Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

MENUMBUHKAN KARAKTER BUDAYA BUGIS-MAKASSAR DI KALANGAN MAHASISWA: PENERAPAN STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM PERKULIAHAN Sumilih, Dimas Ario
Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 8, No 2 (2017)
Publisher : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36869/wjsb.v8i2.117

Abstract

Mahasiswa perlu dididik, dibimbing, dan diarahkan untuk menjadi insan yang mampu secara mandiri menyelesaikan masalah hidupnya, bahkan diharapkan pula dapat memberikan konstribusi bagi tumbuh dan berkembangnya masyarakat. Mahasiswa merupakan generasi penerus yang harus disemai pertumbuhannya dengan baik, khususnya di kampus dengan gaya hidup dan pola akademik. Dosen memiliki peran yang utama dan pokok dalam membangun karakter mahasiswa sehingga harapan-harapannya dapat tercapai dan terwujud. Karakter yang dibangun tumbuh dan berkembang dari karakter budaya bangsa yang merupakan jatidiri. Nilai budaya Bugis-Makassar diyakini sebagai salah satu khasanah kebudayaan nasional yang memiliki nilai adi luhur. Karakter budaya Bugis-Makassar harus tumbuh dan berkembangan di kalangan mahasiswa. Pola interaksi dosen dan mahasiswa dapat didesain dan dirancang dalam persiapan perkuliahan menggunakan strategi dan metode pembelajaran tertentu. Metode pembelajaran inkuiri dapat menjadi solusi untuk menumbuhkan karakter tersebut.
SOSIALISASI GERAKAN PILAH SAMPAH SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN DI DESA PAKKABBA Rahman, Abdul; Dahlan, Mubarak; Sumilih, Dimas Ario
Anoa : Jurnal Pengabdian Masyarakat Sosial, Politik, Budaya, Hukum, Ekonomi Vol 2, No 2 (2021): MEI
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.503 KB) | DOI: 10.52423/anoa.v2i2.18586

