Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN POLA ASAH DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA PADA BAYI USIA 12 – 24 BULAN DI DESA POH SARANG KECAMATAN SEMEN KABUPATEN KEDIRI Lestari, Restu Duwi
Jurnal Bidan Pintar Vol 1, No 1 (2019): November 2019
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.806 KB) | DOI: 10.30737/jubitar.v1i1.485

Abstract

Orang tua mempunyai pola asah tersendiri dalam mendidik anak – anaknya dan ini mempengaruhi perkembangan bahasa pada anak. Perkembangan yang abnormal berpengaruh terhadap keberhasilan dalam meraih cita – cita anak. Tujuan penelitian untuk mengatahui hubungan pola asah dengan perkembangan anak usia 12 – 24 bulan. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasi. Sampel penelitian ini adalah sebagian balita  berjumlah 85 responden dengan teknik Purposiv sampling. Uji analisis menggunaka uji Spearman Rank. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden 52,9 % pola asahnya kategori cukup dan setengah responden 50, 6% terdapat penyimpangan dalam perkembangan anak. Hasil uji analisis didapatkan hasil 0,02 (P Value < α) yang artinya ada hubungan antara Pola Asah dengan perkembangan Bahasa pada anak usia 12 – 24 bulan. Pola Asah  yang baik dari orang tua dapat merangsang Perkembangan Bahasa anak usia 12 – 24 tahun.
The Relationship of Nutritional Status with The Incidence of Dysmenorrhea in Adolescent Women Lestari, Restu Duwi; Wulan, Tri
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 2 No. 1 (2022): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dismenorea primer merupakan salah satu masalah ginekologis yang paling sering dialami remaja putri dan berdampak pada kenyamanan fisik, psikososial, serta aktivitas belajar. Status gizi diduga berperan dalam menentukan tingkat keparahan dismenorea melalui mekanisme hormonal dan inflamasi. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara status gizi dan kejadian dismenorea pada siswi kelas X di SMA Negeri 8 Kota Kediri. Penelitian ini menggunakan desain survei analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sebanyak 52 responden dipilih secara simple random sampling. Data status gizi diperoleh melalui pengukuran antropometri, sedangkan data dismenorea dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur. Analisis data menggunakan uji Chi-square dengan α = 0.05. Sebagian besar responden berada pada kategori berat badan 40–45 kg (59,6%) dan tinggi badan >150 cm (67,3%). Status gizi didominasi kategori kurus (44,2%). Mayoritas responden mengalami dismenorea (63,5%). Terdapat hubungan signifikan antara status gizi dan kejadian dismenorea (p = 0.001), di mana remaja dengan status gizi kurus lebih banyak mengalami dismenorea (52,0%) dibandingkan remaja dengan status gizi normal. Status gizi berhubungan secara signifikan dengan kejadian dismenorea pada remaja putri. Perbaikan pola makan dan intervensi gizi perlu ditingkatkan sebagai upaya pencegahan dini dismenorea dan untuk mendukung kesehatan reproduksi remaja. Kata Kunci : Dismenore Primer, Status Gizi, Nyeri Menstruasi, Kesehatan Reproduksi
Representative Knowledge About Menarche In Primary School Students In Classes 5 And 6 Wulan, Tri; Lestari, Restu Duwi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 1 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Menarche merupakan tanda penting dalam perkembangan reproduksi perempuan dan dapat menimbulkan berbagai gejala fisik maupun emosional yang memengaruhi kesiapan remaja menghadapi menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang menarche pada siswi kelas 5 dan 6 di SDN 1 Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan total sampling, melibatkan 34 siswi yang belum menarche atau dapat memberikan informasi terkait menarche. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner terstruktur yang mengukur pengetahuan tentang proses fisiologis, gejala, dan kebersihan selama menstruasi, lalu dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 11 tahun (50%) dan berada di kelas 5 (55,8%). Sebanyak 19 siswi (55,8%) memiliki pengetahuan baik tentang menarche, 11 siswi (32,3%) memiliki pengetahuan cukup, dan 4 siswi (11,7%) memiliki pengetahuan kurang. Pengetahuan yang memadai membantu siswi mempersiapkan diri menghadapi menstruasi dan mengurangi kecemasan. Namun, sebagian responden masih memerlukan edukasi tambahan mengenai kesehatan reproduksi. Disarankan agar tenaga kesehatan dan sekolah mengadakan penyuluhan dan kegiatan ekstrakurikuler terkait menarche untuk meningkatkan pemahaman dan kesiapan siswi. Kata Kunci : Menarche, Pengetahuan, Siswi SD, Kesehatan Reproduksi