Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Perilaku Pencegahan Penyakit Tidak Menular Pada Remaja Ambon Hamdan Hariawan; Martini Tidore; Greeny Z. Rahakbauw
Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal) Vol 2, No 1 (2020): April
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (810.994 KB) | DOI: 10.32807/jkt.v2i1.46

Abstract

Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM). Upaya pencegahan PTM ditujukan untuk menurunkan angka prevalensi PTM yang semakin meningkat di Indonesia. Penelitian ini bertujuan melihat gambaran perilaku pencegahan PTM pada remaja dalam bentuk aktivitas CERDIK. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa MAN Ambon dengan usia remaja yaitu usia 16 – 19 tahun dengan besar sampel 50 responden. Perilaku yang diukur terdiri dari pengetahuan, sikap, dan tindakan pencegahan Penyakit tidak Menular. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden dengan pengetahuan cukup (60%), memiliki sikap yang baik (54%) dan sering (96%) melakukan aktivitas-aktivitas CERDIK sebagai perilaku sehat dalam pencegahan penyakit tidak menular. Perilaku yang paling sering dilakukan adalah aktivitas fisik dalam bentuk aktivitas olahraga yang merupakan bagian dari aktivitas program pemerintah dalam bentuk program CERDIK.
Penerapan Diabetes Self-Management Education (DSME) Melalui Media Leaflet Interaktif Hamdan Hariawan; Suardi Zurimi; Martini Tidore
Jurnal Nasional Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Nasional Pengabdian Masyarakat
Publisher : Training & Research Institute - Jeramba Ilmu Sukses

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1298.727 KB) | DOI: 10.47747/pengabdiankepadamasyarakat.v1i1.102

Abstract

The prevalence of non-communicable diseases such as diabetes mellitus continues to increase every year. The incidence of its complications also increases if not given the right action as a form of prevention. One form of management and prevention of complications of diabetes mellitus is to improve patient self-care. One of the factors that affect the self-care of diabetes mellitus patients is the communication of health workers towards the self-care of DM sufferers. The output was the implementation of DSME socialization activities and the implementation of DSME by Health Center officers to diabetes mellitus patients through interactive leaflet media. The results of this Community Service are in the form of socialization to health center officers regarding how to conduct Diabetes Self-Management Education (DSME) using interactive leaflet media. The application of DSME socialization is in the form of counseling to health center officers about DSME which contains self-care for diabetes mellitus patients which includes an explanation of the definition of diabetes, causes, management, and prevention of complications.
Application of "CERDIK" Behavior Model in Schools as an Effort to Improve Diabetes Mellitus Prevention Behavior Hamdan Hariawan; Martini Tidore; Greeny Z Rahakbauw
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5 No 3 (2020): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.8 KB) | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v5i3.1147

Abstract

The prevalence of non-communicable diseases such as diabetes mellitus continues to increase every year. Teenagers today cannot be separated from unhealthy lifestyles such as smoking, eating fast food, online gaming, and lack of physical activity. The data obtained that 60 to 80 smoker students in Ambon State Aliyah Madrasah which is the work area of ​​the Air Besar Health Center. In the Air Besar Health Center in the past year, there were 207 diabetes mellitus sufferers. The expected outcome and outcome of this Community Service is increasing students' knowledge and skills towards diabetes mellitus with CERDIK behavior in schools. The service method is carried out through education and training through demonstrations. Demonstrations were given related to CERDIK behavior such as how to prevent smoking, how to manage stress, and how to read food packaging labels to reduce sugar consumption. So the results and outcomes obtained are increased knowledge and skills of students as participants of CERDIK behavior in schools. The series of community service activities can be carried out properly according to the plan. And it is expected that the person in charge of the UKS will provide other students with the CERDIK module in the school that has been given and the involvement of the Health Center is running the Non-Communicable Disease program in schools as a continuation of community service.
PENGARUH TEMPAT DAN INTERVAL WAKTU KONSELING TERHADAP KEPUASAAN LAYANAN KONSELING PADA PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR) DI PUSKESMAS KOTA AMBON Martini Tidore
GLOBAL HEALTH SCIENCE Vol 3, No 4 (2018): Desember 2018
Publisher : Communication and Social Dinamics (CSD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.856 KB) | DOI: 10.33846/ghs.v3i4.308

