Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

MASALAH YANG DIHADAPI KELOMPOK PETERNAK DALAM MENGEMBANGKAN AGRIBISNIS TERNAK SAPI (KASUS KELOMPOK ASTITI KARYA DI DESA TEMBOK, KABUPATEN BULELENG) Yastini, Ni Nengah
dwijenAGRO Vol 1 No 1 (2010): dwijenAGRO
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.805 KB) | DOI: 10.46650/dwijenagro.1.1.262.%p

Abstract

Pengembangan ternak sapi Bali yang sangat potensial untuk dikembangkan di lahan kering. Sapi Bali merupakan salah satu ternak yang memiliki  berbagai  keunggulan seperti  daya adaptasi  yang tinggi terhadap kondisi dan perubahan lingkungan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui masalah yang dihadapi dan upaya yang perlu dilakukan dalam pengembangan agribisnis ternak sapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa masalah yang dihadapi peternak sapi diKelompok  Peternak  Astiti  Karya,  yaitu: (i) terbatasnya  akses  terhadap  informasi/teknologi; (ii)terbatasnya akses terhadap modal usaha; (iii) lemahnya kemampuan manajemen kelompok; dan       (iv)ketiadaan kemitraan usaha. Upaya yang perlu dilakukan adalah meningkatkan akses pada teknologi dan informasi, penyediaan modal usaha, penguatan kapasitas petani dalam manajemen dan administrasi, serta membangun kemitraan. 
SIKAP DAN PENGETAHUAN PERTERNAK TERHADAP PENGENDALIAN VIRUS NEWCASTLE DISEASE ( ND ) KASUS GAPOKTAN AYU MERTA, DESA PASEDAHAN KECAMATAN MANGGIS, KABUPATEN KARANGASEM Yastini, Ni Nengah; Gunadi Yasa, I Wayan
dwijenAGRO Vol 5 No 1 (2015): dwijenAGRO
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.589 KB) | DOI: 10.46650/dwijenagro.5.1.326.%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap perternak terhadap pengendalian virus New castle disease ( ND ) di kelompok ternak gapoktan Ayu merta , Desa Pasedahan  Kecamatan Manggis, dan hubungan antara pengetahuan dengan sikap perternak mengenai pengendalian virus ND pada ayam buras. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling, sedangkan sampel yang diambil sebanyak 50 perternak dengan menggunakan teknik simple random sampling.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pencapaian skor sikap perternak berada pada kategori setuju. Rata-rata tingkat pengetahuan perternak mengenai Pengendalian virus ND adalah termasuk pada kategori tinggi. Indikator yang diukur adalah cara penanggulangan virus ND dan  dampaknya serangan virus ND. Rata-rata tingkat intensitas interaksi perternak dengan PPL adalah tergolong tinggi. Hasil analisa Chi Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang nyata antara sikap dengan tingkat pengetahuan perternak mengenai pengendalian virus ND. Terdapat juga hubungan yang nyata juga antara variabel tingkat intensitas interaksi perternak dengan PPL dengan sikap dan pengetahuannya mengenai pengendalian virus ND.Kata Kunci : Sikap, Pengetahuan, Pengendalian Virus ND
ANALISIS PENDAPATAN TERNAK SAPI POTONG KELOMPOK LM3 SUBAK GUNUNG SARI ( STUDI KASUS DI DESA SABA KECAMATAN BLAHBATUH KABUPATEN GIANYAR ) Any, Elias Siprianus; Yastini, Ni Nengah
dwijenAGRO Vol 5 No 2 (2015): dwijenAGRO
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.328 KB) | DOI: 10.46650/dwijenagro.5.2.329.%p

