Rusdijanto Rusdijanto
Fakultas Teknik, Universitas Merdeka Malang.

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISA PENGARUH FEEDING TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA PROSES PEMOTONGAN BESI DENGAN MESIN FREIS CNC VCM – 100 Rusdijanto, Rusdijanto
Jurnal Teknik Mesin TRANSMISI Vol 1, No 2 (2005): Edisi September 2005
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.564 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v1i2.4435

Abstract

Besarnya nilai kekasaran Permukaan pada material diantaranya dipengaruhi oleh Feeding dan bentuk alatpotong. Tujuan dari Analisa ini adalah untuk dapat mengetahui sejauh mana pengaruh feeding terhadapbesarnya nilai kekasaran permukaan pada proses pemotongan material besi dengan menggunakan mesinFreis CNC.VMC – 100.sehingga tingkat kekasaran permukaan suatu produk dapat dikontrol.ProsesPemotongan dilakukan di Laboratorium CNC Jurusan Teknik Mesin Universitas Merdeka Malang. PengujianKeksaran Permukaan dilakuakan di Laboratorium Metrologi Universitas Brawijaya Malang. Hasil yangdidapat dalam penelitian menunjukkan bahwa dengan bertambahnya feeding, tingkat kekasaran bendasemakinbesar. Disamping itu jumlah mata pahat antara 2 mata pahat dan 4 mata pahat juga mempengaruhikekasaran permukaan benda kerja.
ANALISA PENGARUH FEEDING TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA PROSES PEMOTONGAN BESI DENGAN MESIN FREIS CNC VCM – 100 Rusdijanto Rusdijanto
TRANSMISI Vol 1, No 2 (2005): Edisi September 2005
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.564 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v1i2.4435

Abstract

Besarnya nilai kekasaran Permukaan pada material diantaranya dipengaruhi oleh Feeding dan bentuk alatpotong. Tujuan dari Analisa ini adalah untuk dapat mengetahui sejauh mana pengaruh feeding terhadapbesarnya nilai kekasaran permukaan pada proses pemotongan material besi dengan menggunakan mesinFreis CNC.VMC – 100.sehingga tingkat kekasaran permukaan suatu produk dapat dikontrol.ProsesPemotongan dilakukan di Laboratorium CNC Jurusan Teknik Mesin Universitas Merdeka Malang. PengujianKeksaran Permukaan dilakuakan di Laboratorium Metrologi Universitas Brawijaya Malang. Hasil yangdidapat dalam penelitian menunjukkan bahwa dengan bertambahnya feeding, tingkat kekasaran bendasemakinbesar. Disamping itu jumlah mata pahat antara 2 mata pahat dan 4 mata pahat juga mempengaruhikekasaran permukaan benda kerja.
Analisa Mesin Pemotong Pipa Diameter 3 – 6 Inci Menggunakan Las Asitelin Gilbert Kelvin Gultom; Rusdijanto Rusdijanto; Sufiyanto Sufiyanto
TRANSMISI Vol 17, No 1 (2021): March 2021
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v17i1.5507

Abstract

Di dunia industri sekarang ini kita dituntut untuk cepat dalam menyelesaikan semua pekerjaan yang bertujuan untuk menciptakan atau membuat suatu alat yang lebih efisien dan praktis untuk mempermudah pekerjaan dalam jumlah yang banyak. Mesin yang dibuat ini adalah mesin pemotong pipa diameter 3 – 6 inci menggunakan las asitelin yang memiliki prinsip kerja dengan cara memanaskan pipa sampai mendekati titik lebur, kemudian motor listrik sebagai penggerak yang meghasilkan daya dan putaran akan ditransmisikan ke sistem (penjepit) supaya dapat berputar melalui sabuk dan puli. Sebelum sampai memutar penjepit, putaran direduksi terlebih dahulu dengan reducer yang menghasilkan keluaran putaran dan daya, sehingga motor listrik memutar penjepit dan benda kerja secara bersamaan. Spesifikasi dari analisa mesin pemotong pipa diameter 3 – 6 inci menggunakan las asitelin ini adalah sebagai berikut : Putaran akhir yang dihasilkan oleh mesin pemotong pipa ini adalah 0,76 rpm, putaran motor penggerak yang digunakan = 1450 rpm, puli yang digerakkan (input reducer) = 7 inci, reducer yang digunakan = 1 : 50, puli penggerak yang digunakan = 2,5 inci, puli yang digerakkan (poros) = 9 inci.
PERBANDINGAN FAKTOR GESEKAN PADA KOLEKTOR ENERGI SURYA JENIS PLAT DATAR DENGAN SALURAN BERBELOK-BELOK DAN LURUS Nursubyakto Nursubyakto; Fransiskus A. Widiharsa; Rusdijanto Rusdijanto; Heris Pamuntjar
TRANSMISI Vol 4, No 1 (2008): Edisi Pebruari 2008
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v4i1.4475