Abstract

Kehidupan manusia di muka bumi ini telah dilanda krisis lingkungan yang sangat serius. Kerusakan telah terbukti melanda lingkungan biotik mapun lingkungan abiotik. Puncak kesadaran manusia atas permasalahan lingkungan itu ditandai dengan munculnya kesadaran akan adanya perubahan iklim di kalangan akademisi. Akan tetapi permasalahan lingkungan belum sepenuhnya disadari oleh masyarakat perdesaan, termasuk di Desa Pakkabba. Atas dasar hal itu, maka perlu diadakan penyuluhan di desa ini yang bertujuan untuk memberikan kesadaran dan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Salah satu cara yang ditempuh untuk memunculkan kesadaran tersebut ialah mengajak masyarakat Desa Pakkabba untuk mengurangi penggunaan plastik sekaligus memberikan pemahaman kepada mereka untuk memilah sampah plastik (non organik) dengan sampah organik. Kegiatan pengabdian ini disambut baik oleh masyarakat yang ditandai dengan tingkat partisipasi mereka dalam mendengarkan materi dari tim pengabdi, dan mereka sangat aktif dalam kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan.  
Adaptasi Sosial Budaya Masyarakat Sasak Terhadap Keberadaan Sirkuit Mandalika Di Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat Ilhami Rifki; Sumilih, Dimas Ario
Jurnal Ekonomi dan Riset Pembangunan Vol. 2 No. 2 (2024): JURNAL EKONOMI DAN RISET PEMBANGUNAN (JERP)
Publisher : Research Agency for Humanity and Urban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to find out: (1) The process of adaptation of the Sasak community in Lombok, West Nusa Tenggara to the existence of the Mandalika Circuit, (2) Forms of socio-cultural adaptation of the Sasak community in Lombok, West Nusa Tenggara to the existence of the Mandalika Circuit, and (3) Changes in behavior in the socio-cultural context of the Sasak community in Lombok after the existence of the Mandalika Circuit. This research uses a qualitative approach with descriptive research type, data collection techniques using observation, interview and documentation methods. The results of the study show: (1) The Sasak community in Central Lombok Regency, West Nusa Tenggara carries out the adaptation process at two main levels, namely social adaptation and cultural adaptation, (2) The form of socio-cultural adaptation seen in the community consists of four main forms, namely, language adaptation, livelihood system adaptation, social interaction adaptation and social group adaptation, and (3) Changes in behavior in the socio-cultural context are only seen in changes in the pattern of interaction between individuals in the community, especially people who are around the Mandalika Circuit and generally people who work and depend on the tourism industry, namely changes in daily language or formal language.
DINAMIKA REFERENSI JODOH IDEAL DAN TERLARANG DALAM KONSTRUKSI KEKERABATAN MASYARAKAT DESA MONCONGKOMBA GASSING GAU DI KAB TAKALAR ., Hariandini; sumilih, Dimas ario
ALLIRI Journal of Anthropology Vol 6, No 2 (2024): Volume 6 No.2 Desember 2024
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui standarisasi atau syarat pernikahan ideal dan terlarang di Desa Moncongkomba Gassinggau. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif, dimana peneliti menekankan pada observasi dan wawancara mendalam dalam menggali data bagi proses validitas penelitian ini, tetapi tetap menggunakan dokumentasi. Melihat konsepsi penelitian di atas, maka sudah sesuai dengan konteks permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. Karena dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui dan menelusuri Dinamika Terhadap Referensi jodoh Yang Ideal dan Terlarang Bagi Kekerabatan Masyarakat Desa Moncongkomba Gassinggau. Setelah mendapatkan data atau informasi yang dimaksud, maka langkah selanjutnya yang ditempuh oleh peneliti yaitu menggambarkan informasi atau data tersebut secara sistematis untuk kemudian dianalisis dengan menggunakan perbandingan dan perpaduan dengan teori yang sudah ada. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa dalam masyarakat desa Moncongkomba Gassinggau terdapat beberapa hal yang sangat dijaga (1) masyarakat desa tersebut sangat menjaga garis keturunan yang telah ada disana hal tersebut tidak terlepas dari campurtangan keluarga besar mereka dalam menjaga keturunan, (2) proses pernikahan di desa tersebut merupakan sesuat hal yang sangat sakral sehingga sangat diwajibkan segala peryaratan yang ada untuk kedua calon mempelai, (3) masyarakat desa tersebut hingga saat ini masih sangat menjunjung tinggi dan menjaga adat istiadat yang telah ada agar tidak tergerus oleh zaman itu sendiri sebab adat istiadat tersebut merupakan pegangan mereka dalam bermasyarakat. Kata Kunci: Jodoh ideal, Keluarga, Perkawinan
Stratifikasi Sosial dan Variasi Bahasa: Narasi Linguistik Atas Mobilitas Sosial Sumilih, Dimas Ario; Ras, Atma; Henri, Henri
Indonesian Journal of Intellectual Publication Vol. 5 No. 1 (2024): Nopember 2024, IJI Publication
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51577/ijipublication.v5i1.613