Abstract

Dengan berbagai macam program yang diberikan oleh pemerintah untuk membantu petani di dalam pembangunan pertanian secara umum dan pengembangan ternak sapi potong dalam pembangunan pertanian secara khusus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (i) Besarnya biaya dalam usaha peternakan sapi potong, (ii) Besarnya penerimaan dalam usaha peternakan sapi potong, (iii) untuk mengetahui R/C. Penelitian ini dilakukan di LM3 Subak Gunung Sari Desa Saba, Kecamatan Blabatuh, Kabupaten Gianyar. Data primer diperoleh melalui metode observasi yaitu: data yang diperoleh dari hasil wawancara terhadap responden dengan cara mengunjungi dan mengamati secara langsung lokasi penelitian. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis secara diskritif kwalitatif dan kwantitatif. Beberapa kesimpulan yang diperoleh adalah: (i) rata-rata penerimaan petani ternak dari usaha ternak sapi potong di Kelompok LM3 Subak Gunung Sari Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar adalah Rp 12.340.780 dipelihara selama 12 (dua belas) bulan, (ii) rata-rata biaya produksi total yang dikeluarkan untuk usaha ternak sapi potong sebesar Rp 6.880.800 dalam. satu kali proses produksi yaitu selama 12 (dua belas bulan), (iii) nilai R/C ratio sebesar 1.30.Kata Kunci : Analisis pendapatan, ternak sapi potong, kelompok LM3 Subak Gunung Sari
TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI RUMPUT LAUT (EUCHEMACOTTONII) (DI KELOMPOK TANI HIMBU LURI, DESA MBURUKULU, KECAMATAN PAHUNGA LODU, KABUPATEN SUMBA TIMUR) Dima, Ferdinandus Umbu; Yastini, Ni Nengah
dwijenAGRO Vol 6 No 1 (2016): dwijenAGRO
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.835 KB) | DOI: 10.46650/dwijenagro.6.1.341.%p

Abstract

Rumput laut adalah salah satu komoditas unggulan perdagangan dunia.Indonesia merupakan negara penyedia rumput laut sebagai bahan baku industri. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui Tingkat Pendapatan Usahatani  Rumput Laut di Kelompok Tani Himbu Luri, Desa Mburukulu, Kecamatan Pahunga Lodu, Kabupaten Sumba Timur, dan kelayakan usaha budidaya rumput laut ditinjau dari R/C. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling (sebanyak 20 orang). Metode analisis data menggunakan analisis penerimaan, pendapatan serta analisis kelayakan usaha ditinjau dari R/C. Kegiatan dalam usaha budidaya rumput laut meliputi pemilihan lokasi, persiapan bibit, pengaturan jarak tanam, pemiliharaan, dan pemanenan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa, usaha budidaya rumput laut membutuhkan biaya tetap sebesar Rp4.824.165,00/luas garapan/bulan.Penerimaan usaha budidaya rumput laut sebesar Rp9.327.500,00/luas garapan/bulan. Kelayakan usaha budidaya rumput laut ditinjau dari R/C adalah sebesar 1,93 yang artinya usaha tersebut layak diusahakan. Untuk meningkatkan pendapatan petani, hasil panen rumput laut dapat diolah menjadi tepung rumput laut dan produk olahan rumput laut seperti dodol, kripik bawang, dll.KataKunci : budidaya rumput laut, penerimaan, pendapatan.
SALURAN DAN MARJIN PEMASARAN KOPI (KASUS DI KELOMPOK TANI MERTA SARI, DESA PENGLUMBARAN, KABUPATEN BANGLI) Arya, I Komang; Yastini, Ni Nengah
dwijenAGRO Vol 6 No 2 (2016): dwijenAGRO
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.573 KB) | DOI: 10.46650/dwijenagro.6.2.349.%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan : (1) Mengetahui Saluran Pemasaran kopi di Kelompok tani Merta Sari Desa penglumbaran, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli; (2) Mengetahui Marjin Pemasaran dan bagian keuntungan serta biaya yang timbul di masing-masing Lembaga Pemasaran di Kelompok Merta Sari Penglumbaran, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. Penelitian ini dilakukan di Kelompok Tani Merta Sari Desa Penglumbaran, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli.Penentuan lokasi penilitian dilakukan dengan metode â??purposive samplingâ?. Jumlah petani sampel yang diambil adalah sebanyak 25 dari 40 populasi dengan mengguanakan sample random sampling.Biaya pemasaran (Marketing Cost) adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapat pesanan pelanggan dan penyerahan produk atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen akhir.Margin pemasaran bukanlah satu indikator yang menentukan efisiensi pemasaran suatu komoditas. Salah satu indikator lain adalah dengan membandingkan harga yang dibayarkan oleh konsumen akhir atau biasa disebut dengan farmerâ??s share, dan dinyatakan dalam persentase. Farmerâ??s Share memiliki hubungan negative dengan margin pemasaran, sehingga semakin tinggi pemasaran maka bagian yang akan diperoleh petani semakin rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua saluran pemasaran di Desa Penglumbaran (1)Petaniâ??Pedagang Pengumpulâ??Pedagang Besarâ?? Konsumen (2) Petani â?? Pedagang Pengumpul â??Konsumen. Berdasarkan pengolahan data secara statistik maka didapatkan margin pemasaran melalui saluran I sebesar Rp3.700,00 saluran pemasaran II sebesar Rp4.100,00. Margin Pemasaran pada saluran II paling besar. Hal ini disebabkan oleh jenis-jenis lembaga pemasaran yang terlibat pada saluran I lebih banyak dibandingkan pada saluran II.Kata Kunci : saluran, marjin pemasaran, kopi
ANALISIS SWOT PENGEMBANGAN CENGKEH (Syzygium aromaticum) DI DESA BHUANA GIRI, KECAMATAN BEBANDEM, KABUPATEN KARANGASEM Yastini, Ni Nengah; Kamarani, Ni Wayan
dwijenAGRO Vol 8 No 1 (2018): dwijenAGRO
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.728 KB) | DOI: 10.46650/dwijenagro.8.1.651.56-62

