Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH TERAPY MUSIK TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI DI RSUD DR.PIRNGADI MEDAN TAHUN 2018 Nurliaty, Nurliaty; Aspiati, Aspiati
SCIENTIA JOURNAL Vol 8 No 1 (2019): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitasdiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap tindakan operasi akan menimbulkan berbagai keluhan dan yang paling sering adalah nyeri. Nyeri dapat memperlambat proses penyembuhan pasien.  Distraksi adalah salah satu teknik menurunkan nyeri. Terapi musik merupakan teknik distraksi yang dapat menurunkan nyeri pasien pasca operasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik terhadap intensitas nyeri pada pasien pasca operasi di RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2018. Desain yang digunakan adalah desain penelitian eskperimen semu dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan criteria inklusi pasien  dengan usia 14-60 tahun, pasien pasca operasi 1 jam setelah keluar dari kamar bedah dan bersedia menjadi responden. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien pasca operasi sedang dengan jumlah rata-rata per bulan sebanyak 29 orang, yang dijadikan sampel 28 orang yang dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok intervensi, penentuan pasien masuk kedalam kelompok kontrol atau intervensi dengan menggunakan simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum intervensi rata-rata intensitas nyeri kelompok kontrol dengan kelompok intervensi tidak berbeda signifikan (P=0,067;P>0,05) tetapi setelah diberikan terapi musik klasik rata-rata intensitas nyeri kelompok kontrol dengan kelompok intervensi berbeda signifikan (P=0,000; P<0,05). Rata-rata intensitas nyeri kelompok intervensi menurun sebanyak 1,64 dari rata-rata intensitas nyeri awal 5,57 menjadi 3,93 dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara variabel kounfonding kelompok intervensi dengan kelompok kontrol. Hal ini memperlihatkan bahwa terapi musik dapat menurunkkan intensitas nyeri pasien pasca operasi. Hasil penelitian ini merekomendasikan agar dirumah sakit disediakan media yang dapat digunakan untuk terapi musik dan perawat ruangan dapat memanfaatkan terapi musik dalam asuhan keperawatan pada perawatan pasien pasca operasi dalam mengurangi intensitas nyeri pasien.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI KLINIK HANNA KASIH TAHUN 2019 Nurliaty, Nurliaty
SCIENTIA JOURNAL Vol 9 No 2 (2020): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitasdiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care) adalah perawatan yang ditujukan kepada ibu hamil, yang bukan saja ketika ibu sakit dan memerlukan perawatan, tetapi juga pengawasan dan penjagaan wanita hamil agar tidak terjadi kelainan sehingga mendapatkan ibu dan bayi yang sehat. Seluruh ibu hamil harus menjalani pemeriksaan kehamilan untuk mengetahui kondisi ibu dan janin dalam kandungannya,dalam hal ini yang diperlukan adalah kepatuhan. Kepatuhan adalah tingkatan pasien melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh dokter atau tenaga kesehatan lain. Bila terlambat mengenali tanda bahaya dalam memutuskan dirujuk ke fasilitas kesehatan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan, serta terlambat mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan. Keterlambatan ini biasanya tidak terdeteksi sejak awal karena asuhan antenatal yang tidak teratur, sehingga menyebabkan kemungkinan melahirkan dengan selamat menjadi lebih kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu dalam pemeriksaan kehamilan di Klinik Hanna Kasih Tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan rancangan penelitian survey. Sampel pada penelitian ini sebanyak 60 orang dengan tekhnik total sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepatuhan ibu memeriksakan kehamilan berdasarkan pengetahuan adalah baik sebanyak 33 ibu (55,0%), mendapat dukungan sosial sebanyak 57 ibu (95,0%), pemberian informasi kurang 28 ibu (46,7%) dan interaksi profesional kesehatan adalah baik yaitu 58 ibu (96,7%). Disarankan bagi Klinik agar memberikan penjelasan secara jelas kepada ibu hamil yang melakukan pemeriksaan sehingga ibu hamil mengetahui perkembangan dan pertumbuhan bayi dalam kandungan dan mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar.
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Peran Keluarga Dalam Mencegah Kekambuhan Asma Bronchial di Kecamatan Medan Tuntungan Nurliaty, Nurliaty; Juliani Sihombing, Reni
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v4i1.3062