Abstract

Penelitian ini membahas peran variasi bahasa dalam membentuk stratifikasi sosial dan mobilitas sosial di Indonesia, dengan menyoroti dampak globalisasi, urbanisasi, dan teknologi digital. Bahasa Inggris menjadi simbol status sosial yang membuka akses global, sedangkan bahasa daerah terpinggirkan, mencerminkan ketimpangan sosial. Diskriminasi linguistik terhadap aksen lokal memperkuat hambatan mobilitas sosial vertikal, membatasi peluang bagi kelompok tertentu. Pendekatan Naratif Literature Review digunakan untuk menganalisis hubungan antara penguasaan bahasa, stratifikasi sosial, dan mobilitas sosial, berlandaskan Hipotesis Relativitas Linguistik. Hasil menunjukkan bahwa bahasa tidak hanya alat komunikasi, tetapi juga kerangka kognitif yang memengaruhi akses individu terhadap sumber daya sosial dan ekonomi. Penelitian ini merekomendasikan kebijakan bahasa yang inklusif, pelestarian bahasa daerah, mengubah stereotip negatif, dan mengurangi diskriminasi linguistik. Dengan pendekatan ini, temuan diharapkan mendorong pengurangan diskriminasi linguistik dan ketimpangan sosial. Dalam konteks antropologi sosial, temuan ini menggambarkan bagaimana struktur sosial terhubung dengan praktik bahasa, sementara dalam antropologi linguistik, penelitian ini mempertegas peran bahasa sebagai penentu identitas dan kekuasaan. Dengan demikian, studi ini menawarkan wawasan untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil secara linguistik dan budaya.
Pengembangan Media Video Pembelajaran pada Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan di SMK Negeri 7 Makassar Sumilih, Dimas Ario; Arhas, Sitti Hardiyanti; Zamri, Nurul; Gunawan, Muhammad Alief
Pinisi Journal of Community Service Volume 2, Nomor 1, 2025
Publisher : Pendidikan Administrasi Perkantoran, Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mendukung peningkatan kualitas pembelajaran di SMK Negeri 7 Makassar melalui pengembangan media video pembelajaran pada mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK). Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh temuan bahwa guru masih mengandalkan media sederhana berbasis M-Learning dan menghadapi keterbatasan dalam penyediaan media visual yang kontekstual dan menarik bagi siswa. Metode yang digunakan mencakup observasi kelas dan wawancara dengan guru dan Ketua Jurusan OTKP sebagai dasar penyusunan konten media. Materi video disusun berdasarkan kompetensi dasar dalam Kurikulum SMK, meliputi konsep produk kreatif, ciri-ciri wirausaha, serta pengenalan peluang usaha. Proses pembuatan media dilakukan selama satu bulan dan melibatkan lima tahapan utama: perencanaan konten, pembuatan storyboard, desain visual menggunakan Canva Pro, perekaman suara, dan penyuntingan akhir. Video berdurasi ±8 menit ini disusun secara sistematis dengan pendekatan visual dan narasi yang komunikatif. Media diserahkan langsung kepada guru, dan hasil evaluasi menunjukkan bahwa baik guru maupun siswa merasa puas dan terbantu dalam memahami materi. Kegiatan ini membuktikan bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan sekolah vokasional dapat menghasilkan media pembelajaran yang efektif dan aplikatif. Diharapkan media ini dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan serta menjadi model bagi pengembangan media pada mata pelajaran lainnya di SMK.
Studi Deskriptif Pengetahuan Lokal Masyarakat Tentang Bedda Lotong Sebagai Perawatan Kulit Tradisional Di Desa Mariorilau Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng Ramadhani, Mirna; Sumilih, Dimas Ario
Jurnal Kajian Sosial dan Budaya: Tebar Science Vol 8 No 1 (2024): TEBAR SCIENCE: JURNAL KAJIAN SOSIAL & BUDAYA
Publisher : Rayhan Intermedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36653/jksb.v8i1.190

Abstract

This research aims to find out: How the people of Mariorilau Village can have local knowledge about skin care, How the people of Mariorilau Village pass on local knowledge about skin care to the next generation, and The interest of the people of Mariorilau Village in using bedda lotong as a work of local knowledge. Data collection techniques are primary data obtained through observation, interviews and documents/documentation from informants, and secondary data obtained through literature, journals and books. The sampling technique used snowball sampling and involved as many as 20 informants aged around 17-80 years. The results showed: (1) The spread of knowledge about the use of bedda lotong as a traditional skin treatment in Mariorilau Village began with a daughter of the Datu (King). (2) Mariorilau villagers teach their generation the knowledge of bedda lotong by passing it on by word of mouth and modeling how to make and use it. (3) Some people of Mariorilau Village still choose to use bedda lotong products that they concoct themselves rather than bedda lotong products produced with technologically advanced tools.
Parents' perceptions of the implementation of the independent curriculum at State Senior High School 13 Makassar Pratiwi, Anisya Anindya; Sumilih, Dimas Ario
Jurnal Kajian Sosial dan Budaya: Tebar Science Vol 9 No 3 (2025): TEBAR SCIENCE: JURNAL KAJIAN SOSIAL DAN BUDAYA
Publisher : Rayhan Intermedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36653/jksb.v9i3.227

