Limbah cangkang kemiri yang dihasilkan oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Wono Harjo di Kabupaten Pesawaran, Lampung, belum dimanfaatkan secara optimal meskipun memiliki potensi besar sebagai biomassa untuk diolah menjadi biobriket arang, sebuah energi terbarukan yang ramah lingkungan. Pemanfaatan limbah ini bertujuan meningkatkan nilai tambah sekaligus mendukung perekonomian lokal. Program pengabdian kepada masyarakat dirancang melalui beberapa tahapan, yaitu sosialisasi, pelatihan, dan penerapan teknologi konversi, yang mencakup pengenalan biobriket, demonstrasi pembuatan, dan praktik langsung menggunakan peralatan yang disediakan. Melalui kegiatan ini, cangkang kemiri berhasil diolah menjadi biobriket dengan tingkat efisiensi sekitar 30%. Keterampilan masyarakat dalam mengelola limbah dan memproduksi biobriket meningkat secara signifikan. Teknologi ini tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga menciptakan diversifikasi produk berbasis energi terbarukan yang bernilai ekonomi tinggi. Penerapan teknologi ini mendukung keberlanjutan lingkungan dan memperkuat pemberdayaan masyarakat setempat melalui pengelolaan limbah yang terintegrasi dengan sistem agroforestri.