Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH FAKTR USIA DAN GRAVIDA IBU TERHADAP PERDARAHAN ANTEPARTUM DI RSUD CILACAP PERIODE TAHUN 2016-2018 Sohimah; Andhi Lestari, Yogi; Hendrawan, Arief
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol. 13 No. 1 (2020): Vol. 13, No. 1 Edisi Maret 2020
Publisher : UPT PPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Al Irsyad Al Islamiyyah Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.574 KB) | DOI: 10.36760/jka.v13i1.51

Abstract

Berdasarkan Laporan World Bank Tahun 2017, dalam sehari ada empat Ibu di Indonesia yang meninggal akibat melahirkan. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai Negara dengan angka kematian tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Laos dengan AKI 357 per 100 ribu (WHO,2017). Penyebab kematian Ibu terdiri dari penyebab langsung dan tidak langsung. Penyebab langsung kematian ibu disebabkan karena perdarahan sampai saat ini masih memegang peranan penting sebagai penyeba utama kematian maternal. Perdarahan dapat terjadi disetiap usia kehamilan, pada kehamilan muda ssering dikaitkan dengan abortus, misscariiage, early pregnancy loss. Perdarahan yang terjadi pada umur kehamilan yang lebih tua terutama setelah melewati trimester III disebut perdarahan antepartum. Survey pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 4 Januari 2019 dan didukung data pada Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Kematian ibu selama tahun 2016 sebanyak 25 kasus, 2017 sebanyak 20 kasus dan 22 kasus selama Tahun 2018. Penyebab kematian ibu sebagian besar terjadi pada saat persalinan dan segera setelah persalinan yaitu perdarahan (30,37%), eklampsia (32,97%), infeksi (4,34%), Gangguan sistem peredaran darah 8%, Gangguan metabolism 4,34 %, dan lain-lain 0,87 % . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui Pengaruh Usia dan Gravida Ibu terhadap kejadian perdarahan antepartum di RSUD Cilacap Tahun 2016 – 2018. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan metode pendekatan case control yang bertujuan mengetahui analisis Pengaruh fektor usia dan Gravida ibus terhadap kejadian perdarahan antepartum di RSUD Cilacap. Tekhnik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan total sampling dengan kriteria inklusi rekam medik lengkap. Uji statistik yang digunakan adalah Chi-Square. Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil analisis Faktor usia ibu berpengaruh terhadap kejadian perdarahan antepartum dengan p value 0.001. Faktor gravida berpengaruh terhadap kejadian perdarahan antepartum dengan p value 0.000. Faktor usia merupakan faktor yang paling berisiko terhadap kejadian perdarahan antepartum, dengan OR: 2,098. Kesimpulan: Usia ibu yang berisiko berpengaruh 2.098 kali lebih besar terhadap perdarahan antepartum dibanding dengan usia yang tidak berisiko Key Word : Gravida, Perdarahan Antepartum, Usia Ibu
KARAKTERISTIK PADA IBU HAMIL DENGAN HIV DI KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2015 – 2020 Nurmala, Laifa; Yunadi, Frisca Dewi; Sohimah
SAINS INDONESIANA Vol. 1 No. 1 (2023): Vol. 1, No. 1 Edisi Februari 2023
Publisher : Gamma Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ibu hamil memiliki faktor risiko penularan HIV dari ibu ke anak tetapi penularan HIV dari ibu ke anak dapat dicegah. Adanya peningkatan kasus di tahun 2018,2019 dan 2020. Tujuan Penelitian: Mengetahui gambaran karakteristik pada ibu hamil dengan HIV di Kabupaten Purbalingga periode tahun 2015 – 2020. Metode penelitian menggunakan deskriptif dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui karakteristik ibu hamil dengan HIV di Kabupaten Purbalingga tahun 2015 – 2020. Karakteristik pada ibu hamil dengan HIV di Kabupaten Purbalingga mayoritas usia ibu hamil masuk kategori usia resiko tinggi, memiliki pendidikan dasar, tidak bekerja, ibu hamil memiliki katgori multipara, waktu terdeteksi HIV saat kehamilan, mulai mengkonsumsi ARV pada usia kehamilan < TM3. Dari hasil penelitian di dapatkan beberapa hasil karakteristik yang tidak sesuai dengann penelitian sebelumnya yaitu dalam kategori pendidikan. Perlu inovasi kegiatan, peran aktif dari dinas terkait agar memberikan sosialisai dan penyuluhan terkait upaya pencegahan dan penanganan HIV dalam kehamilan dapat berhasil.
