Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Harmonization of Islamic Law and Customary Law in the Pambissa Kampong Tradition in Latimojong Village Hamza, Rasida; Kamma, Hamzah; Nawas, Muhammad Zuhri Abu; Cahya, Purnama
Al-Bayyinah Vol. 8 No. 1 (2024): Al-Bayyinah
Publisher : Faculty of Sharia and Islamic Law Institut Agama Islam Negeri Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/al-bayyinah.v8i1.6430

Abstract

The research aims to determine the role and influence of Islamic law in the implementation of the pambissa kampong tradition in Latimojong, the adaptation and change of customary law in the pambissa kampong tradition and its impact on the sustainability of this tradition, and the process of harmonization of Islamic law and customary law in the pambissa kampong tradition and the factors that influence it. The type of research used is empirical legal research. To support this empirical legal research, a normative approach and a sociological approach are used. Shows: (1) The role and influence of Islamic law in the implementation of the Pambissa Kampong Tradition in Latimojong is that customary law adopts Islamic law in its entirety, both in terms of principles and in terms of implementation. Its implementation is adjusted to Islamic law. If there are differences in principle between Islamic law and customary law, then the implementation of Islamic law must be a priority. (2) Changes in customary law in the Pambessa Kampong tradition and its impact on the continuity of this tradition are customary law, which means that rules are made from the behavior of a growing community and developed until it became a law that was obeyed unwritten. So that customary law changes according to the conditions prevailing in society. (3) The process of harmonization of Islamic law and customary law in the Pambessa Kampong tradition and the factors that influence it. Harmonization in question is an effort to harmonize customary law and Islamic law in one national legal system. If all this time there seems to be a difference between customary law and Islamic law, it is urgent to restore harmony between the two.
Pembelajaran Berbasis Budaya Untuk Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Asing Di Yogyakarta Cahya, Purnama; Ramadhana, Muhammad Affan
Jurnal Dieksis ID Vol. 3 No. 2 (2023): Juli - Desember 2023
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54065/dieksis.3.2.2023.349

Abstract

Pengelolaan praktik belajar mengajar bahasa Indonesia sebagai bahasa asing (T&LIFL) yang berorientasi budaya masih belum sepenuhnya terkelola dan terstandarisasi dengan baik, sehingga memerlukan perhatian khusus. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki penerapan T&LIFL di enam universitas di Yogyakarta, dengan fokus pada integrasi budaya dalam berbagai aspek. Penyelidikan ini melibatkan analisis mendalam terhadap manajemen program, materi ajar, media pembelajaran, serta pendekatan, metode, dan strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran, termasuk penilaian dan evaluasi program. Penelitian ini mengadopsi desain metode campuran, yang mencakup pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan angket, serta analisis kuantitatif untuk mengidentifikasi pola dan tren serta analisis kualitatif untuk memahami konteks dan makna dari informasi yang diperoleh. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) pengelolaan program T&LIFL belum sepenuhnya mengintegrasikan elemen budaya dengan cara yang optimal, yang dapat menghambat pemahaman budaya dalam pembelajaran, (2) materi ajar T&LIFL masih kurang mencerminkan dan mengakomodasi unsur budaya yang relevan, (3) media pembelajaran yang digunakan belum secara memadai merefleksikan aspek budaya, (4) pendekatan, metode, dan strategi yang diterapkan belum memanfaatkan sepenuhnya model pembelajaran bahasa yang berbasis budaya, kesadaran bahasa, kesadaran budaya, dan pengalaman budaya yang diperlukan untuk memperkaya proses pembelajaran, dan (5) penilaian proses pembelajaran belum sepenuhnya menerapkan penilaian berbasis budaya, meskipun ada beberapa upaya dalam hal ini.