This Author published in this journals
All Journal Transmisi
Nursubyakto Nursubyakto
Universitas Merdeka Malang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMAKAIAN BROWN GAS ( HHO ) ELEKTROLISA UNTUK MENGHEMAT KONSUMSI BAHAN BAKAR ANGKUTAN KOTA DI MALANG RAYA Mochamad Rifai; Mohammad Ma'ruf; Nursubyakto Nursubyakto; Rudi Hariyanto; Mutadi Eko Prasetyo
TRANSMISI Vol 9, No 1 (2013): Edisi Pebruari 2013
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v9i1.4590

Abstract

Brown Gas (HHO) adalah hasil dari proses pemisahan air menjadi gas Hidrogen (H2) dan Oksigen (O2) dengan sistem Elektrolisa . Kedua gas tersebut kemudian dimasukkan ke dalam ruang bakar dari motor bakar. Pencampuran kedua gas dengan bahan bakar di ruang bakar akan memperbaiki proses pembakaran menjadi pembakaran sempurna sehingga bahan bakar tidak ada sisa hal ini lebih baik karena ada tambahan oksigen murni dan ledakan tambahan dari hidrogen menambah energi atau tenaga pada motor bakar. Pemasangan brown gas pada angkutan kota telah menyumbangkan penghematan bahan bakar sehingga pengemudi angkutan kota memperoleh tambahan pendapatan. Pembangkit brown gas menggunakan instalasi tabung penampung air yang dilengkapi dengan elektrode katode dan anode. Sumber listrik diambil dari battery angkutan kota dengan besar arus sekitar 5 ampere - 10 ampere. Uji coba alat tersebut dipasang pada angkutan kota jalur MM, AT, GML dan LA di mana rata jarak tempuh sekitar 12 km. Hasil uji coba menunjukkan bahwa penghematan bahan bakar dapat mencapai 19 - 22%
PERBANDINGAN FAKTOR GESEKAN PADA KOLEKTOR ENERGI SURYA JENIS PLAT DATAR DENGAN SALURAN BERBELOK-BELOK DAN LURUS Nursubyakto Nursubyakto; Fransiskus A. Widiharsa; Rusdijanto Rusdijanto; Heris Pamuntjar
TRANSMISI Vol 4, No 1 (2008): Edisi Pebruari 2008
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v4i1.4475

Abstract

Setiap fluida yang mengalir melewati saluran, umumnya saluran berbentuk pipa atau duct, selalumengalami faktor gesekan (friction factor). Semakin besar faktor gesekan maka semakin besar pulaenergi yang diperlukan untuk menggerakkan fluida tersebut melewati saluran. Ditinjau dari rezimaliran terlihat aliran turbulen akan menimbulkan faktor gesekan yang lebih besar dibandingkanterhadap aliran laminer. Suatu fluida yang melewati saluran lengkung akan menimbulkan turbulensipada aliran yang laminer di mana aliran tersebut disebut dengan aliran sekunder. Aliran sekunder(secondary flow) adalah aliran yang berpusar. Aliran ini terjadi pada aliran fluida yang melewatisaluran yang melengkung atau berbelok dan profil aliran adalah kembar dan saling berlawanan arah.Terjadinya aliran sekunder ini diakibatkan oleh keseimbangan antara tekanan dan gaya sentrifugal didinding sisi luar saluran. Perlakuan pemanasan pada dinding saluran akan menimbulkan orientasialiran sekunder pada sumbu simetri aliran di mana sumbu simetri akan berputar berlawanan arahjarum jam. Jika saluran berbelok disambung secara seri maka aliran sekunder akan terus berputarputar(spiral) melewati saluran. Keuntungan dengan adanya aliran sekunder yang berputar ini adalahlaju perpindahan panas meningkat meskipun aliran ini akan menimbulkan kerugian tekanan jikadibandingkan dengan saluran dengan pipa lurus. Kerugian tekanan digambarkan dengan faktorgesekan, semakin besar nilai faktor gesekan maka kerugian tekanan juga akan naik. Dimensi pipayang diuji baik untuk pipa berbelok maupun lurus adalah 0,0127 m, panjang pipa 1,161 m untuk pipalurus dan 1,81 m bagi pipa berbelok, serta jari-jari kelengkungan pipa berbelok adalah 0,225 m.Dimensi kolektor yang digunakan baik untuk pipa lurus maupun berbelok adalah 1,0 m panjang, 0,5mlebar dan tinggi 0,4 m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengoperasian kolektor antara jam 09:45sampai 11:30 faktor gesekan kolektor surya plat datar dengan saluran berbelok atau lengkungmemberikan nilai lebih tinggi dibandingkan dengan jenis pipa lurus. Hal ini memberi peluang bahwapemakaian saluran dengan pipa lengkung akan memberikan hasil yang lebih baik pada jam di manaintensitas matahari mencapai puncaknya, yaitu sekitar tengah hari.
PENENTUAN PROFIL KECEPATAN PADA LAPISAN BATAS PLAT DATAR MODEL POLINOMIAL Nursubyakto Nursubyakto
TRANSMISI Vol 5, No 1 (2009): Edisi Pebruari 2009
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v5i1.4506

Abstract

Paper ini menyajikan perhitungan pendekatan distribusi (profil) kecepatan lapisan batas pada plat datardengan kondisi laminer di mana cara menentukan profil kecepatannya ditentukan kemudian penyelesaiannyadisamakan dengan hasil numerik dengan massa atur. Penyelesaian pendekatan profil kecepatan menggunakancara integrasi metode volume atur dengan model persamaan polinomial. Model persamaan polinomial adalahu = a + by + cy m di mana m adalah satu-satunya koefisien pangkat polinomial yang juga penentu koefisienkoefisiena, b, dan c. Profil kecepatan yang diperoleh adalah = 1,703h + 0,703h2,4223Uu . Profil ini adalah hasilpenyamaan cara integrasi yang diperoleh pada pendekatan secara numerik cara deferensisasi. Hasilpenentuan profil kecepatan yang didapatkan kemudian digunakan untuk menentukan nilai tegangan geserdan menyamakan dengan hasil pendekatan numerik diferensiasi.