Salawati, Abraham Imanuel
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Cemaran Mikrobiologi Pada Tepung Karagenan Salawati, Abraham Imanuel; Montolalu, Roike Iwan; Damongilala, Lena Jeane; Reo, Albert Royke; Wonggo, Djuhria; Makapedua, Daisy Monica; Sanger, Grace
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/mthp.9.1.2021.29583

Abstract

The purpose of this study was to examine the microbiological contamination of carrageenan flour made by the steam method. In this study raw seaweed was used with 0.1%, 0.2%, 0.3% NaOH, and drying time. The results of this study obtained the highest yield at the concentration of NaOH 0.3% for 8 hours drying of the Sun that is equal to 19.48%. The lowest water content at the NaOH concentration of 0.3% increases in the drying time of the 12-hour drying cabinet which is 3.7%. Frequency pH stability 8.44 - 9.7. Research Results in The best total Plate Figures at a concentration of NaOH 0.3% for 8 hours of Sun Drying is 3000 colonies / g. The results of the study of Escherichia coli, Salmonella sp. Get negative results.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui cemaran mikrobiologis pada tepung karagenan yang dibuat dengan metode uap. Pada penelitian ini digunakan perlakuan bahan baku rumput laut dengan dengan pelarut NaOH 0.1%, 0.2%, 0.3% dan lama pengeringan. Hasil penelitian ini diperoleh rendemen terbanyak pada konsentrasi NaOH 0.3% lama Pengeringan Matahari 8 jam yaitu sebesar 19.48%. Kadar air terendah pada konsentrasi NaOH 0.3% lama pengeringan Pengeringan Cabinet dryer 12 jam yaitu sebesar 3.7%. Stabilitas pH berkisar 8.44 – 9.7. Hasil Penelitian Angka Lempeng Total terbaik pada konsentrasi NaOH 0.3% dengan lama Pengeringan Matahari 8 jam yaitu sebesar 3000 koloni/g. Hasil penelitian Escherichia coli, Salmonella sp diperoleh hasil negatif.  
Analisa Proksimat pada Sipunculan (Sipunculus nudus) Segar di Perairan Desa Budo, Minahasa Utara: Proximate Analysis of Fresh Sipunculan (Sipunculus nudus) In The Waters of Budo Village North Minahasa Salawati, Abraham Imanuel; Montolalu, Roike Iwan; Mentang, Feny; Makapedua, Daisy Monica; Sanger, Grace; Bara, Robert A
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol 12 No.1 (2024)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/mthp.12.1.2024.53528

Abstract

Natural resources abound in Indonesia, especially for its marine products. Fish and other fisheries products are valuable and commonly utilized commodities. Sipuncula is an additional valuable resource. The peanut worm, or Sipuncula (Sipunculus nudus), is a controversial biota that looks like a worm but is actually a sea cucumber. This study aims to provide information on sipunculan (Sipunculus nudus) and determine the nutritional content of the food in Budo Village. The plan for this investigation is to search at low tide in the sipunculan. 82% moisture content, 0.74% ash content, 12.8% protein, 1.56% fat, and 2.3% carbohydrate were the findings of this experiment. Keywords: Sipunculan, Fresh, Proximate, Budo Village   Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, terutama untuk hasil lautnya. Hasil perikanan seperti ikan termasuk dalam komoditi penting yang sering dimanfaatkan. Sumber daya lainnya yang dapat dimanfaatkan yaitu Sipuncula. Sipuncula (Sipunculus nudus) atau cacing kacang merupakan biota kontroversi memiliki bentuk seperti cacing dan juga teripang. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kandungan gizi dari sipunculan yang ada di Desa Budo serta dapat memberikan informasi terhadap kandungan nutrisi sipunculan (Sipunculus nudus). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sipunculan dicari pada saat air surut. Hasil penelitian yang didapatkan dalam penelitian ini kadar air 82%, kadar abu 0,74%, Protein 12,8%, Lemak 1,56% dan Karbohidrat 2,3%. Kata kunci: Sipunculan, segar, Proksimat, Desa Budo