Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis United Nation Convention Against Corruption 2003 Prasetyo, Muhammad Bagus; Hamid, Nabil Ikhbar; Asshidieqi, Muhammad Farhan; Fadillah, Siti Sholikhatul
JURNAL ANTI KORUPSI Vol 13 No 2: November 2023
Publisher : PUSAT KAJIAN ANTI KORUPSI FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jak.v13i2.38827

Abstract

Pemberantasan kasus korupsi bukan hanya menjadi persoalan terhadap satu negara saja, namun juga menjadi persoalan bagi kalangan masyarakat internasional. Kasus korupsi sebagaimana yang telah diatur dalam konvensi internasional, yaitu The United Nations Convention Against Corruption 2003 sejak tanggal 31 Oktober 2003, telah dilakukan ratifikasi melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2006 tentang Pengesahan The United Nations Convention Against Corruption 2003. Pemberantasan kasus korupsi tidak hanya cukup dilakukan dengan memberikan sanksi pidana kurungan badan, akan tetapi harus juga disertai dengan pemotongan pada hasil korupsi. Korupsi menjadi perhatian bagi masyarakat internasional, yakni menjadi tanda bahwa korupsi memiliki suatu dimensi global tersendiri juga dapat mengancam pada berbagai macam sendi utamanya pada sendi perekonomian dan kegiatan perdagangan internasional ataupun nasional. Hingga saat ini, korupsi menjadi sumber kejahatan asal yang bertujuan untuk membiayai kejahatan lainnya seperti pencucian uang. Pemberantasan korupsi yang didasarkan pada regulasi nasional saja akan mengalami pelbagai hambatan, sehingga perlu optimalisasi terhadap implementasi tujuan ratifikasi pada penerapan hukum pada kasus korupsi. Tujuan kajian ini adalah untuk mengkaji asas manfaat dari konsep pengembalian aset pada The United Nations Convention Against Corruption 2003 sebagaimana telah diratifikasi oleh Bangsa Indonesia. Metode penelitian yang digunakan untuk mengkaji yaitu penelitian hukum yuridis-normatif. Hasil penelitian menyatakan bahwa kasus korupsi berdampak buruk bagi kehidupan berbangsa dan bernegara dan melukai rasa keadilan pada masyarakat. Penyimpangan anggaran yang terjadi akibat korupsi telah menurunkan kualitas pelayanan negara kepada masyarakat. Pemulihan aset dinilai sebagai model baru dalam menangani permasalahan kejahatan korupsi dengan tujuan untuk mengembalikan aset negara serta adanya pemulihan ekonomi.
Pendampingan Anak Dengan Hambatan Emosi dan Perilaku di Rusunawa Jatinegara Kaum Jakarta Timur Purnamawati, Siti Nuraini; Nara, Hartini; Kurniawan, Erfan; Widiatmoko, Raihan; Chesarini, Mailie; Prasetyo, Muhammad Bagus
Suluah Bendang: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 22, No 2 (2022): Suluah Bendang: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/sb.02800

Abstract

Anak-anak yang tinggal di wilayah Rusunawa Jatinegara Kaum berasal dari kalangan menengah ke bawah, pindahan dari daerah yang tidak layak huni di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Mereka yang terdiri dari tingkat PAUD sampai dengan SMA ini sering berperilaku  tidak sesuai dengan norma yang ada seperti melanggar aturan, bicara bahasa “kotor” dan kasar, membolos sekolah dan tawuran serta belajar tambahan dengan relawan guru yang terdiri dari para mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang tergabung dalam Community Development (Comdev) binaan dari FIP UNJ. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada anak-anak ini maka dilakukan kegiatan Pendampingan kepada orangtua dan relawan guru. Metode yang dilakukan adalah dengan FGD bersama para orangtua dan relawan guru serta pemberian konsultasi kepada mereka. Hasilnya adalah adalah terbentuknya pola pemahaman dari para partisipan kepada permasalahan anak-anak yang mengalami hambatan emosi dan gangguan perilaku. Selanjutnya mereka juga menyadari tentang pola pengasuhan yang mereka lakukan terhadap anak mereka belum tentu sesuai dengan kebutuhan dan kondisi anak mereka.