Abstract

Pohon cengkeh merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan ketinggian 10-20 m.  mempunyai daun berbentuk lonjong yang berbunga pada pucuk-pucuknya. Tangkai buah pada awalnya berbentuk hijau, dan berwarna merah jika bunga sudah mekar. Penyebaran cengkeh pertama kali di daerah Maluku,  kemudian penyebaran ke daerah Sumatera, Jawa, dan Kalimantan dimulai pada tahun 1870. Cengkeh(Syzygium aromaticum) adalah tanaman asli Indonesia, pada waktu itu cengkeh (Syzygium aromaticum) merupakan salah satu tanaman rempah yang dipakai sebagai obat tradisional dan kemudian cengkeh berkembang manfaatnya menjadi bahan pembuat minyak atsiri yang digunakan sebagai salah satu bahan baku industry farmas maupun industry makanan sedangkan yang terbesar adalah bahan baku utama rokok kretek khas Indonesia.  Hal ini bagi  petani menjadi pilihan  untuk mengembangkan cengkeh (Syzygium aromaticum).Di Bali perkembangan cengkeh hamir di seluruh Kabupaten,khususnya   Di Desa Bhuana Giri , Kecamatan Bebandem ,Kabupaten Karangasem untuk mengembangkan hopon cengkeh.  Tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan komoditi cengkeh pada saat pengembangannya. (2) untuk mengetahui ancaman dan peluang yang dimiliki komoditi cengkeh di Desa Bhuana Giri,Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem.  Lokasi penelitian ditentukan dengan menggunakan purposive sampling atau secara sengaja. Populasi  dalam penelitian ini adalah jumlah 50 orang petani, petani sampel  25 orang petani dengan menggunakan simple random sampling.Analisis data menggunakan analisis SWOT dimana pada analisis SWOT akan didapat 2 faktor yaitu (1) Factor Internal yaitu Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses) ,(2)Factor Eksternal yaitu Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats).Hasil penelitian ini didapat strategi SO yaitu perluasan agribisnis, meningkatkan pengetahuan, dan pemanfaatan kesuburan lahan.  Strategi ST yaitu berfikir aktif dalam mengatasi cuaca, menjaga kualitas produk agar mampu bersaing, penanganan terhadap hama dan penyakit akan membantu pertumbuhan tanaman.  Strategi WO yaitu meningkatkan pengetahuan mengenai teknologi dan informasi, perawatan tanaman dengan baik, mengetahui informasi pasar, meningkatkan akan membuat strategi dalam mengantisifasi cuaca.  Dengan perawatan yang baik hama dan penyakit bisa diatasi dengan baik, harga tidak stabil kualitas produk  mampu bersaing di pasaran.Kata kunci : Pengembangan , Cengkeh, SWOT.
Empowering Womens MSMEs for economic independence based on local wisdom Yastini, Ni Nengah; Karyati, Ni Ketut; Paramarta, Pande Made Ari Ananta
Bioculture Journal Vol. 2 No. 1: (July) 2024
Publisher : Institute for Advanced Science, Social, and Sustainable Future