Abstract

Kepuasaan pelayanan konseling kesehatan reproduksi dapat mencegah dan mengurangi permasalahan remaja yang kompleks. Data Dinkes Propinsi Maluku, kasus IMS remaja umur 15 -24 tahun, dalam 3 tahun terakhir mengalami peningkatan kasus IMS di kota Ambon. Tujuan penelitian menganalisis kepuasaan pasien terhadap layanan konseling kesehatan reproduksi pada pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR) di puskesmas Kota Ambon. Jenis penelitian adalah explanatory research dengan metode kuantitatif dan pendekatan cross sectional Instrumen pengambilan data berupa angket .Subjek penelitian adalah remaja di kota Ambon yang melaksanakan konseling kesehatan reproduksi di Puskesmas PKPR, dengan ,jumlah 120 sampel, Data dianalisis secara univariat, bivariat dengan chi square dan multivariat dengan regresi logistik. Hasil analisis bivariat , variabel yang berhubungan dengan kepuasaan adalah tempat konseling p value =0,006 dan interval waktu dengan nilai p value =0.006. Hasil uji regresi logistik menunjukkan variabel yang paling berpengaruh adalah interval waktu terhadap kepuasaan pasien dengan OR 2,814. Dinas kesehatan Kota Ambon perlu melaksanakan pelatihan konseling tingkat pada Nasional untuk petugas PKPR secara merata di puskesmas kota Ambon. Kata kunci: Tempat dan interval, Kepuasan layanan konseling, PKPR
Penerapan Metode Roll Over Test (ROT) pada Ibu Hamil untuk Deteksi Dini Preeklamsi di Puskesmas Passo Kota Ambon Martini Tidore; Suardi Zurimi
GLOBAL HEALTH SCIENCE Vol 6, No 4 (2021): Desember 2021
Publisher : Communication and Social Dinamics (CSD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.234 KB) | DOI: 10.33846/ghs6402

Abstract

Menurut World Health Organization/WHO (2016), AKI setiap harinya masih sangat tinggi, sekitar 830 wanita di seluruh dunia meninggal terkait dengan kehamilan dan persalinan yang penyebabnya masih bisa dicegah. Terdapat 99% kematian ibu maternal terjadi di negara-negara berkembang. Pada tahun 2015, sekitar 303.000 wanita meninggal selama dan setelah kehamilan maupun persalinan. Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang pada tahun 2015 adalah 239 per 100.000 kelahiran hidup (KH) versus 12 per 100.000 KH di negara maju, Angka Kematian Ibu di Indonesia pada tahun 2015 mencapai 305 per 100.000 KH, angka tersebut masih sangat tinggi jika dibandingkan dengan target Sustainable Development Goals (SDG’s) yaitu menurunkan AKI sebesar 70 per 100.000 KH (Profil Kesehatan Indonesia, 2015). Sedangkan AKI di Provinsi Maluku pada tahun 2014 yaitu 205 per 100.000 KH (Sri dan Ummi, 2018). Tujuan studi kasus pada penelitian ini adalah menggambarkan asuhan keperawatan dengan penerapan metode Roll Over Test (ROT) pada ibu hamil untuk deteksi dini preeklamsi di Puskesmas Passo Kota Ambon. Desain yang digunakan pendekatan proses keperawatan yang komprensif. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang kemudian disajikan dalam bentuk narasi menggunakan proses keperawatan dengan jumlah partisipan 2 orang. Persamaan yang didapatkan dari kedua responden yaitu, pada pengkajian ditemukan masalah kesehatan. Pada pemeriksaan fisik kedua pasien didapatkan data pasien mengatakan sering sakit kepala dan bertanya-tanya tentang perkembangan, keadaan umum lemah, tampak pucat, ekspresi wajah tampak cemas, mukosa bibir lembab, pasien mengatakan merasa lemas dan bertanya-tanya tentang perkembangan kehamilannya, keadaan umum lemah, ekspresi wajah tampak cemas, rambut tampak kotor, payudara tampak kotor. Dari masalah yang ada, disusunlah rencanan tindakan keperawatan. Selanjutnya pelaksanaan tindakan keperawatan dilakukan sesuai dengan rencana dan dilaksanakan selama 3 hari. Pada tahap evaluasi mengamati setiap perkembangan pasien melalui catatan perkembangan pasien dalam bentuk SOAP selama 3 hari. Setelah dilakukan penelitian pada kedua responden dan implementasi keperawatan, masalah keperawatan pada kedua responden dapat teratasi. Kata kunci: Roll Over Test (ROT); ibu hamil; preeklamsi; deteksi dini
FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN REMAJA TERHADAP LAYANAN KONSELING INFEKSI MENULAR SEKSUAL PADA PUSKESMAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA AMBON Martini Tidore
GLOBAL HEALTH SCIENCE Vol 2, No 4 (2017): Desember 2017
Publisher : Communication and Social Dinamics (CSD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.57 KB) | DOI: 10.33846/ghs.v2i4.164

