pitasari, pipit
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EFEKTIVITAS PENERAPAN TERAPI MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA (LANSIA) DI BPPLU PROVINSI BENGKULU pitasari, pipit; ., dkk
Journal of Nursing and Public Health Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.09 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v5i1.601

Abstract

Menurut organisasi kesehatan dunia, WHO seseorang disebut lanjut usia (elderly) jika berumur 60-74 tahun. Depresi adalah suatu perasaan sedih dan pesimis yang ditandai yang berhubungan dengan suatu penderitaan dapat berupa serangan yang ditunjukan pada diri sendiri atau perasaan marah yang dalam (Nugroho, 2000) dalam (Aspiani, 2014). Menurut Wigram (dalam Djohan, 2006) terapi musik adalah penggunaan musik dalam lingkup klinis, pendidikan, dan sosial bagi klien atau pasien yang membutuhkan pengobatan, pendidikan atau intervensi pada aspek sosial dan psikologis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat depresi lansia sebelum dan sesudah dilakukan terapi musik keroncong serta untuk mengetahui efektifitas pemberian terapi musik keroncong terhadap penurunan tingkat depresi pada lansia. Metode yang digunakan adalah Metode jenis metode uji statistik menggunakan uji t (pired samples statiks), data yang dikumpulkan dengan menyebarkan kuisioner pada 25 orang reponden di BPPLU Provinsi Bengkulu pada bulan Maret s/d Juli 2017 dengan teknik random (pilihan). Hasil analisis uji t (pirde samples statiks) bahwa lebih dari bahwa rata-rata nilai tingkat depresi pada lansia sebelum dilakukan terapi musik adalah, 12,5 nilai yang paling rendah berjumlah 5 dan nilai tertinggi berjumlah 26.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum dilakukan terapi musik lansia mengalami depersi ringan 3 orang, depresi sedang 18 orang, dan depresi berat 4 orang. bahwa rata-rata nilai tingkat depresi pada lansia sebelum dilakukan terapi musik adalah, 8,4, nilai yang paling rendah berjumlah 5 dan nilai tertinggi berjumlah 17. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sesudah dilakukan terapi musik lansia mengalami depersi ringan 15 orang, depresi sedang 9 orang, dan depresi berat 1 orang. Terapi musik kerocong mempunyai dampak yang signifikan terhadap penurunan tingkat depresi.
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kepatuhan Pasien dalam Pengobatan Diabetes Melitus di Poli Klinik Penyakit Dalam Rumah Sakit DIK PUSDIKKES Jakarta Timur Dewi, Nurma; Suryati, Sri; Pitasari, Pipit
Jurnal Kesehatan Masyarakat Perkotaan Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Kesehatan Masyarakat Perkotaan
Publisher : LPPM Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jkmp.v4i1.2234

Abstract

Latar belakang: Dukungan keluarga adalah faktor terpenting yang dapat membantu individu menyelesaikan masalah, dukungan keluarga yang diberikan pada pasien dapat membuat pasien untuk sembuh. Kepatuhan pada klien diabetes melitus adalah perilaku individu yang taat menjalankan nasihat dari dari petugas kesehatan seperti menerapkan gaya hidup yang sehat, melakukan diet yang benar dan minum obat yang teratur serta rajin untuk kontrol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan pasien dalam pengobatan Diabetes Melitus di Poliklinik Penyakit Dalam RS DIK Pusdikkes Jakarta Timur. Metode: Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 22 Januari 2024 sampai dengan 7 Februari 2024 di Poliklinik Penyakit Dalam RS DIK Pusdikkes Jakarta Timur. Sampel diperoleh dengan teknik purposive sampling. Data penelitian diperoleh dari kuesioner, dengan perhitungan jumlah sampel menggunakan rumus slovin didapatkan sampel minimal sebanyak 125 orang. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden mendapatkan dukungan dari keluarga dengan prevalensi sebanyak 67 orang responden (53.6%). Sebagian besar pasien responden diketahui patuh dalam melakukan pengobatan dengan prevalensi sebanyak 81 orang responden (64.8%). Hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan pengobatan pasien diabetes melitus mendapatkan P.Value 0.001 < 0.005.Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kepatuhan pengobatan pasien diabetes melitus di poliklinik penyakit dalam Rumah Sakit DIK Pusdikkes Jakarta Timur.
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kepatuhan Pasien dalam Pengobatan Diabetes Melitus di Poli Klinik Penyakit Dalam Rumah Sakit DIK PUSDIKKES Jakarta Timur Dewi, Nurma; Suryati, Sri; Pitasari, Pipit
Jurnal Kesehatan Masyarakat Perkotaan Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Kesehatan Masyarakat Perkotaan
Publisher : LPPM Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jkmp.v4i1.2234

Abstract

Latar belakang: Dukungan keluarga adalah faktor terpenting yang dapat membantu individu menyelesaikan masalah, dukungan keluarga yang diberikan pada pasien dapat membuat pasien untuk sembuh. Kepatuhan pada klien diabetes melitus adalah perilaku individu yang taat menjalankan nasihat dari dari petugas kesehatan seperti menerapkan gaya hidup yang sehat, melakukan diet yang benar dan minum obat yang teratur serta rajin untuk kontrol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan pasien dalam pengobatan Diabetes Melitus di Poliklinik Penyakit Dalam RS DIK Pusdikkes Jakarta Timur. Metode: Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 22 Januari 2024 sampai dengan 7 Februari 2024 di Poliklinik Penyakit Dalam RS DIK Pusdikkes Jakarta Timur. Sampel diperoleh dengan teknik purposive sampling. Data penelitian diperoleh dari kuesioner, dengan perhitungan jumlah sampel menggunakan rumus slovin didapatkan sampel minimal sebanyak 125 orang. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden mendapatkan dukungan dari keluarga dengan prevalensi sebanyak 67 orang responden (53.6%). Sebagian besar pasien responden diketahui patuh dalam melakukan pengobatan dengan prevalensi sebanyak 81 orang responden (64.8%). Hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan pengobatan pasien diabetes melitus mendapatkan P.Value 0.001 < 0.005.Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kepatuhan pengobatan pasien diabetes melitus di poliklinik penyakit dalam Rumah Sakit DIK Pusdikkes Jakarta Timur.