Latar Belakang: Gingivitis yang merupakan suatu inflamasi yang melibatkan jaringan gingiva, dapat disebabkan oleh bakteri Porphyromonas gingivalis. Salah satu tanaman yang dapat dipergunakan sebagai bahan obat-obatan adalah tanaman sidaguri (Sida Rhombifolia L.) yang mengandung alkaloid dan steroid yang digunakan sebagai antibakteri dan antiinflamasi. Akar sidaguri mengandung alkaloid, steroid, minyak atsiri, dan ephederin. Namun ekstrak akar sidaguri belum banyak diteliti sebagai antibakteri dan antiinflamasi di bidang kedokteran gigi. Tujuan: Mengetahui penurunan jumlah koloni bakteri Porphyromonas gingivalis setelah pemberian nano gel ekstrak akar sidaguri Metode: Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 24 ekor tikus wistar putih yang telah diinduksi bakteri Porphyromonas gingivalis pada bagian sulkus gingiva. Kelompok penelitian dibagi menjadi enam kelompok yakni dua kelompok kontrol dan 4 kelompok perlakuan yang masing-masing diberi nano gel ekstrak akar sidaguri sebanyak 0,6 g/kgBB; 1,2 g/kgBB; 1,8 g/kgBB; dan 2,4 g/kgBB. Pada hari ke-5, jumlah bakteri dihitung dengan metode pour plate yang menggunakan colony counter. Data yang diperoleh dilakukan uji one-way ANOVA. Hasil: Berdasarkan  uji ANOVA, didapatkan p<0,005 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Rata-rata jumlah koloni bakteri Porphyromonas gingivalis terendah terdapat pada kelompok perlakuan yang diberi dosis 2,4 g/kgBB. Kesimpulan: Terdapat penurunan jumlah koloni bakteri Porphyromonas gingivalis setelah dilakukan pemberian nano gel ekstrak akar sidaguri (Sida Rhombifolia L.) pada gingivitis tikus wistar putih (Rattus norvegicus).Â