Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH EKSTRAK ETANOL BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia) TERHADAP JUMLAH SEL HEPATOSIT NEKROSIS PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) HIPERGLIKEMIK Goein, Amadeus Michel; Sudibjo, Sudibjo; Santoso, Anna Lewi
Bahasa Indonesia Vol 1 No 1 (2020): Prominentia Medical Journal
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/pmj.v1i1.1432

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstraketanol buah mengkudu (Morinda citrifolia) terhadap gambaran histologijumlah sel hepatosit yang nekrosis pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus)kondisi hiperglikemik. Jenis penelitian ini adalah eksperimental murni denganmenggunakan metode Randomized Post Test Control Group Design. Sampeldari penelitian ini adalah hewan coba yang ditempatkan secara acak dansederhana (Simple Random Sampling). Perlakuan dilakukan kepada tikuskontrol normal (tanpa perlakuan), tikus kontrol diabetes (diinduksi aloksan 150mg/ kgBB), dan kontrol dosis 50, 100, dan 150 mg/kgBB. Hasil analisis datapenelitian ini menggunakan uji One Way ANOVA. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia) memilikipengaruh terhadap gambaran histologi jumlah sel hepatosit yang nekrosis.Jumlah sel hepatosit nekrosis tikus putih jantan kondisi hiperglikemik yangdiberi dosis ekstrak etanol buah mengkudu 50 mg/ kgBB/ hari adalah sebesar38.76 sel, pada jumlah sel hepatosit nekrosis tikus putih jantan kondisihiperglikemik yang diberi dosis ekstrak etanol buah mengkudu 100 mg/ kgBB/hari adalah sebesar 30.64 sel, sedangkan jumlah sel hepatosit nekrosis tikusputih jantan kondisi hiperglikemik yang diberi dosis ekstrak etanol buahmengkudu 150 mg/ kgBB/ hari adalah sebesar 21.24 sel. Ektrak buah morindaterbukti dapat menurunkan jumlah sel hepatosit yang nekrosis pada hewancoba hiperglikemik.
HUBUNGAN DURASI TIDUR TERHADAP INDEKS MASSA TUBUH MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS CIPUTRA Wibisono, Adam Hilman; Sudibjo, Sudibjo; Soekanto, Ayly
Bahasa Indonesia Vol 1 No 1 (2020): Prominentia Medical Journal
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/pmj.v1i1.1434

Abstract

Saat ini angka terjadinya kelebihan berat badan (overweight) dan obesitas meningkat sangat tajam di seluruh dunia, yang mencapai tingkatan yang membahayakan. Durasi tidur mungkin menjadi regulator penting berat badan dan metabolisme.Secara kuantitas, manusia memerlukan waktu yang bervariasi untuk memenuhi kebutuhan tidur. Suatu hubungan antara kebiasaan waktu tidur yang pendek dan peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT) telah dilaporkan dalam sampel populasi yang lebih besar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara durasi tidur terhadap IMT mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Ciputra. Metode penelitian ini menggunakan teknik observasi analitik serta menggunakan pendekatan crossectional kepada 30 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Ciputra sebagai total sampel. Hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa mahasiswa dengan durasi tidur kurang dan IMT yang mengalami kenaikan mendapatkan jumlah terbanyak yaitu 14 responden (46,7%) dari total sampel, sedangkan durasi tidur yang kurang atau kurang dari 7 jam per hari dengan IMT yang turun ataupun tetap jumlahnya sebanyak 10 responden (33,3%) dari total sampel. Kemudian, mahasiswa dengan durasi tidur yang cukup atau lebih dari 7 jam per hari yang mengalami kenaikan indeks massa tubuh jumlahnya sebanyak 4 responden (13,3%) dari total sampel, sedangkan mereka yang IMTnya turun atapun tetap adalah sebanyak 2 responden (6,7%). Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan antara durasi tidur yang kurang terhadap kenaikan IMT meskipun tidak signifikan dikarenakan ada hubungan antara faktor-faktor lain seperti ketidakteraturan durasi tidur, f rekuensi makan per hari yang cukup, peningkatan nafsu makan, konsumsi makanan dengan gizi seimbang, serta ketidakrutinan melakukan aktivitas fisik.