Abstract

Setiap fluida yang mengalir melewati saluran, umumnya saluran berbentuk pipa atau duct, selalumengalami faktor gesekan (friction factor). Semakin besar faktor gesekan maka semakin besar pulaenergi yang diperlukan untuk menggerakkan fluida tersebut melewati saluran. Ditinjau dari rezimaliran terlihat aliran turbulen akan menimbulkan faktor gesekan yang lebih besar dibandingkanterhadap aliran laminer. Suatu fluida yang melewati saluran lengkung akan menimbulkan turbulensipada aliran yang laminer di mana aliran tersebut disebut dengan aliran sekunder. Aliran sekunder(secondary flow) adalah aliran yang berpusar. Aliran ini terjadi pada aliran fluida yang melewatisaluran yang melengkung atau berbelok dan profil aliran adalah kembar dan saling berlawanan arah.Terjadinya aliran sekunder ini diakibatkan oleh keseimbangan antara tekanan dan gaya sentrifugal didinding sisi luar saluran. Perlakuan pemanasan pada dinding saluran akan menimbulkan orientasialiran sekunder pada sumbu simetri aliran di mana sumbu simetri akan berputar berlawanan arahjarum jam. Jika saluran berbelok disambung secara seri maka aliran sekunder akan terus berputarputar(spiral) melewati saluran. Keuntungan dengan adanya aliran sekunder yang berputar ini adalahlaju perpindahan panas meningkat meskipun aliran ini akan menimbulkan kerugian tekanan jikadibandingkan dengan saluran dengan pipa lurus. Kerugian tekanan digambarkan dengan faktorgesekan, semakin besar nilai faktor gesekan maka kerugian tekanan juga akan naik. Dimensi pipayang diuji baik untuk pipa berbelok maupun lurus adalah 0,0127 m, panjang pipa 1,161 m untuk pipalurus dan 1,81 m bagi pipa berbelok, serta jari-jari kelengkungan pipa berbelok adalah 0,225 m.Dimensi kolektor yang digunakan baik untuk pipa lurus maupun berbelok adalah 1,0 m panjang, 0,5mlebar dan tinggi 0,4 m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengoperasian kolektor antara jam 09:45sampai 11:30 faktor gesekan kolektor surya plat datar dengan saluran berbelok atau lengkungmemberikan nilai lebih tinggi dibandingkan dengan jenis pipa lurus. Hal ini memberi peluang bahwapemakaian saluran dengan pipa lengkung akan memberikan hasil yang lebih baik pada jam di manaintensitas matahari mencapai puncaknya, yaitu sekitar tengah hari.
MULTIMEDIA LEARNING UNTUK SEKOLAH DASAR Bambang Nurdewanto; Elta Sonalitha; Rusdijanto Rusdijanto; Adi Sunarwan
Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang Vol 3, No 2 (2018): December 2018
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/abdimas.v3i2.2587

Abstract

Kurikulum 2013 mengedepankan konsep Tematik, Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan. Masalah yang ditemukan di SDI Mohammad Hatta dan SDN TunjungSekar I adalah pemahaman siswa terhadap satu tema yang dijelaskan guru di papan tulis bisa saja diulang untuk ke tahap pemahaman, kurangnya pemanfaatan media dalam proses dokumentasi pembelajaran serta kondisi jika siswa yang berhalangan masuk dikarenakan ijin, bisa saja tertinggal dalam mengikuti pelajaran, juga siswa yang terlambat memahami materi akan kesulitan untuk memahami materi berikutnya yang berkaitan. Hal ini menyebabkan capaian belajar siswa kurang maksimal. Pembelajaran berbasis multimedia dikembangkan sebagai solusi permasalahan mitra ini berupa Video Pembelajaran untuk pembelajaran model Tematik. Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberi pelatihan kepada guru untuk dapat membuat video animasi pembelajaran melalui media audio video dan memasarkan video animasi pembelajaran tersebut melalui web marketing. DOI: https://doi.org/10.26905/abdimas.v3i2.2587