Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EVALUASI PERSEPSI PENGHUNI TERHADAP KONDISI FISIK JALUR EVAKUASI DI BANGUNAN RUSUN PESAKIH Dian Ekaputri; Firgiawan Sulistianto
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 9, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.534 KB) | DOI: 10.22441/vitruvian.2020.v9i3.006

Abstract

ABSTRAKRumah Susun atau apartemen saat ini menjadi salah satu solusi yang efektif dalam memenuhi kebutuhan warga DKI Jakarta akan tempat tinggal. Hal tersebut berdampak pada perubahan perilaku yang semula tinggal menapak pada tanah. Warga dituntut untuk merubah kebiasaan semisal harus naik-turun tangga, serta pemahaman akan keselamatan bangunan vertikal dalam keadaan darurat. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu sejauh mana Persepsi Pengguna Bangunan/Penghuni Rusun Pesakih Terhadap Kondisi Fisik Jalur Evakuasi Dalam Situasi Darurat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan beberapa tahapan yaitu Tahap pertama melakukan desk research (data sekunder), lalu tahap kedua melakukan pengumpulan Data (observasi lapangan dan survey dengan questionnaire), dilanjutkan ke tahap ketiga dengan menganalisis data. Hasil yang diharapkan yaitu untuk mengetahui pengaruh Pengetahuan Pengguna Bangunan Rusun Pesakih Dalam Situasi Darurat Terhadap Sarana Jalur Evakuasi. Selain itu, penelitian ini dapat memberikan masukan dalam pembuatan perencanaan bangunan rumah susun dimasa yang akan datang, Sehingga penghuni dapat menyelamatkan diri jika terjadi situasi darurat. Kesimpulannya bahwa sebagian besar penghuni masih kurang mengetahui/memahami pentingnya pengetahuan akan penggunan sarana jalur evakuasi di Rusun Pesakih berserta penggunan peralatan APAR (alat pemadam api ringan)/small fire extinguisher yang ada di rusun. ABSTRACTRumah Susun or apartments are now one of the effective solutions in meeting the needs of DKI Jakarta residents for housing. These have an impact on the change in behavior that originally landed houses. Residents of flats are required to change habits such as having to go up and down with stairs, as well as an understanding of the safety of vertical buildings in an emergency situation. This study aims to find out the extent of Perception of Building Users/Residents of Pesakih Flats in Physical Conditions of Evacuation Paths in Emergency Situations. A quantitative descriptive method was used in this study with several stages: the first stage is doing desk research (secondary data), then the second stage is collecting data (field observations and surveys with questionnaires), followed by the third stage by analyzing data. The expected result is to find out the influence of Pesakih Flats User Knowledge in Emergency Situations on Evacuation Paths. Besides, this research can provide input in the making of apartment buildings planning in the future so that residents can save themselves in an emergency when occurs. In conclusion, most of the residents still do not know/understand the importance of the knowledge of the use of evacuation routes in Pesakih Flats and the use of APAR (alat pemadam api ringan) or small fire extinguisher equipment in the flats. 
KAJIAN JALUR EVAKUASI PADA GEDUNG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) CIBINONG Dian Ekaputri; Danto Sukmajati; Aan Sapta Atmaja
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 11, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/Vitruvian.2021.v11i1.001