Abstract

The Merdeka Curriculum, one of the policy programs under the umbrella of the Merdeka Belajar movement, was designed as a learning recovery effort developed by the Ministry of Education, Culture, Research, and Technology (Kemendikbudristek) within a more flexible framework, focusing on providing essential materials, as well as developing student character and competency. Through this framework, students are expected to receive more meaningful and in-depth learning. This study aims to elaborate on the opinions of parents of students at SMA Negeri 13. This research is qualitative, where data is collected through observation, interviews, and documentation. The results show that parents highly appreciate the Merdeka Curriculum because it stimulates students' creativity, innovation, and thinking skills that are in line with the noble values ​​of the nation's culture stated in Pancasila
Examination of the Concept of Social Stratification in the Lecture Theme of Kinship System in the Department of Anthropology Education UNM Sumilih, Dimas Ario; Ras, Atma
Pinisi Journal of Social Science Vol 4, No 2 (2025): September
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pjss.v4i2.78133

Abstract

AThis research aims to examine the concept of social stratification in the theme of kinship system lectures taught through the “Kinship System and Social Organization” course at the UNM Department of Anthropology Education. The method used was Systematic Literature Review (SLR) by reviewing journal articles in the last 10 years to identify findings related to social stratification and kinship. The research findings show that the integration of sociology and anthropology perspectives provides a richer multidisciplinary understanding, particularly in the context of teaching this theme in anthropology education. Teaching based on local contexts, such as the Balinese caste system, Minangkabau matrilineal, and Bugis-Makassar patrilineal, is relevant for strengthening students' understanding. This research bridges the gap in the teaching of social stratification that still lacks the integration of multidisciplinary approaches, especially in linking the structural aspects of sociology with the cultural and symbolic norms that are the main focus of anthropology. In conclusion, the integration of theory and practical application in teaching can contribute significantly to the development of anthropology education curriculum at UNM. With this approach, students can understand the relevance of social stratification more critically and contextually in Indonesian society.
KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA ETNIS TORAJA DAN ETNIS BUGIS DI KELURAHAN PADANG SAPPA KECAMATAN PONRANG KABUPATEN LUWU ,, Syaipul Tahir; ., Abdul Rahman; Sumilih, Dimas Ario
PREDESTINASI Vol 14, No 3 (2022): PREDESTINASI
Publisher : Program Studi Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/predestinasi.v15i1.33637

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Proses komunikasi antarbudaya Etnis Toraja dan Etnis Bugis di Kelurahan Padang Sappa Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu. (2) Bentuk interaksi sosial Etnis Toraja dan Etnis Bugis di Kelurahan Padang Sappa Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu. (3) Faktor pendukung komunikasi antarbudaya Etnis Toraja dan Etnis Bugis di Kelurahan Padang Sappa Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu. Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian kualitatif yang dianalisa dan dituliskan secara deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan melibatkan individu sebanyak 12 (dua belas) orang informan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Proses komunikasi antarbudaya pada Etnis Toraja dan Etnis Bugis yaitu efektif tanpa adanya kesalahpahaman yang dapat dilihat dari situasi komunikatif, peristiwa komunikatif dan tindak komunikatif; (2) Bentuk interaksi sosial antara Etnis dan Etnis Toraja di Padang Sappa adanya proses asosiatif yaitu kerjasama. Kerjasama dalam artian saling membantu, menjaga kerukunan, menghargai pendapat dan perbedaan. Belum pernah terjadi konflik antaretnis seperti rasisme dan lain sebagainya; (3) Faktor pendukung komunikasi antarbudaya Etnis Toraja dan Etnis Bugis dapat dilihat dari penguasaan bahasa, keterbukaan dan kepentingan. Kata kunci: Komunikasi, Budaya, Etnis Toraja dan Bugis