Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI KASUS PESERTA DIDIK YANG TIDAK NAIK KELAS DIKELAS XB SMA PANCA BAKTI PONTIANAK Sitiana, Benedikta; ., Yuline; Lestari, Sri
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 5, No 11 (2016): Nopember 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

menyebabkan peserta didik kelas XB SMA Panca Bakti Pontianak yang  tidak naik kelas. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan bentuk penelitian studi kasus. Subyek kasus dalam penelitian ini adalah dua orang. Teknik pengumpul data observasi, wawancara, dokumenter, dan kunjungan rumah. Alat pengumpul data panduan wawancara, panduan observasi, absen, buku kasus dan raport. Hasil penelitian yang pertama untuk subyek kasus I karakteristiknya nilai tugas harian, ulangan harian dan ulangan umum tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal. Faktor penyebabnya tidak masuk sekolah lebih dari 12 kali dalam satu tahun, kurang perhatian dari sang ayah. Sedangkan untuk subyek kasus II karakteristiknya kurang bersemangat dalam belajar. Faktor penyebabnya sering tidur selama jam pelajaran berlangsung. Bantuan untuk subyek kasus I dan II yaitu menggunakan rasional emotif terapi dan konseling behavioral. Kata kunci : Studi kasus, peserta didik, yang tidak naik kelas Abstract: This study aims to reveal more about the factors that cause students class XB SMA Panca Bakti Pontianak grades. This research method is descriptive form of a case study. Subjects in this study is a case of two people. Technique data collecting observations, interviews, documentaries, and home visits. Data collector interview guides, observation guides, absent, book cases and report cards. The results of the first study on the subject of the first case of its characteristic value daily tasks, daily tests and general tests does not reach the minimum completeness criteria. Contributing factor absent from school for more than 12 times in one year, less attention from his father. As for the subject of the second case is less enthusiastic about learning characteristics. Contributing factor often sleep during hours of lessons. Help for case subjects I and II on the use of rational emotive therapy and behavioral counseling. Keywords: case study, learners, who do not ride the classroom
ANALISIS SITUASI PENDIDIKAN DI DAERAH PEDALAMAN KHUSUSNYA DI SD NEGERI 50 KAYU TUNU, KEC KAPUAS, KAB SANGGAU Sitiana, Benedikta; Mashudi, Mashudi; Sulistyarini, Sulistyarini; Hartoyo, Agung
JPDI (Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia) Vol 9, No 1 (2024): VOLUME 9 NUMBER 1 JANUARY 2024
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jpdi.v9i1.4769

Abstract

Situasi Pendidikan di SD Negeri 50 Kayu Tunu membutuhkan perhatian khusus bagi pihak yang berkepentingan, baik di Tingkat pusat maupun Tingkat lokal. Penyelengaraan Pendidikan bermutu dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia masih menjadi angan semata. Anak-anak yang mengenyam Pendidikan di daerah pedalaman ini khususnya di SD Negeri 50 Kayu Tunu masih sangat memprihatikan apabila dibandingkan dengan sekolah-sekolah yang ada di wilayah kabupaten sanggau. Metodologi studi ini, melibatkan pemeriksaan deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer, yaitu kepala sekolah, guru-guru yang ada di SD Negeri 50 Kayu Tunu, dan sumber data sekunder yaitu orang tua dan siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik penjamin keabsahan data menggunakan triangulasi data dan triangulasi sumber. Teknik analisis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis model Milles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Dapat disimpulkan bahwa banyak permasalahan yang di alami oleh peserta didik dan guru. Guru yang mengajar rata-rata tempat tinggalnya jauh dari sekolah. Sarana dan prasarana sekolah masih sangat memprihatinkan, terutama untuk ruang kelas, ruang guru,ruang kepala sekolah, dan WC