Abstract

Kepuasaan pelayanan konseling Infeksi Menular Seksual dapat mencegah dan mengurangi permasalahan remaja yang kompleks. Data Dinas Kesehatan Propinsi Maluku, kasus IMS remaja umur 15 -24 tahun, dalam 3 tahun terakhir mengalami peningkatan kasus IMS di kota Ambon. Tujuan penelitian menganalisis kepuasaan pasien terhadap layanan Konseling Infeksi Menular di puskesmas Kota Ambon. Jenis penelitian adalah explanatory research dengan metode kuantitatif dan pendekatan cross sectional Instrumen pengambilan data berupa angket .Subjek penelitian adalah remaja di kota Ambon yang melaksanakan Konseling Infeksi Menular di Puskesmas, dengan ,jumlah 120 sampel, Data dianalisis secara univariat, bivariat dengan chi square dan multivariat dengan regresi logistik. Hasil analisis bivariat, variabel yang berhubungan dengan kepuasaan adalah tempat konseling p value =0,006 dan interval waktu dengan nilai p value =0.006. Hasil uji regresi logistik menunjukkan variabel yang paling berpengaruh adalah interval waktu terhadap kepuasaan pasien dengan OR 2,814. Dinas kesehatan Kota Ambon perlu melaksanakan pelatihan konseling tingkat pada Nasional untuk petugas Puskesmas secara merata di puskesmas kota Ambon. Kata Kunci: Kepuasan remaja, Layanan konseling, Infeksi menular seksual
ASUHAN KEPERAWATAN GANGUAN MOBILISASI FISIK PADA KLIEN DENGAN STROKE NON HEMORRAGIC DI RUANGAN NEUROLOGI RSUD DR. M. HAULUSSY AMBON Martini Tidore
GLOBAL HEALTH SCIENCE Vol 4, No 2 (2019): June 2019
Publisher : Communication and Social Dinamics (CSD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.83 KB) | DOI: 10.33846/ghs.v4i2.325

Abstract

Stroke merupakan suatu penyakit deficit neurologisakit yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah otak yang terjadi secara mendadak dan menimbulkan gejala dan tanda yang sesuai dengan daerah pada otak yang terganggu. Penulis dapat memberikan gambaran tentang Proses Asuhan Keperawatan Ganguan Mobilisasi Fisik Pada Klien Stroke Non Hemorragic. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus menggunakan proses keperawatan. Dilaksanakan selama 5 hari tanggal 25 sampai 29 Mei 2018 di Ruangan Neurologi RSUD Dr. M. Haulussy, Ambon. Subjek penelitian adalah “Tn. E.W” dan “Tn. G.T” dengan Stroke Non Hemorragic. Penelitian di dapatkan Klien I “Tn. E.W” datang dengan keluhan masuk RS karena terjadi kelumpuhan pada tubuh bagian kiri sejak tanggal 19 Mei 2018. Pasien sehingga tidak dapat bergerak, istri. Pasien mengatakan Pasien sebelum masuk RS pernah rawat di rumah sakit sebelumnya. Pada saat pengkajian tanggal 25 Mei 2018 10:00 WIT, Pasien dalam keadaan tirah baring dan sulit untuk bergerak, Klien II “Tn. E.W” datang dengan keluhan masuk RS karena terjadi kelumpuhan pada tubuh bagian kanan sejak tanggal 17 Mei 2018. Pasien sehingga tidak dapat bergerak. Pada saat pengkajian tanggal 25 Mei 2018 10:30 WIT, pasien dalam keadaan tirah baring dan sulit untuk bergerak. Masalah keperawatan, yang didapatkan pada klien I dan II dengan Stroke Non Hemorragic dengan prioritas masalah adalah: Hambatan mobilisasi fisik berhubungan dengan kelemahan neuromuskular.Setelah dilakukan implementasi keperawatan, diagnose keperawatan hambatan mobilsasi fisik dapat teratasi. Kata Kunci: Asuhan Keperawatan, Stroke Non Hemorragic
Asuhan Keperawatan pada Pasien Kista Ovarium dalam Mengatasi Masalah Kecemasan di Ruangan Ginekologi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M. Haulussy Ambon Martini Tidore; Greeny Z. Rahakbauw
GLOBAL HEALTH SCIENCE Vol 7, No 4 (2022): Desember 2022
Publisher : Communication and Social Dinamics (CSD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/ghs7410

