backfill and has even become waste that is usually rarely used. RAP material that is no longer used can be used as an additive in the manufacture of new asphalt concrete with rejuvenator. This study aims to determine the durability of used motor vehicle oil as a rejuvenating agent for RAP on the Lataston mixture gradation (HRS-WC) on Marshall and IRS characteristics. The testing stage is to test the characteristics of the RAP material. The optimum asphalt content (KAO) for the aggregate was obtained at 7,24%, while the optimum used oil content was obtained at 4,94% by weight of asphalt as a RAP rejuvenator. Marshall and IRS characteristics testing are in accordance with the 2018 Highways specification. Marshall test results show that as the amount of used oil freshener is added, the ability of the mixture to withstand loads decreases and the flexibility of the mixture increases, resulting in reduced asphalt durability represented by testing IRS 30 minutes and 24 hours which showed the durability value obtained a value of 60,49% in the Lataston mixture. As a result, the IRS value does not meet the requirements of the 2018 Highways Specification of 90%, so it is concluded that the results of the tests carried out do not meet the durability requirements and cannot be applied in the field..
Analisis Daya Dukung Pondasi Bored Pile pada Proyek Pembangunan Menara Listrik Transmisi 500 KV Peranap-Perawang Chandra, Andre; Yanti, Gusneli; Wahyuni Megasari, Shanti
JURNAL TEKNIK Vol. 12 No. 2 (2018)
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/teknik.v12i2.1732

Abstract

Pondasi bored pile berinteraksi dengan tanah untuk menghasilkan daya dukung yang mampu memikul dan memberikan keamanan pada struktur atas, dimana terjadi perubahan jenis pondasi dalam proyek pembangunan menara transmisi 500 kV. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya dukung pondasi bored pile menara transmisi 500 kV. Metode yang digunakan adalah metode Aoki dan de Alencar, metode Schmertmann dan Nottingham, metode Meyerhoff, dan metode Guy Sangrelatt. Selanjutnya, dikarenakan bored pile-nya adalah kelompok tiang, maka digunakan pula dua jenis metode efisiensi kelompok tiang, yaitu metode Converse-Labarre dan metode Los Angeles Group. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa untuk pondasi bored pile dengan jumlah 16 tiang, kedalaman 6 meter dan diameter tiang sebesar 40 cm, diperoleh nilai daya dukung pondasi ultimit bored pile yang paling minimum adalah sebesar 1487,845 kN untuk menahan beban compression terfaktor menara sebesar 644,072 kN kondisi normal. Sementara untuk daya dukung ijin tarik pondasi bored pile, diperoleh nilai sebesar 240,562 kN, tidak mencukupi untuk menahan beban uplift terfaktor menara sebesar 479,497 kN. Untuk mengatasinya, maka diperlukan penambahan jumlah tiang menjadi 25 buah dan menambah kedalaman menjadi 7,6 meter, sehingga diperoleh nilai daya dukung ijin tarik sebesar 490,399 kN, yang dapat menambah daya dukung pondasi bored pile.
Pengaruh Variasi Penambahan Bahan Aditif Consol SG Terhadap Kuat Tekan Beton Fauzia, Ira; Yanti, Gusneli; Wahyuni Megasari, Shanti
JURNAL TEKNIK Vol. 12 No. 2 (2018)
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/teknik.v12i2.1808

Abstract

Beton yang telah diaduk dengan waktu yang berlebihan dilokasi dan dibawa dengan mobil ready mix terkadang membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pembongkaran sehingga akan membuat mutu beton berkurang. Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan bahan aditif Consol SG terhadap kuat tekan beton. Consol SG berfungsi untuk mengurangi jumlah air dan memperlambat proses pengeringan. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder ukuran 15 cm x 30 cm. Pada penelitian digunakan variasi penambahan Consol SG sebanyak 0%, 0,10%, 0,30%, 0,50%, 0,80%, 1,00%, dan 1,20%. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dengan dan tanpa penambahan Consol SG, maka diperoleh hasil pengujian kuat tekan beton pada seluruh benda uji lebih tinggi dari pada kuat tekan beton rencana yaitu K-225. Nilai kuat tekan rata-rata paling tinggi diperoleh pada persentase penambahan Consol SG 1,00%, yaitu 361,37 Kg/cm2. Analisis data dilakukan dengan analisis statistik dan analisis regresi. Berdasarkan pengujian ANAVA didapatkan Fhitung= 6,1267 dimana lebih besar dari F0,05= 2,85 dan F0,01= 4,46 ini memperjelas bahwa terdapat interaksi atau perlakuan sangat nyata antara kuat tekan beton dengan penambahan bahan aditif Consol SG. Model regresi yang dihasilkan berbentuk regresi polinomial derajat 2 persamaannya adalah y= -116,27x2 + 202,44x + 244 dengan nilai R2= 0,5663.
Pengaruh Variasi Campuran Gula Pasir terhadap Kuat Tekan Mortar Semen alfazar, yudira; Yanti, Gusneli; Wahyuni Megasari, Shanti
JURNAL TEKNIK Vol. 12 No. 2 (2018)
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/teknik.v12i2.1837

Abstract

Mortar semen digunakan sebagai bahan pengisi dalam pekerjaan konstruksi. Namun permasalahan di lapangan mortar semen cepat mengeras akibat proses hidrasi sehingga pekerjaannya menjadi lebih sulit sehingga mempengaruhi kualitas yaitu kuat tekannya. Untuk itu digunakan bahan tambah sebagai penunda waktu ikat awal semen agar memudahkan pekerjaannya namun tidak mengurangi kualitas mortar semen. Bahan tambah yang mampu menunda waktu ikat awal semen adalah gula. sehingga dilakukan penelitian adanya pengaruh variasi campuran gula pasir terhadap kuat tekan mortar semen. Penelitian ini menggunakan gula merek Value plus, Berlian jaya, Gulaku, dan Lokal dengan penambahan 0%, 0,05%, 0,1%, 0,15% 0,2% dari berat semen. Pembuatan benda uji sesuai dengan job mix menggunakan perbandingan campuran 1:5 (semen : pasir) dan FAS 0,5. Berdasarkan hasil pengujian bahwa nilai kuat tekan yang tertinggi pada merek gulaku sebesar 16,35 MPa pada campuran 0,15% nilai kuat tekan terendah pada gula merek Lokal sebesar 13,20 MPa pada campuran 0,2%. Hasil analisis statistik didapatkan FHitung gula Merek Value plus = 40,7, Berlian jaya = 25,28, Gulaku = 16,37, dan Lokal = 15. Sedangkan Ftabel untuk F0,05 = 3,48 dan F0,01 = 6,55. Dari hasil penelitian diperoleh Fhitung > Ftabel sehingga didapat kesimpulan bahwa penambahan gula pasir berpengaruh terhadap kuat tekan mortar semen.