Abstract

Rumah Sakit merupakan salah satu bangunan fasilitas publik yang sangat penting, hal tersebut dikarenakan rumah sakit merupakan tempat atau wadah untuk perawatan dan rehabilitasi, yang harus memiliki lingkungan yang aman bagi pasien dan karyawan yang bekerja di rumah sakit. Saat ini desain rumah sakit terus berkembang dan berubah, rumah sakit merupakan bangunan kompleks, yangmana sangat rentan akan kejadian kebakaran atau bencana alam. Sayangnya masih ada beberapa rumah sakit yang masih belum memperhatikan sarana dan prasarana akan jalur evakuasi, hal tersebut juga dipicu karena ketidak pahaman pengguna bangunan akan akses evakuasi pada rumah sakit. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menelitian mengenai kajian akan jalur evakuasi pada gedung rumah sakit, serta yang menjadi perhatian utama yaitu wawasan pasien dan karyawan rumah sakit akan jalur evakuasi (jalan keluar) agar pada saat terjadi kebakaran atau bencana alam dapat dengan secepatnya menyelamatkan diri. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan beberapa tahapan yaitu Tahap pertama melakukan desk research (data sekunder), lalu tahap kedua melakukan pengumpulan Data (observasi lapangan dan survey dengan questionnaire), dilanjutkan ke tahap ketiga dengan menganalisis data. Diharapkan hasil penelitian ini dapat mengetahui kesiapan sarana jalur evakuasi dan pengetahuan pengguna bangunan RSUD CIbinong Dalam Situasi Darurat Terhadap Sarana Jalur Evakuasi dan dapat memberikan masukan dalam pembuatan perencanaan bangunan rumah sakit dimasa yang akan datang, Sehingga pengguna dapat menyelamatkan diri jika terjadi situasi darurat.
PENGGUNAAN PENCAHAYAAN ALAMI DALAM INTERIOR GEDUNG SERBAGUNA DI PULAU LANCANG BESAR, KEPULAUAN SERIBU (SEBAGAI TAKTIK PELAKSANAAN PRINSIP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN) Abraham Seno Bachrun; Dian Ekaputri; Anggraeni Dyah; Sri Kurniasih; Anastasia Cinthya Gani
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 13, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2023.v13i1.005

Abstract

Manusia adalah entitas yang memerlukan interaksi sosial dalam kehidupannya. Dengan perkembangan zaman dan teknologi, seringkali muncul sikap individualisme, tetapi pada hakikatnya, manusia tetap menjalin interaksi dengan sekitarnya. Gedung serbaguna merujuk pada ruang-ruang luas yang terdapat di sekolah atau bangunan umum lainnya. Bangunan dengan multi fungsi adalah elemen vital dari sebuah rumah atau area pemukiman. Bangunan tersebut memiliki beragam kegunaan; bisa sebagai ruang rapat, tempat untuk perayaan atau upacara, tempat ibadah, galeri seni, lapangan olahraga indoor, atau sekadar sebagai tempat berkumpul. Pulau Lancang Besar yang berada di Wilayah Administratif Kepulauan Seribu memiliki berbagai ruang publik tertutup yang memiliki potensi untuk dioptimalkan. Ruang-ruang tersebut dapat dimanfaatkan bukan hanya sebagai ruang terbuka, tetapi juga sebagai ruang untuk bermain, pendidikan, berkumpul, berbagi ide, berolahraga, menggelar acara, berdagang, rekreasi, dan lainnya. Semakin variatif kegiatan yang dapat diakomodasi di ruang publik tertutup, kualitas dari ruang tersebut akan meningkat. Optimalisasi ini dapat dicapai dengan mengintegrasikan nilai edukatif dan sosialisasi mengenai manfaat memiliki Gedung Serbaguna dengan transfer teknologi.
Tantangan dan Peluang: Memperkenalkan Pendidikan Arsitektur, Profesi Arsitek, dan Produk Arsitektur kepada Siswa SMA 101 Jakarta Heryanto, Bambang; Gambiro, Henny; Anggiani, Mona; Jamila, Rona Fika; Ekaputri, Dian
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 4 No 5 (2024): JPMI - Oktober 2024
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpmi.2807

Abstract

Pendidikan dan profesi arsitektur masih kurang dipahami oleh siswa sekolah menengah, sehingga banyak yang belum menyadari pentingnya arsitektur dalam pembangunan suatu wilayah. Untuk mengatasi masalah ini, maka perlu dilakukannya sosialisasi pendidikan dan profesi arsitektur kepada siswa sekolah menengah dengan tujuan memberikan pemahaman mendalam tentang desain, proses konstruksi, dan peran arsitek dalam menciptakan lingkungan yang berkualitas. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi pemaparan pengendalan ilmu arsitektur, peran arsitek, dan diskusi mengenai potensi karir di bidang arsitektur. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa mahasiswa mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang arsitektur dan mereka menjadi lebih sadar akan berbagai peluang karir di bidang arsitektur, yang dapat membantu mereka dalam merencanakan masa depan. Kegiatan ini bermanfaat dapat memperluas wawasan mereka tentang pentingnya arsitektur, meningkatkan apresiasi terhadap estetika dan fungsi pada ruang dan bangunan, serta merangsang minat dan bakat mereka dalam bidang seni dan teknik.