Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Asuhan Kefarmasian Terhadap Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Dua Puskesmas Daerah Jakarta Timur Mayasari, Yeshi; Sarnianto, Prih; Anggriani, Yusi
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.623 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v5i6.1338

Abstract

Asuhan kefarmasian merupakan rangkaian penatalaksanaan penyakit yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien Diabetes Melitus. Tujuan penelitian ini untuk melihat asuhan kefarmasian dapat meningkatkan kepatuhan dan kualitas hidup pasien DM tipe 2. Penelitian dengan desain quasi experimental non-equivalent control group Pretest-Posttest. Sampel 160 pasien DM tipe 2 terdiri dari 80 pasien dari Puskesmas Kecamatan Cipayung [kelompok intervensi] dan 80 pasien Puskesmas Kecamatan Kramatjati [kelompok kontrol]. Metode total sampling untuk kelompok Prolanis, dan kelompok non-Prolanis secara purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner MMAS-8 (kepatuhan), SF-36 (kualitas hidup) dan data gula darah puasa (GDP) dari laboratorium Puskesmas. Karakteristik pasien DM meliputi usia rata-rata 58 tahun, jenis kelamin perempuan, pendidikan SMA, ibu rumah tangga. Lama DM 2-3 tahun dan nilai IMT obesitas I. Hasil Uji Wilcoxon (p < 0,05) terdapat petingkatan kepatuhan, kualitas hidup, dan keterkendalian kadar GDP pada kelompok intervensi. Hasil uji Mann-Whitney terdapat peningkatan kepatuhan, kualitas hidup dan keterkendalian kadar GDP akibat asuhan kefarmasian pada pasien Non-Prolanis dengan nilai (p < 0,05). Hasil uji Spearman’s rho menunjukkan adanya hubungan positif antara tingkat kepatuhan dan keterkendalian GDP dengan kualitas hidup. Dapat disimpulkan bahwa asuhan kefarmasian dapat meningkatkan kepatuhan, kualitas hidup dan keterkendalian GDP kualitas hidup pasien DM 2 peserta Prolanis dan non-Prolanis, pada puskesmas tertentu di Jakarta Timur. Kata Kunci: Asuhan kefarmasian, kepatuhan, kualitas hidup dan diabetes melitus
Identifikasi Deksametason Pada Jamu Pegal Linu Yang Beredar Di Pasar Cisalak Kota Depok Dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis Purwanitiningsih, Eny; Mayasari, Yeshi; Ningrum, Fadillah
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol. 9 No. 1 (2023): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v9i1.1561

Abstract

AbstrakKecenderungan masyarakat untuk kembali ke alam dalam memelihara kesehatan tubuh membuat industri di bidang obat tradisional berusaha meningkatkan kapasitas produksinya. Salah satu obat tradisional yang diminati oleh masyarakat adalah jamu pegal linu. Namun ada beberapa produsen yang menambahkan bahan kimia obat (BKO) dalam jamu. BKO yang sering di tambahkan dalam jamu pegal linu salah satunya adalah Deksametason. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi Deksametason dalam jamu pegal linu yang beredar di Pasar Cisalak kota Depok. Metode yang dilakukan merupakan uji kualitatif dengan Kromatografi Lapis tipis (KLT) hasilnya berupa bercak noda dan perbandingan nilai Rf. Hasil KLT pada sampel B dan E terbentuk noda yang sejajar dengan baku pembanding deksametason dilihat pada sinar UV 254 nm. Nilai Rf baku pembanding yaitu 0, 766, nilai Rf sampel B (0,760), sampel E (0,773). Dari 6 sampel jamu pegal linu yang diuji terdapat 2 sampel (B dan E) yang mengandung bahan kimia obat deksametason. Disarankan melakukan penelitian lebih lanjut terhadap jamu pegal linu dalam bentuk sediaan lain dan pengujian terhadap bahan kimia obat lain seperti Prednison yang diduga sering dicampurkan dalam jamu pegal linu. Kata Kunci      : Deksametason, Jamu Pegal Linu, Kromatografi Lapis Tipis
Identifikasi dan Penetapan Kadar Formalin pada Tahu Putih di Lima Pasar Daerah Jakarta Timur dengan Metode Spektrofotometri Visible Mayasari, Yeshi; Purwanitiningsih, Eny; Sugiantari, Nining
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2024): ANAKES: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v10i1.2151

Abstract

Tofu is a food source of protein that is widely consumed by the public. The high vegetable protein content in tofu is considered to be able to replace animal protein. According to the Food and Drug Supervisory Agency (BPOM), formalin is currently widely misused as a preservative in food products such as tofu. The Indonesian government has also banned the use of formaldehyde as a food preservative since 1982. Examination of the presence of formaldehyde in white tofu sold in five markets in the East Jakarta area was carried out qualitative tests using chromatopathic acid reagent and quantitative tests to determine levels. The research sample consisted of 18 samples from five markets in the East Jakarta area. Based on the research results, it can be concluded that of the 18 white tofu samples, 11 were positive and 7 were negative for containing formalin. Qualitative test results showed that 4 samples from the Cibubur market were 100% positive (5.85 ppm), 3 samples from the Obor market were 100% positive (5.62 ppm), 3 samples from the Kramat Jati main market were 100% positive (25.07 ppm), 4 samples from the Ciracas market were 25% positive (0.44ppm). The long-term goal is not to use formalin as a preservative in tofu. Special targets provide information to the public about the dangers of formaldehyde used as a preservative. The research method uses a direct research design during the period May–June 2023. The target output is published in a nationally accredited journal. Keywords: White Tofu, Formalin, Visible Spectrophotometry
PENETAPAN KADAR HIDROKUINON PADA KRIM PEMUTIH WAJAH YANG BEREDAR DI PASAR CIRACAS DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV- VIS Purwanitiningsih, eny; Mayasari, Yeshi; Sukmawati , Anggi; Bedah, Sumiati
Jurnal Fatmawati Laboratory & Medical Science Vol 3 No 2 (2023): Pemeriksaan Laboratorium Medis Jilid 2
Publisher : POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/flms.v3i2.560