Abstract

Pasien yang dirawat di rumah sakit merupakan individu atau anggota keluarga yang sakit yang sedang memiliki masalah kesehatan yang harus dirawat oleh keluarga di rumah, sehingga dimungkinkan mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan pribadi termasuk menjaga keselamatan sendiri, oleh sebab itu pasien membutuhkan dukungan dari keluarga dan tim kesehatan yang merawat di rumah. Keluarga merupakan unit paling dekat dengan pasien, dan merupakan perawat utama bagi pasien. Keluarga berperan dalam menentukan cara atau perawatan yang diperlukan pasien di rumah. Keberhasilan perawat home visit di rumah akan sia-sia jika tidak diteruskan di rumah yang kemudian mengakibatkan pasien harus dirawat kembali (kambuh). Peran serta keluarga sejak awal perawatan di rumah akan meningkatkan kemampuan keluarga merawat pasien di rumah sehingga memungkinkan pasien tidak kambuh atau dapat dicegah. Beberapa wilayah kerja puskesmas mengizinkan pasien untuk membawa alat komunikasi yang perlu digunakan. Hal ini juga terbukti dari hasil penelitian yang dilakukan di rumah, contoh Negara di Amerika Serikat bahwa dengan keterlibatan pasien maupun anggota keluarganya dalam merawat dan memberikan kesempatan kepada keluarga pasien untuk berkunjung ke rumah lebih lama dapat menguragi resiko kecemasan yang berlebihan yang diderita oleh pasien.
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Dukungan Keluarga Terhadap Pasien TB Paru Dengan Patuh Minum Obat Di Kelurahan Ladang Bambu Kecamatan Medan Tuntungan Lestari , Yani; Nurliaty, Nurliaty
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v4i1.3067

Abstract

Salah satu upaya untuk mengendalikan dan menanggulangi banyaknya penderita TB yaitu dengan pengobatan. Dukungan keluarga akan berdampak pada kepatuhan minum obat pasien tuberkulosis dalam fase intensif. Kecenderungan penderita untuk bosan dan putus berobat saat pengobatan karena sudah memakan waktu yang lama merupakan salah satu faktor ketidakpatuhan itu sendiri. Permasalahan di Kecamatan Medan Tuntungan adalah ketidakberhasilan pengobatan TBC sebanyak 70%. Solusi permasalahan tersebut adalah dengan pendampingan keluarga dan pemberian dukungan pada Pasien TBC Minum Obat selama 6 bulan. Tujuan kegiatan PKM yaitu pendampingan keluarga untuk memberikan dukungan pada keberhasilan pengobatan TBC. Kegiatan PKM dilaksanakan di Kecamatan Medan Tuntungan pada bulan 09 September 2023. Kelompok sasaran PKM adalah masyarakat yang mempunyai anggota keluarga menderita TBC. Hasil kegiatan pendampingan pada keluarga berdampak baik yaitu pasien rutin minum obat dan kontrol ke puskesmas terdekat. Kualitas hidup pasien lebih baik dan merasakan adanya dukungan dari keluarga untuk bisa sembuh.
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pemberantasan Demam Berdarah (DBD) Di Kecamatan Medan Tuntungan Nurliaty, Nurliaty; Lestari, Yani
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 2 No. 3 (2022): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v2i3.3072

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan penyakit yang ditakuti terutama di negara-negara tropis termasuk Indonesia. Diperlukan usaha yang berkesinambungan dalam hal pemberantasan penyakit DBD. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada Masyarakat ini adalah untuk memberikan penyuluhan tentang berbagai cara pencegahan/pemberantasan penyakit demam berdarah dengue sekaligus memberikan kesempatan kepada mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Stikes Darmo berperan dalam pemberantasan penyakit DBD. Metode dari kegiatan ini adalah berupa penyuluhan ke Masyarakat Kecamatan Medan Tuntungan. Penyuluhan ini dinilai berhasil karena dilihat dari antusiasme peserta penyuluhan bertanya tentang penyakit DBD mulai dari pengertian,diagnose,pengobatan dan pencegahan terkait DBD. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan penyuluhan ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan dan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan pemberantasan penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pemeriksaan Kesehatan dan Pengobatan Gratis Diabetes Melitus Tipe II di Kecamatan Medan Tuntungan Nurliaty, Nurliaty; Aspiati, Aspiati
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v1i3.3075