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61511/bioculture.v2i1.2024.790

Abstract

Background: The aim of this research is to analyze the empowerment of women in MSMEs for Economic Independence Based on Local Wisdom. Method: The type of research is analytical survey research. This type of data uses qualitative data. Data sources consist of primary data and secondary data. Data collection techniques using interviews, documentation studies, and observations. The data analysis technique uses descriptive methods with a qualitative approach. Findings: Based on the results of the analysis and discussion, empowerment of the existence of female MSME actors, members of the Jempiring Women's Farmers Group (KWT), Badung Regency, uses the local wisdom of Tri Hita Karana. Conclusion: This is considered capable of increasing economic independence to help family finances with education costs, able to help carry out home renovations and repairs, and able to improve the health of all family members because family finances are already good. Novelty/Originality of this article: The novelty of this research lies in the empowerment model of women's MSMEs that integrates the principles of local wisdom Tri Hita Karana with a modern economic approach. This model combines entrepreneurship training, strengthening social networks, and preserving local cultural values to create a sustainable and competitive MSME ecosystem while maintaining cultural identity.
Factors affecting the independence of tri guna karya group farmers in kintamani in processing and marketing their products Karyati, NI Ketut; Yastini, Ni Nengah; Suryathi, Ni Wayan; Wahyuni, Anak Agung Ayu Rai
Bioculture Journal Vol. 1 No. 1: (July) 2023
Publisher : Institute for Advanced Science, Social, and Sustainable Future

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61511/bioculture.v1i1.2023.92

Abstract

Indonesia As an agrarian country, agriculture are considered as one of the sectors that contributes to economic growth by providing essential needs such as food and even raw materials for industries. The agricultural sector is still capable of maintaining positive growth and finding ways to achieve the welfare and independence of farmers through empowerment processes. This is crucial as the majority of farmers in Indonesia are categorized as poor and marginalized. One initiative in this regard is the effort made by local governments to implement programs that strengthen business capital and empowerment programs to enhance farmers' self-sufficiency. This study aimed to identify and assess the factors that impact the self-sufficiency of farmers in the processing and marketing of agricultural products in Subak-Abian Tri Guna Karya, located in Kintamani District, Bangli Regency. The type of data used in this research is quantitative and qualitative data. Data collection techniques were carried out by conducting structured interviews, observation and documentation studies. The data analysis technique in this study is to use descriptive analysis techniques and statistical analysis. Based on the results of data analysis, Based on the findings of the research, it can be deduced that the factors affecting the self-sufficiency of farmers in the marketing and processing of agricultural products are evident in Subak-Abian Tri Guna Karya, Kintamani District, Bangli Regency are the individual characteristics of farmers who are characterized by skills, capacity strengthening factors that characterized by strengthening individual capacity, and development capital factors characterized by Human Resources (HR) capital, Quality human resource development is achieved by enhancing specific individual skills (life of skill) and strengthening individual capacity building to reinforce institutional development capacity building based on the Subak institution. This approach aims to enhance individual farmers' intellectual self-sufficiency.