Sunarko, Andreas Sese
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Dari Yerusalem ke Ujung Bumi: Studi Biblikal tentang Perintah Yesus untuk Penginjilan Sunarko, Andreas Sese; Hermin, Hermin; Rahayu, Yohana Fajar
JURNAL TERUNA BHAKTI Vol 7, No 1: Agustus 2024
Publisher : SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN TERUNA BHAKTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47131/jtb.v7i1.207

Abstract

Misi Kristen dan penginjilan merupakan bagian penting dari kekristenan dan elemen penting dalam iman Kristen yang berakar pada mandat Tuhan Yesus Kristus kepada murid-murid-Nya untuk memberitakan kabar sukacita yaitu Injil ke seluruh dunia. Latar belakang permasalahan yang mendasari penelitian ini adalah pentingnya pemahaman teologis yang mendalam tentang alasan dan urgensi penginjilan bagi orang Kristen, yang sering kali kurang dipahami atau diterapkan secara konsisten dalam kehidupan gereja modern dewasa ini. Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan menganalisis dasar biblikal dari perintah Yesus untuk penginjilan, dengan fokus pada narasi Alkitab dari Yerusalem hingga ke ujung bumi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif deskritif dengan pendekatan studi Pustaka dan dengan analisis teks Alkitab, melibatkan studi eksegesis dan hermeneutika terhadap ayat-ayat kunci terkait penginjilan dalam nats Dari Yerusalem ke Ujung Bumi dan juga ayat pendukung dalam Perjanjian Baru. Melalui kajian ini, dapat disimpulkan bahwa perintah penginjilan merupakan mandat ilahi yang didasarkan pada kasih Allah terhadap seluruh umat manusia dan keinginan-Nya untuk menyelamatkan semua orang. Tentunya penginjilan bukan hanya tugas individu Kristen tetapi juga panggilan kolektif gereja yang harus dilaksanakan dengan kesungguhan hati, keberanian, dan pentingnya ketaatan kepada amanat agung Kristus, dengan mengikuti jejak para rasul yang memulai penyebaran Injil dari Yerusalem hingga ke ujung bumi.
Fondasi Ilahi untuk Keluarga Kontemporer: Hermeneutika Mazmur 127 dalam Dialog dengan Tantangan Modernitas Sunarko, Andreas Sese; Sariyanto, Sariyanto
EPIGRAPHE (Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani) Vol 9 No 1: Mei 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Torsina Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33991/epigraphe.v9i1.538

Abstract

Contemporary families face multidimensional crises due to modernity's pressures such as individualism, materialism, and relational disintegration that threaten Christian family foundations. This research aims to explore the relevance of Psalm 127 as a theological foundation for family formation capable of responding to modern challenges. Contextual hermeneutical method is employed to analyze Psalm 127 and dialogue it with contemporary family realities through historical-critical exegesis and theological-practical interpretation. The findings reveal that Psalm 127 offers three fundamental principles: (1) acknowledgment of God's sovereignty as a foundation that liberates from existential anxiety; (2) balance between human effort and divine grace; (3) value reorientation from productivity toward holistic shalom. In conclusion, Psalm 127 provides counter-cultural wisdom relevant for building Christian family resilience, offering alternatives to modern secular values through spirituality that integrates faith and daily life.   Abstrak Keluarga kontemporer menghadapi krisis multidimensional akibat tekanan modernitas seperti individualisme, materialisme, dan disintegrasi relasional yang mengancam fondasi keluarga Kristen. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi relevansi Mazmur 127 sebagai dasar teologis pembentukan keluarga yang mampu merespons tantangan modern. Metode hermeneutika kontekstual digunakan untuk menganalisis teks Mazmur 127 dan mendialogkannya dengan realitas keluarga kontemporer melalui pendekatan eksegesis historis-kritis dan interpretasi teologis-praktis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mazmur 127 menawarkan tiga prinsip fundamental: (1) pengakuan kedaulatan Allah sebagai fondasi yang membebaskan dari kecemasan eksistensial; (2) keseimbangan antara usaha manusia dan anugerah ilahi; (3) reorientasi nilai dari produktivitas menuju shalom holistik. Simpulannya, Mazmur 127 menyediakan hikmat counter-cultural yang relevan untuk membangun resiliensi keluarga Kristen, menawarkan alternatif terhadap nilai-nilai sekuler modern melalui spiritualitas yang mengintegrasikan iman dan kehidupan sehari-hari.