Exercise-Based Physiotherapy Intervention for Optimizing Motor Function and Lung Capacity in Elderly Patients with Physical Weakness and Cardiovascular Dysfunction: A Case Study Arief, Hendrawan; Setiyawati, Dwi; Sohimah
SAINS INDONESIANA Vol. 3 No. 4 (2025): Vol. 3, No. 4 Edisi Agustus 2025
Publisher : Gamma Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background:Older adults with physical frailty and cardiovascular dysfunction are at high risk of decreased mobility and pulmonary capacity, leading to reduced independence and quality of life. A multicomponent physiotherapy exercise program may optimize both functions. Objective: To evaluate the effects of a multicomponent physiotherapy intervention on mobility and pulmonary capacity in an older adult with physical frailty and cardiovascular dysfunction. Methods: A single-subject research design (A-B-A) was conducted on a 70-year-old female patient diagnosed as frail with a history of hypertension. The 6-week intervention included resistance training, aerobic exercise, balance training, and breathing exercises. Outcomes measured were Six-Minute Walk Test (6MWT), 30-Second Chair Stand Test, Timed Up and Go (TUG), Forced Vital Capacity (FVC), Forced Expiratory Volume in 1 second (FEV₁), Maximal Inspiratory Pressure (MIP), and Borg Dyspnea Scale. Results: After intervention, the 6MWT distance increased by 33.3%, lower limb strength by 50%, TUG time decreased by 23.9%, FVC increased by 13.5%, FEV₁ by 12.0%, MIP by 23.6%, and Borg Dyspnea Scale score decreased by 40%. Most improvements were retained during follow-up. Conclusion: A multicomponent physiotherapy program was effective in improving mobility and pulmonary capacity in an older adult with physical frailty and cardiovascular dysfunction, and was safe for clinical application.
Physiotherapy Management for Pulmonary and Neuromuscular Disorders in Post-Craniotomy Patients: A Case Study Dwi, Setiyawati; Hendrawan, Arief; Sohimah
SAINS INDONESIANA Vol. 3 No. 4 (2025): Vol. 3, No. 4 Edisi Agustus 2025
Publisher : Gamma Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background:Post-craniotomy patients often experience pulmonary complications due to immobility and decreased consciousness, as well as neuromuscular impairments such as hemiplegia and spasticity that hinder functional recovery. Objective: To evaluate the effects of integrated physiotherapy interventions on respiratory function, neuromuscular performance, and functional independence in a post-craniotomy patient. Methods: A single-case study was conducted on a 61-year-old male post-craniotomy patient with right hemiplegia, spasticity, and excessive sputum production. The intervention was delivered 5 times/week for 12 weeks and included breathing exercises, airway clearance techniques, positional changes, passive-active mobilization, proprioceptive neuromuscular facilitation (PNF), and functional training. Outcomes measured included SpO₂, sputum volume, respiratory rate, Borg Dyspnea Scale, Modified Ashworth Scale, Brunnstrom Recovery Stage, Functional Independence Measure, and mobility time. Results: SpO₂ improved from 92% to 96%, sputum volume decreased from 25 ml to 8 ml/day, spasticity decreased (MAS from 3 to 1), BRS improved (stage 2 to 4), and FIM score increased from 35 to 72. Conclusion: Integrated physiotherapy interventions effectively improved pulmonary function, reduced spasticity, enhanced motor ability, and accelerated independence in a post-craniotomy patient, suggesting their potential inclusion in multidimensional rehabilitation protocols for similar cases.