Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERAN PEMERINTAH DESA DALAM MENUNJANG PENDAPATAN MASYARAKAT PETANI JAGUNG DI DESA DULOHUPA KECAMATAN BOLIYOHUTO KABUPATEN GORONTALO Muhammad Firyal Akbar; Widya Kurniati Mohi
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : Department of Governmental Science FISIP UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.734 KB) | DOI: 10.24198/cosmogov.v3i2.14727

Abstract

This research was conducted at the office of Dulohupa Village ofBoliyohuto District. The village government role in community development in the village Dulohupa Boliyohuto District of Gorontalo district, very important to support the conditions of this village because most of the people in this village have subsistence corn farmers so as to enable the empowerment of corn plants.The aims of this research were to determine and analyze the extent of countryside government and factors that encourage and inhibit the role of countryside government in supporting the income of corn farmer at Dulohupa village, Boliyohuto sub district of Gorontalo district. The results showed that the village government Doluhupa plays an important role to determine the appropriate steps to increase incomes of farmers’ corn or empower the people in the village of the District Dulohupa Boliyohuto.
Evaluasi Kebijakan Pelayanan BPJSKesehatan di Ruang VIP Edelweiss Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. M. M. Dunda Limboto Kabupaten Gorontalo Fatrawin Kai; Rifka S. Akibu; Widya Kurniati Mohi; Muh. Firyal Akbar
Jurnal Media Administrasi Vol 10 No 1 (2025): April: Jurnal Media Administrasi
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/jma.v10i1.2870

Abstract

This study aims to determine and evaluate the BPJS Health Service Policy in the VIP Room of Edelweiss, Dr. M. M. Dunda Limboto Regional General Hospital, Gorontalo Regency. The research method used is qualitative descriptive. The results of the study indicate that several indicators of the effectiveness of the BPJS Health service policy in the VIP Room of Edelweiss, Dr. M. M. Dunda Limboto Regional General Hospital have not been running optimally. In terms of effectiveness, the administrative procedures are still considered unclear and not easy by patients and families, especially with the time limit for processing BPJS only 3 x 24 hours. The adequacy indicator is running quite well, but administrative information is only delivered verbally without written support, so patients or their families often have to ask again for the information needed. In terms of equality, although there are differences in facilities and comfort between the VIP room and the general care room, equality in processing BPJS administration is maintained. Responsiveness is considered good; administrative officers are considered fast and precise in providing solutions to obstacles faced by patients. However, in the accuracy indicator, some informants felt that the time given for administrative management was not yet in accordance with needs, especially for patient families who live far away or have other activities. This indicates the need for a re-evaluation of the time provisions and the delivery of more complete and written information.
Penerapan Pelayanan Publik Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Sulawesi dalam Pemberdayaan Masyarakat untuk Pengelolaan Perhutanan Sosial Rahmat Hidayatullah W, Pakaya; Frangky Djafar; Widya Kurniati Mohi
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i3.4748

Abstract

Studi ini menganalisis bagaimana kualitas layanan publik membentuk proses pemberdayaan dan hasil-hasil penghidupan (livelihood) dalam program Perhutanan Sosial (PS) di Indonesia. Berfokus pada komunitas Desa Gunung Silanu di Sulawesi Selatan, penelitian menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus dengan triangulasi wawancara, observasi, dan telaah dokumen, dipandu oleh model SERVQUAL. Temuan menunjukkan bagaimana reliability (keandalan), responsiveness (daya tanggap), dan assurance (jaminan/kompetensi)—sebagai dimensi inti layanan—mendasari penerjemahan hak kelola hutan menjadi manfaat ekonomi dan sosial yang nyata. Data memperlihatkan bahwa desa-desa yang menerima kunjungan penyuluhan yang konsisten dan verifikasi hak yang transparan mengalami kenaikan pendapatan rumah tangga hingga 25–40% serta partisipasi kelembagaan yang lebih kuat. Sebaliknya, layanan yang tidak andal dan lemahnya umpan balik menyebabkan institusi lokal tidak aktif dan akses pasar terbatas. Koordinasi yang responsif antara BPSKL dan kelompok pengelola hutan meningkatkan kinerja rantai pasok dan pemasaran HHBK. Assurance dalam bentuk kompetensi kelembagaan dan transparansi prosedur secara signifikan meningkatkan kepercayaan dan investasi masyarakat pada usaha berbasis hutan. Diskusi menempatkan temuan dalam kerangka co-management dan tata kelola adaptif, menekankan bahwa desain layanan partisipatif—bukan semata akses legal—yang menentukan keberlanjutan. Kontribusi studi ini adalah mengintegrasikan SERVQUAL ke dalam konteks tata kelola lingkungan serta merekomendasikan mekanisme umpan balik, penguatan kapasitas adaptif, dan studi komparatif lintas provinsi untuk memperkuat hasil penghidupan dan konservasi jangka panjang.
Kualitas Pelayanan Publik di Rumah Sakit Umum Daerah Tombulilato Humaira A. Musa; Firyal Akbar; Sri Lestari GIntulangi; Widya Kurniati Mohi
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i3.4817

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran tentang kualitas pelayanan publik di Rumah Sakit Umum Daerah Tombulilato. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari kelima indikator yang diukur ditemukan bahwa terdapat 2 (dua) indikator yang dianggap belum optimal yakni pertama indikator tangibles (bukti langsung), hal ini terlihat dari kondisi fisik rumah sakit yang secara umum masih perlu perbaikan, terutama pada fasilitas pendukung seperti ruang tunggu, sarana informasi, keran air yang sering macet ditoilet, mesin penyedia air minum (RO) yang masih rusak dan kebersihan lingkungan. Kedua untuk indikator reliability (keandalan) hal ini terlihat dari pelayanan di RSUD Tombulilato perlu dievaluasi lagi agar lebih professional lagi dalam memberikan pelayanan degnan menghilangkan budaya “ada orang dalam” yang memberikan kesan kepada para pasien bahwa petugas pelayanan di Rumah Sakit ini pilih kasih selain itu perlu ditingkatkan konsistensi dalam memberikan informasi kepada pasien. Sementara untuk 3 (tiga) indikator lainnya yakni responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan), dan empathy (perhatian) dianggap sudah optimal. Hal ini terlihat dari tenaga kesehatan telah menunjukkan respon yang baik terhadap kebutuhan pasien, RSUD Tombulilato telah berhasil membangun kepercayaan pasien melalui kompetensi tenaga medis dan komitmen terhadap kualitas pelayanan dan RSUD Tombulilato juga telah menunjukkan upaya yang baik dalam membangun hubungan yang empatik dengan pasien.