Abstract

Kanker adalah istilah untuk segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel abnormal dan agresif menyerang jaringan lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut karena rusaknya DNA. Kecemasan adalah rasa khawatir, takut yang tidak jelas sebabnya. Kecemasan merupakan kekuatan yang besar untuk menggerakan tingkah laku baik tingkah laku normal maupuan tingkah laku yang menyimpang, yang terganggu dan kedua-duanya merupakan pernyataan, penampilan, penjelmaan, dari pertahankan terhadap kecemasan, Kecemasan memiliki karakteristik berupa munculnya perasaan takut dan kehati-hatian atau kewaspadaan yang tidak jelas dan tidak menyenangkan emosi yang berfungsi sebagai tanda akan adanya bahaya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada “Ny. M” dengan kista ovarium di ruangan Ginekologi RSUD dr. M Haulussy Ambon, maka dapat disimpulkan klien dengan kista ovarium secara umum, masalah utamanya nyeri, disamping kecemasan dan diagnosa yang ditemukan adalah diagnosis berdasarkan teori adalah: Nyeri berhubungan dengan tekanan syaraf sel tumor, ansietas berhubungan dengan tindakan operasi yang dilakukan. Perencanaan keperawatan dilaksanakan berdasarkan prioritas masalah keperawatan, implementasi yang dilakukan menarik nafas dalam, evaluasi dilakukan klien merasa tenang dan rileks. sumber yang ada pada klien dan keluarga serta sarana dan fasilitas perawatan. Kata kunci: asuhan keperawatan; kista ovarium; kecemasan
PENDAMPINGAN IBU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK PRA SEKOLAH Nendisa, Mintje M.; Tatisina, Cut Mutia; Tidore, Martini
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.39582

Abstract

Perkembangan psikososial pada anak usia prasekolah meliputi kemampuan mereka untuk mengambil inisiatif dalam menyelesaikan masalah berdasarkan pengetahuan yang dimiliki. Kemampuan ini dapat berkembang secara maksimal jika didukung dengan rangsangan atau dukungan dari orang tua. Sayangnya, banyak orang tua yang belum menyadari bahwa salah satu peran mereka adalah merangsang perkembangan psikososial anak. Hasil observasi di Paud Uku Telu, Desa Hila, Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah, menunjukkan bahwa 45% anak kurang mandiri, cemas, kurang percaya diri, pesimis, dan takut melakukan kesalahan. Jika kondisi ini terus berlanjut, dapat meningkatkan risiko gangguan psikologis. Oleh karena itu, kegiatan pendampingan dilakukan kepada 28 ibu yang memiliki anak di Paud Uku Telu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam menstimulasi perkembangan psikososial anak agar sesuai dengan tahapannya. Setiap ibu terlebih dahulu diberikan pre-test untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan mereka dalam merangsang perkembangan psikososial anak, kemudian dilanjutkan dengan pendampingan berupa edukasi dan latihan stimulasi perkembangan psikososial. Edukasi dilakukan melalui ceramah, tanya jawab, dan simulasi, dan diakhiri dengan post-test. Hasilnya menunjukkan bahwa edukasi dan simulasi diterima dengan baik, terbukti dari peningkatan yang signifikan pada hasil pre-test, di mana hanya 46% ibu yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik, meningkat menjadi 82%. Pendampingan melalui edukasi dan latihan role play perkembangan anak sangat penting untuk membantu orang tua dalam mendukung anak mencapai perkembangan yang optimal.