Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Berbahasa, berfikir, dan Proses Mental Dalam Kajian Psikolinguistik cahya Edi Setyawan
Taqdir Vol 6 No 1 (2020): TAQDIR
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/taqdir.v6i1.5858

Abstract

Abstrak Bahasa merupakan alat komunikasi manusia. Manusia di beri anugrah akal oleh Allah untuk mengolah bahasanya. Berbahasa berarti melakukan kegiatan yang melibatkan otak dan psikis. Dalam berbahasa manusia menghasilkan suara, simbol-simbol, dan tanda-tanda kebahasaan. Dengan akalnya manusia memikirkan struktur ungkapan-ungkapan yang akan diucapkan. Ini berarti ada hubungan antara berbahasa dan berfikir. Manusia menggunakan indra ucapnya untuk mengungkapkan isi pikirannya menghasilkan pola kata, ungkapan, dan kalimat. Manusia dengan pikirannya mengatur struktur kebahasaannya yang akan diucapkan. Dua kegiatan ini melibatkan perilaku mental atau psikis. Dalam rumpun keilmuan, hal-hal yang berhubungan dengan unsur kebahasaan di kaji dalam ilmu linguistik, ilmu proses kebahasaan dalam otak dikaji dalam ilmu neurolinguistik, proses mental dikaji dalam ilmu psikolinguistik. Dengan interkoneksi ketiga rumpun ilmu itu muncullah ilmu psikolinguistik yang mengkaji gejala-gejaja berbahasa manusia, proses pemerolehannya, dan problem-problem yang mempengaruhi perkembangannya pada manusia dan lain-lainnya. Psikolinguistik dalam rumpun mata kuliah diperguruan tinggi, menurut standar KKNI masuk pada ranah ilmu kebahasaan dan interdisipliner. Dalam kajian perkembangan ilmu kebahasaan masuk pada pembahasan makro linguistik. artinya ada hal-hal eksternal kebahasaan yang mempengaruhi perkembangannya. Kata kunci: Berbahasa, Berfikir, Psikolinguistik.
PEMIKIRAN KESETARAAN GENDER DAN FEMINISME AMINA WADUD TENTANG EKSISTENSI WANITA DALAM KAJIAN HUKUM KELUARGA Cahya Edi Setyawan
Zawiyah: Jurnal Pemikiran Islam Vol 3, No 1 (2017): Juli 2017
Publisher : IAIN Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.616 KB) | DOI: 10.31332/zjpi.v3i1.710

Abstract

Dalam kajian gender, kaum perempuan selalu menjadi subyek subordinat yang mana hal ini dipengaruhi oleh subyektifitas penafsiran dan interpretasi dalam Ayat Alquran. Perempuan tidak diakui sebagai manusia utuh, tidak berhak mempresentasikan diri, dilarang menjadi pemimpin, dipojokkan sebagai makhluk domestik, dan terbelakang. Ini disebabkan oleh budaya patriarki dalam Islam yang telah memarjinalkan wanita. Kultur budaya islam cenderung menganggap laki-laki dan wanita sebagai anggota umat manusia yang berbeda.Berakar dari sini Amina Wadud menggagas interpretasi gender dan feminism didalam Alquran. Dalam gagasan pemikirannya, Wadud berpendapat bahwa perempuan dalam Islam secara primordial, kosmologi, ekstologi, spiritual, dan moral dimaksudkan sebagai manusia yang sempurna dan memiliki peran dan posisi yang setara dengan kaum pria. langkahlangkah Wadud dalam menginterpretasi gender dan feminsme adalah 1) berawal dari pengalaman atau pandangan perempuan, 2) menggunakan kerangka pemikiran feminism, 3)penerapan metode kontekstualisasi historis, 4) penerapan metode intratekstual, 5) dan paradigma tauhid. Hal-hal yang dibahas adalah berkaitan dengan ayat Alquran tentang problem keluarga dan status perempuan dalam keluarga.Keyword: Interpretasi gender dan feminisme, budaya patriarki, Amina Wadud
Analysis of Syntax Errors in Writing and Learning Model of Insya’ by Students of the Khadimul Ummah Islamic Boarding School Bintan/ Analisis Kesalahan Sintaks pada Penulisan dan Model Pembelajaran Insya' oleh Santri Pondok Pesantren Khadimul Ummah Bintan Aidillah Suja; Cahya Edi Setyawan; Tri Murdiono
Edulab : Majalah Ilmiah Laboratorium Pendidikan Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Laboratorium Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Colaboration with Persatuan Pranata Laboratorium Pendidikan Indonesia Tingkat Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/edulab.2022.71.01

