Manajemen persediaan merupakan salah satu proses penting yang perlu dilakukan untuk memastikan ketersediaan obat di rumah sakit. Beberapa perhitungan yang dapat digunakan dalam manajemen persediaan adalaha pwehitungan persediaan minimun dan reorder point atau yang dikenal juga dengan metode (s, S). Tujuan penelitian ini adalah untuk menelaah bagaimana metode (s, S) diterapkan dalam praktik industry kesehatan khususnya di rumah sakit, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasinya. Penelitian ini menggunakan metode tinjauan pustaka, Pencarian literatur dilakukan dalam yakni Google Scholar, Science Direct, dan Scopus. Kata kunci yang digunakan adalah "(s, S)" AND (“Policy” OR “Kebijakan”) AND ( "Hospital" OR "Medical Centre" OR "Healthcare Facility" OR "Healthcare Industry"). Dari hasil pencarian didapatkan 328 artikel, setelah dilakukan analisis menggunakan diagram PRISMA didapatkan 8 artikel yang akan dianalisis. Hasil analisis menunjukkan bahwa kebijakan (s, S) efektif dalam mengurangi biaya persediaan dan risiko kekurangan stok, terutama di lingkungan dengan fluktuasi permintaan yang tinggi. Faktor-faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan implementasi meliputi akurasi peramalan permintaan, penyesuaian terhadap variabilitas waktu tunggu, dan pengelolaan karakteristik produk medis yang berbeda. Tantangan utama yang dihadapi termasuk variabilitas permintaan yang tinggi dan keterbatasan kapasitas penyimpanan. Untuk mengatasi tantangan ini, penggunaan teknologi peramalan yang lebih canggih dan penyesuaian kebijakan berdasarkan karakteristik spesifik barang dianjurkan. Dengan demikian, kebijakan (s, S) dapat berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan efisiensi operasional dan kualitas layanan di rumah sakit.