Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KARAKTERISASI DIETARY FIBER DAN SIRUP GULA HASIL KONVERSI ONGGOK MELALUI PERLAKUAN ASAM DAN PANAS Pramana, Yanuar Sigit; Sunarti, Titi Candra; Purwoko, Purwoko
EDUFORTECH Vol 3, No 2
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edufortech.v3i2.13581

Abstract

Ketersediaan onggok yang melimpah di Indonesia serta tingginya kandungan pati dan serat merupakan potensi onggok yang belum dimanfaatkan secara optimal. Proses konversi onggok menjadi dietary fiber dan sirup gula dapat meningkatkan nilai tambah secara signifikan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik produk dietary fiber dan sirup gula yang dihasilkan dari proses konversi onggok, serta mengetahui pengaruh ukuran partikel dietary fiber terhadap karakteristik sifat fisikokimianya. Konversi onggok dilakukan dengan perlakuan asam dan panas. Dietary fiber yang dihasilkan mempunyai komposisi kimia yang terdiri dari total dietary fiber 96-97%, kadar pati 2,7%, kadar abu 1,3% serta nilai water holding capacity 10,68-11,52 g/g dan oil holding capacity 3,44-3,72 g/g. Semakin kecil ukuran partikel dietary fiber, semakin besar nilai water holding capacity dan oil holding capacity. Sirup gula yang dihasilkan mempunyai reducing sugar 5,6%,total sugar 18,7%, dextrose equivalent 30 dan derajat polimerisasi 3,32. Jenis gula yang dihasilkan terdiri dari dekstrin 7,2%, maltosa 2,43%, glukosa 5,24%, dan arabinosa 0,79%. Dietary fiber yang dihasilkan dapat diaplikasikan sebagai pangan fungsional aditif dalam industri pangan (roti, sosis, dan pengganti lemak), sedangkan sirup gula dapat diaplikasikan untuk industri confectionary
Bioethanol PRODUKSI BIOETANOL DARI BIJI SORGUM (Sorghum bicolor) MELALUI PROSES HIDROLISIS ENZIMATIS Supriyanti, Arni; Pramana, Yanuar Sigit; Widiyanti, Palupi Tri; Pudjianto , Karyawan
Jurnal Agroindustri Vol. 13 No. 2 (2023): November 2023
Publisher : BPFP Faperta UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jagroindustri.13.2.121-131

Abstract

Production of carbohydrate-based bioethanol using raw materials derived from starch requires pre-processing. The pretreatment and hydrolysis process of sorghum grains from various sorghum varieties has not been extensively studied in the context of fermenting sorghum into bioethanol. The purpose of the research is to obtain the fermentation conditions so that the bioethanol yield was optimal and could also produce other useful products. The research employed an experimental design, and process efficiency was evaluated based on parameters such as Sugar Consumption Ratio (SCR) and Fermentation Ratio (FR). The concentration of the glucoamylase enzyme was set at 0.2% relative to the total solid (TS) content. The yeast Saccharomyces cerevisiae strain Hakken I was used at a concentration of 10% of the fermentation volume. Additional nutrients included NPK (0,012) and Urea (0,072 %). The liquefaction process occurred at temperatures between 80-90°C for one hour, followed by saccharification at temperatures between 55-60°C for two hours. Fermentation was conducted at temperatures ranging from 28-32°C for a duration of 60 hours. The results revealed that the total sugar content (TS) of the raw materials ranged from 69% to 73% for several sorghum varieties tested. The Sorghum Numbu variety exhibited the highest TS value at 72,81%. Furthermore, the highest process efficiency was achieved with the Numbu sorghum variety, yielding an FR of 86,69% and an SCR of 87,39%.
ISOLASI, IDENTIFIKASI DAN PEMBUATAN INOKULUM FUNGI SEBAGAI PENDEGRADASI LIMBAH PADAT TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) Supriyanti, Arni; Sumardi; Yusnaini, Sri; Agustrina, Rochmah; Handayani, Kusuma; Musa; Pramana, Yanuar Sigit
Jurnal Agroindustri Vol. 15 No. 1 (2025): May 2025
Publisher : BPFP Faperta UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jagroindustri.15.1.97-111

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh isolat fungi yang mampu dalam mendegradasi bagas tebu. Mengetahui pengaruh substrat jagung dan onggok terhadap pertumbuhan isolat fungi. Mengetahui bobot dan ratio C/N bagas tebu yang diberi inokulum fungi yang diambil dari media jagung dan onggok. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Lampung. Bulan November 2023 s.d April 2024.  Penelitian dilakukan secara faktorial dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL).  Faktor pertama jenis substrat; jagung dan onggok.  Faktor kedua adalah isolat yang digunakan yaitu isolate Trichoderma sp komersial isolat fungi diduga Trichoderma sp., isolat diduga fungi Coprinus sp., isolat diduga fungi Neurospora sp., dengan pengulangan 3 kali.  Parameter yang diamati adalah jumlah inokulum, bobot degradasi bagas tebu dan rasio C/N.  Data heterogen dan tidak normal, dilakukan uji Kruskal-Wallis, dilanjutkan dengan uji lanjut Mann-Whitney pada taraf 5%. Uji Kruskal-Wallis tidak menunjukkan adanya beda nyata akibat perlakuan.  Hasil yang diperoleh adalah isolat yang mampu mendegradasi bagas tebu, yaitu diperolehnya sembilan isolat, tujuh diantaranya termasuk genus Trichoderma, satu genus Coprinus dan satu genus Neurospora. ubstrat jagung dan onggok dapat digunakan sebagai media alternatif dalam pembuatan inokulum fungi, dimana keduanya tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap respon jumlah inokulum.  Penurunan bobot serta rasio C/N selama 28 hari dengan pemberian inokulum fungi tidak menunjukkan hasil yang baik.