Abstract

Kemajuan teknologi telah memberikan doktrin kepada masyarakat bahwa kulit putih adalah kulit yang sangat diminati dan dikagumi. Kulit putih dianggap lebih menarik daripada kulit sawo matang, hal ini menimbulkan berbagai macam produk krim pemutih yang ditawarkan oleh berbagai toko kosmetik. Hidrokuinon adalah bahan pemutih yang sering ditambahkan dalam krim kosmetik dengan tujuan untuk memutihkan kulit. Cara kerja hidrokuinon dalam memutihkan kulit yaitu memperlambat dan mencegah produksi melanin kulit. Penelitian ini bertujuan mengetahui kadar Hidrokuinon yang beredar di Pasar Ciracas. Metode yang digunakan adalah uji kualitatif menggunakan pereaksi warna ditandai perubahan warna hijau sampai ungu menandakan bahwa sampel positif Hidrokuinon. Jika terdapat sampel positif dilanjutkan uji Kuantitatif dengan metode Spektrofotometri Uv-Vis. Hasil penelitian penetapan kadar Hidrokinon pada kirm pemutih menunjukkan bahwa 10 sampel krim pemutih yang positif Hidrokuinon mengandung kadar yaitu: Krim A; 1,9317%, krim G; 0,3337%, krim H; 0,2619%, krim I; 1,2360%, krim J; 4,6494%, krim K; 7,1692%, krim M; 7,1587%, krim N; 5,3892%, krim O; 7,1595%, krim P; 5,4279%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dari 10 sampel hanya 4 yang memenuhi persyaratan Peraturan Kepala Badan POM Republik Indonesia Nomor HK. 00.05.4.1745 Tahun 2011 Tentang Kosmetik Berbentuk Obat yaitu dengan syarat kurang dari 2%.
Identifikasi Deksametason Pada Jamu Pegal Linu Yang Beredar Di Pasar Cisalak Kota Depok Dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis Purwanitiningsih, Eny; Mayasari, Yeshi; Ningrum, Fadillah
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol. 9 No. 1 (2023): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v9i1.1561

Abstract

AbstrakKecenderungan masyarakat untuk kembali ke alam dalam memelihara kesehatan tubuh membuat industri di bidang obat tradisional berusaha meningkatkan kapasitas produksinya. Salah satu obat tradisional yang diminati oleh masyarakat adalah jamu pegal linu. Namun ada beberapa produsen yang menambahkan bahan kimia obat (BKO) dalam jamu. BKO yang sering di tambahkan dalam jamu pegal linu salah satunya adalah Deksametason. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi Deksametason dalam jamu pegal linu yang beredar di Pasar Cisalak kota Depok. Metode yang dilakukan merupakan uji kualitatif dengan Kromatografi Lapis tipis (KLT) hasilnya berupa bercak noda dan perbandingan nilai Rf. Hasil KLT pada sampel B dan E terbentuk noda yang sejajar dengan baku pembanding deksametason dilihat pada sinar UV 254 nm. Nilai Rf baku pembanding yaitu 0, 766, nilai Rf sampel B (0,760), sampel E (0,773). Dari 6 sampel jamu pegal linu yang diuji terdapat 2 sampel (B dan E) yang mengandung bahan kimia obat deksametason. Disarankan melakukan penelitian lebih lanjut terhadap jamu pegal linu dalam bentuk sediaan lain dan pengujian terhadap bahan kimia obat lain seperti Prednison yang diduga sering dicampurkan dalam jamu pegal linu. Kata Kunci      : Deksametason, Jamu Pegal Linu, Kromatografi Lapis Tipis
Identifikasi dan Penetapan Kadar Formalin pada Tahu Putih di Lima Pasar Daerah Jakarta Timur dengan Metode Spektrofotometri Visible Mayasari, Yeshi; Purwanitiningsih, Eny; Sugiantari, Nining
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2024): ANAKES: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v10i1.2151

Abstract

Tofu is a food source of protein that is widely consumed by the public. The high vegetable protein content in tofu is considered to be able to replace animal protein. According to the Food and Drug Supervisory Agency (BPOM), formalin is currently widely misused as a preservative in food products such as tofu. The Indonesian government has also banned the use of formaldehyde as a food preservative since 1982. Examination of the presence of formaldehyde in white tofu sold in five markets in the East Jakarta area was carried out qualitative tests using chromatopathic acid reagent and quantitative tests to determine levels. The research sample consisted of 18 samples from five markets in the East Jakarta area. Based on the research results, it can be concluded that of the 18 white tofu samples, 11 were positive and 7 were negative for containing formalin. Qualitative test results showed that 4 samples from the Cibubur market were 100% positive (5.85 ppm), 3 samples from the Obor market were 100% positive (5.62 ppm), 3 samples from the Kramat Jati main market were 100% positive (25.07 ppm), 4 samples from the Ciracas market were 25% positive (0.44ppm). The long-term goal is not to use formalin as a preservative in tofu. Special targets provide information to the public about the dangers of formaldehyde used as a preservative. The research method uses a direct research design during the period May–June 2023. The target output is published in a nationally accredited journal. Keywords: White Tofu, Formalin, Visible Spectrophotometry