Abstract

The goal of this study is to determine the types of writing errors that students at the Khadimul Ummah Bintan Islamic Boarding School make in terms of syntactic elements, as well as give methods to reduce the incidence of these errors. Data was collected through interviews, observation, and documentation. The data analysis method employed a 'discourse analysis', which is a type of analysis that looks for patterns in the texts. The micro linguistic units associated to syntax are examined using the discourse analysis in the texts. This method was used to look at data on the suitability of using Arabic in the subject of insya' to detect faults and discrepancies when using Arabic terms. Results of the study show: (1) students of the Khadimul Ummah Bintan Islamic Boarding School have ten different types of writing errors: nakirah and ma'rifah, mudzakkar and muannats, meaningful harf, dhamir usage, mufrad, mutsanna, and jama', i'rab, fi'il, na'at, and man'ut, mu'rabah, and word writing. (2) Methods for reducing these errors include applying the acquisition of Arabic language rules (Nahwu) via deductive or inductive methods, and implementing the integration of learning. The Khadimul Ummah Islamic Boarding School of Bintan is pioneering the insya' learning approach by using the Insya' Muwajjah learning paradigm, which involves giving students several examples of how to correctly organize Arabic words/sentences and a large amount of daily vocabulary while simultaneously writing it down. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk kesalahan tulisan insya’ santri Pondok Pesantren Khadimul Ummah Bintan ditinjau dari aspek sintaksis dan untuk meminimalisir kesalahan menulis. Metode pengumpulan data adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan analisis wacana, yang bertujuan mengetahui pola-pola bahasa yang diekspresikan via teks. Analisis wacana digunakan untuk mengkaji unit bahasa secara mikro, terkait sintaksis yang fokus pada kesesuaian penulisan dan penggunaan Bahasa Arab dalam mata pelajaran insya’. Hasil penelitian ini adalah: (1) ada 10 bentuk kesalahan tulisan insya’ pada santri Pondok Pesantren Khadimul Ummah Bintan pada aspek-aspek berikut ini: nakirah dan ma’rifah, mudzakar dan muannats, harf bermakna, penggunaan dhamir, mufrad. mutsanna, dan jama’, i’rab, fi’il, na’at dan man’ut, mu’rabah, dan penulisan kata. (2) Solusi untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan tersebut yaitu: penerapan pembelajaran kaidah Bahasa Arab (Nahwu) dengan metode deduktif atau induktif, menerapkan integrasi pembelajaran kaidah Bahasa Arab (Nahwu) ke dalam pembelajaran insya’ atau sebaliknya, dan melakukan inovasi model pembelajaran insya’ di dalam pondok. Salah satu penerapan model pembelajaran adalah Insya’ Muwajjah dangan memberikan banyak contoh tentang susunan kata/kalimat Bahasa Arab yang benar kepada santri dan memperbanyak kosa-kata harian sekaligus menuliskan kosa kata tersebut.
Utilizing Artificial Intelligence for Personalized Arabic Language Learning Plans Ibnu Fitrianto; Cahya Edi Setyawan; Malikus Saleh
International Journal of Post Axial: Futuristic Teaching and Learning Vol. 2 No. 1 March 2024: International Journal of Post-Axial
Publisher : Yayasan Azhar Amanaa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59944/postaxial.v2i1.273

Abstract

This study investigates the utilization of artificial intelligence (AI) in designing personalized Arabic language learning plans tailored to individual needs. In the context of evolving globalization, the demand for strong Arabic language proficiency is increasing, prompting the need for more adaptive and effective learning approaches. In this research, an AI-based learning approach is employed to provide personalized learning experiences, considering individual learning styles, proficiency levels, and preferences. Through surveys, interviews, and field testing, the study analyzes the effectiveness and potential of AI technology in enhancing motivation, engagement, and learning outcomes in Arabic language education. The findings indicate that AI-driven personalized learning approaches can enhance satisfaction and learning achievements among participants, while promoting inclusivity and accessibility in Arabic language education. The implications of this research for education and the development of more adaptive and personalized curricula are also discussed.