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit atau kelainan metabolisme kronik yang disebabkan berbagai macam penyakit, ditandai dengan peningkatan kadar gula darah disertai gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein akibat gangguan fungsi insulin. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melakukan pemeriksaan Kesehatan gratis dan meningkatkan pengetahuan, kesadaran tentang penyakit diabetes. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah pemeriksaan Kesehatan dan pengobatan gratis serta diskusi menggunakan leaflet dan tes gula darah dengan sasaran masyarakat di Kecamatan Medan Tuntungan. Berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara langsung dengan masyarakat, sebelum melakukan penyuluhan kesehatan, mereka belum sepenuhnya memahami penyakit diabetes, namun setelah diberikan penyuluhan kesehatan, masyarakat di Kecamatan Medan Tuntungan memiliki kesadaran dan pemahaman yang lebih baik tentang pencegahan dan manajemen diabetes. Sehingga masyarakat dapat menjaga kesehatannya. Untuk mengatasi masalah diabetes di Kecamatan Medan Tuntungan yang dilaksanakan program edukasi diabetes dan tes kadar gula darah sewaktu.
Pengabdian Masyarakat Pintar Patuh Minum Obat Cegah TB Paru Di Kecamatan Medan Tuntungan Lestari, Yani; Nurliaty, Nurliaty
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v1i3.3079

Abstract

Indonesia masih menjadi negara dengan angka kejadian Tuberkulosis (TB) Paru tertinggi kedua di dunia. Kurangnya kepatuhan terhadap pengobatan dan perilaku pencegahan penularan diketahui menjadi penyebab utama tingginya kasus TB Paru di wilayahKecamatan Medan Tuntungan. Keluarga yang tinggal bersama dengan klien TB Paru sangat rentan terinfeksi karena rendahnya pengetahuan terkait pencegahan TB. Oleh karena itu, program pendampingan keluarga sadar dan siaga TB Paru (PAGAR BESI) perlu dilaksanakan. Program PAGAR BESI bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dan perilaku pencegahan penularan TB Paru di lingkungan keluarga sebagai upaya mencapai zero TB case di Kecamatan Medan Tuntungan. Pendekatan metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pendampingan (health coaching) dan penyuluhan dengan memberikan media leafleat kepada masyarakat. Pendampingan (health coaching) dilaksanakan dengan pemberian edukasi tentang: 1) konsep TB Paru; 2) penularan TB Paru; 3) perilaku pencegahan penularan TB Paru; dan 4) dukungan keluarga. Edukasi dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi, dilengkapi dengan media power point presentation, modul, dan leafleat. Program diikuti oleh 14 orang care giver primer dari klien TB Paru. Penilaian dilakukan terhadap perubahan pengetahuan melalui kuesioner dichotomous choice (pre-posttest). Skor pre-test menunjukkan 48% peserta memiliki pengetahuan dalam kategori baik, 52% dalam kategori cukup, dan 0% dalam kategori kurang. Hasil post-test didapatkan peningkatan pengetahuan dalam kategori baik 86 dan 14% dalam kategori cukup.
Gambaran Pengetahuan Keluarga Tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Syiah Kuala Kota Banda Aceh Nurliaty, Nurliaty
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 7, No 1 (2023): JIK-April Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : UNIVERSITAS ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v7i1.673

Abstract

Pengetahuan keluarga merupakan penginderaan terjadi melalui panca indra penglihatan, pendengaran, rasa dan rata. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Jenis penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan kesehatan keluarga dengan penyakit demam berdarah dengue di Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh Tahun 2021. Populasi penelitian ini sebanyak 33 orang pasien demam berdarah dengue. Sampel penelitian adalah semua keluarga yang pernah menderita demam berdarah dengue yang dijadikan sampel. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung pada keluarga yang menderita demam berdarah dengue, pasien mayoritas umur 23-30 tahun (42,4%), pendidikan mayoritas SMA (75,8%), pekerjaan (60,6%), dan penghasilan (63,6%). Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Gambaran Pengetahuan Kesehatan Keluarga Tentang Demam Berdarah di Wilayah Syiah Kuala Kota Banda Aceh Tahun 2021”. Maka kesimpulan pengetahuan kesehatan keluarga terkait penyakit DBD mayoritas cukup (78,8%), Pengetahuan kesehatan keluarga terhadap sisitem pelayanan kesehatan mayoritas cukup (66,7%), Pengetahuan kesehatan keluarga terhadap makanan mayoritas cukup (60,6%), Pengetahuan kesehatan keluarga terhadap lingkungan mayoritas cukup (72,7%). Maka diharapkan pada kelurga pasien DBD dapat ditangani dengan cara menjaga kebersihan sehari-hari, melakukan pemantauan nyamuk dengue, dan melakukan fogging di Wilayah Syiah Kuala Kota Banda Aceh.