Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pembudayaan Nilai-nilai PAI di Sekolah Umum yang Dikelola Yayasan Buddha (Studi Kasus SMA Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng) Paiman, Paiman; Zuhdi, Muhammad; Yulianti, Erba Rozalina
Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi Vol 7, No 4 (2023): Desember
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/anuva.7.4.603-624

Abstract

Penelitian ini membuktikan bahwa pembudayaan nilai-nilai PAI bisa diterapkan secara masif di sekolah yang dikelola oleh yayasan non muslim. Selaras dengan gagasan Koentjoroningrat dalam tataran pembudayaan yang meliputi tiga unsur yaitu, wujud ideal (nilai), wujud kelakuan (praktik), dan wujud fisik dari Kebudayaan (simbol). Secara tidak langsung, penelitian ini mendukung gagasan RK Mukerje yang menyatakan bahwa nilai-nilai merupakan keinginan dan tujuan yang disetujui secara sosial yang dibudayakan melalui proses pengkondisian, pembelajaran atau sosialisasi dan yang menjadi preferensi, standar, dan aspirasi subjektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai PAI yang ditemukan di SMA Cinta Kasih Tzu Chi selaras dengan nilai yang menjadi penekanan dalam kurikulum 2013 yang mencakup 18 karakter antara lain: religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif berfikir, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab. Keseluruhan nilai tersebut menjadi bagian dari empat nilai yang menjadi landasan pendidikan Tzu Chi yakni, cinta kasih ( Ci ), welas asih ( Bei ), suka cita ( Xi ), dan keseimbangan batin ( She ). Walaupun muslim minoritas serta pelaksana pendidikan adalah Yayasan Buddha, tidak ada penolakan nilai agama dari agama yang berbeda. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologis, sementara jenis penelitian menggunakan penelitian studi kasus. Adapun sumber data primer dalam penelitian diperoleh dari hasil observasi, dokumentasi, dan wawancara kepada direktur, kepala sekolah, guru agama, serta siswa yang beragama Islam. Sedangkan data sekunder diperoleh dari file maupun soft file serta beberapa bahan pustaka yang masih memiliki hubungan dengan pembudayaan nilai-nilai PAI di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi.
PEMBENTUKAN KESADARAN BERAGAMA PESERTA DIDIK KELAS XII B DENGAN MENGGUNAKAN ALAT KONTROL (GOOGLE SITES DAN SCAN IT TO OFFICE) DI SMA NEGERI 87 JAKARTA Arifin, Muhammad Ridwan; Mukti, Abdul; Yulianti, Erba Rozalina
LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/learning.v5i3.6644

Abstract

This study aims to evaluate the impact of implementing digital control tools—specifically Google Sites and the Scan It to Office application—on fostering religious awareness among 12th-grade students at SMA Negeri 87 Jakarta. The primary focus is on improving student discipline in attending congregational Dhuhr prayers. A descriptive qualitative approach with a case study design was employed. Data were collected through field observations, in-depth interviews with students, teachers, and the principal, as well as documentation of daily prayer attendance before and after the technology-based intervention. The findings indicate that the use of digital control tools has positively contributed to students' religious awareness. This is reflected in the increase in average daily attendance at congregational prayers—from only 5–14 students before the system was implemented to 25–35 students afterward. Student responses show that the presence of digital media motivated them and helped maintain consistency in worship. Meanwhile, teachers and the principal noted that technology facilitated the monitoring process and provided continuous educational benefits. These findings support the theories of Social Constructivism (Vygotsky), Humanism (Maslow), and the Theory of Planned Behavior (Ajzen), which suggest that spiritual awareness and behavior can be shaped through digital tools and a supportive social environment. The study also aligns with previous research on the effectiveness of digital media in religious education, offering a unique contribution through the integration of a QR code system as a tool for promoting discipline in worship. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak penerapan alat kontrol digital, yaitu Google Sites dan aplikasi Scan It to Office, terhadap pembentukan kesadaran beragama siswa kelas XII B di SMA Negeri 87 Jakarta. Fokus utama penelitian ini adalah peningkatan kedisiplinan siswa dalam mengikuti salat Dzuhur berjamaah. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan desain studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung di lapangan, wawancara mendalam dengan siswa, guru, dan kepala sekolah, serta dokumentasi data kehadiran salat harian sebelum dan sesudah intervensi berbasis teknologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan alat kontrol digital berkontribusi positif terhadap pembentukan kesadaran beragama siswa. Hal ini tercermin dari peningkatan rata-rata kehadiran dalam salat berjamaah dari hanya 5–14 siswa per hari sebelum sistem diterapkan, menjadi 25–34 siswa setelah implementasi sistem. Respon siswa menunjukkan bahwa kehadiran media digital memotivasi dan membantu mereka dalam menjaga keteraturan ibadah. Sementara itu, guru dan kepala sekolah menilai bahwa penggunaan teknologi mempermudah proses monitoring dan memberikan efek edukatif secara berkelanjutan. Temuan ini mendukung teori Konstruktivisme Sosial (Vygotsky), Humanistik (Maslow), dan Theory of Planned Behavior (Ajzen) yang menjelaskan bahwa kesadaran dan perilaku spiritual dapat dibentuk melalui alat bantu digital dan lingkungan sosial yang mendukung. Hasil penelitian ini juga selaras dengan beberapa studi sebelumnya yang menunjukkan efektivitas media digital dalam pendidikan agama, namun memberikan keunikan pada integrasi sistem QR code sebagai alat kontrol kedisiplinan ibadah moral