Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Generasi Sehat: Edukasi Mengatasi Masalah Gizi pada Remaja Kota Ambon Soakakone, Minnalia; Wuritimur, Pollan Versilia; Sianturi, Advend Sri Rizki
Karya Kesehatan Siwalima Vol 3, No 2 (2024): September
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan, Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54639/kks.v3i2.1317

Abstract

Dalam era modern ini, masalah gizi pada remaja menjadi tantangan serius yang berpotensi mempengaruhi kesehatan dan perkembangan mereka di masa depan. pentingnya edukasi gizi sebagai langkah strategis untuk membangun generasi sehat. Dengan memfokuskan pada pola makan seimbang dan pemahaman tentang kebutuhan gizi, program sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran remaja tentang dampak buruk dari malnutrisi, baik itu kekurangan maupun kelebihan gizi. Melalui pendekatan interaktif dan partisipatif, remaja diajak untuk berperan aktif dalam memilih makanan yang sehat dan mengadopsi gaya hidup yang lebih baik. Hasil dari sosialisasi ini diharapkan dapat mengurangi angka masalah gizi di kalangan remaja, menciptakan individu yang lebih sehat, dan pada akhirnya, membangun generasi yang lebih kuat dan produktif.
Analisis Spasial Sebaran Penyakit Tuberkulosis di Kota Ambon Tahun 2019-2021 Samsu, Semoel Leonard; Wuritimur, Pollan Versilia
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 7, No 1 (2025): April
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54639/mhj.v7i1.1514

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit yang dapat ditularkan secara langsung maupun tidak langsung. Laporan global TBC tahun 2022 menerangkan bahwa jumlah kasus TBC terbanyak pada usia produktif pada usia 25-34 tahun. Secara Nasional, Pulau Jawa, Sumatera Utara, dan Sumatra Selatan diestimasikan memiliki kasus TBC terbesar tahun 2021. Capaian penemuan kasus TBC tahun 2022 di Provinsi Maluku sebesar 83% dan capaian keberhasilan pengobatan TBC tahun 2022 Provinsi Maluku Sebesar 72%. Metode dalam penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif, data diperoleh dari aplikasi SITT dan SITB offline maupun online. Dianalisis menggunakan sistem komputerisasi dan analisis spasial untuk melihat penyebaran. Hasil dalam penelitian ini prevalensi TBC yang paling banyak berada pada tahun 2019 dan Treatmen covarege 40% berada pada tahun 2020 dan 2021. Kesimpulan: sebaran kasus menurun dan Treatmen coverage 40% tahun 2020-2022 diakibatkan karna dampak dari munculnya penyakit covid-19. Kata kunci: Puskesmas; Analisis Spasial; Tuberkulosis; TreatmeanCoverage; Kota AmbonĀ 
Cerdik: Screening for Non-Communicable Disease at The Amaory Landfill, Passo Benteng Karang Village Wuritimur, Pollan Versilia; Soakakone, Minnalia
Karya Kesehatan Siwalima Vol 4, No 2 (2025): September
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan, Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54639/kks.v4i2.1653

Abstract

Non-communicable diseases (NCDs) pose a significant global health challenge. Diabetes mellitus (DM) and hyperuricemia are among the most prevalent non-communicable diseases in Indonesia. Screening is a process to identify both pre- and post-diseases. The purpose of this community service is to detect non-communicable diseases early through blood glucose and hyperuricemia tests. The results of this screening activity indicate that some individuals still have abnormal blood glucose and uric acid levels. This screening is expected to facilitate the early detection of diabetes mellitus (DM) and hyperuricemia, enabling timely treatment and contributing to a healthier and more productive society.
Determinasi Pendapatan, Ability to Pay, dan Jumlah Tanggungan terhadap Beban Biaya Kesehatan Peserta BPJS Mandiri: Studi pada Pedagang Pasar Passo Mersy Delty Kainama; Wuritimur, Pollan Versilia; Minnalia Soakakone
Sehat Rakyat: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2025): November 2025
Publisher : Yayasan Pendidikan Penelitian Pengabdian Algero

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54259/sehatrakyat.v4i4.5678

Abstract

The National Health Insurance (JKN) is a program of the Indonesian government that, in principle, aims to provide health insurance for the Indonesian people. In Indonesia, people are at risk of catastrophic health payments, namely if health payments exceed 10% of household income. From a government perspective, government spending on health reaches 0.9% of GDP in Indonesia, much lower than Thailand (2.9%), China (2.7%), and Vietnam (2.6%). The purpose of this study was to determine the factors associated with the burden of health costs for families of BPJS Kesehatan Mandiri participants among traders in Passo Market. The research method in this study was quantitative with a cross-sectional approach. The results of the study indicate a relationship between income and the burden of health costs for independent BPJS participants with a P value of 0.044, with the average feeling of having a high cost burden being those with incomes <UMR. This study also shows a relationship between Ability to Pay (ATP) and the burden of health costs for independent BPJS participants with a P value of 0.047, with the average being unable to pay and feeling they have a high burden. This study also shows a relationship between the number of family members and the burden of health costs for independent BPJS participants, with the average number of family members being >5. Thus, Passo market traders, most of whom are independent BPJS participants, feel that they have a greater burden in financing their health.