Mengoptimalkan kinerja UMKM adalah essensial bagi kehidupan usaha UMKM di era kompetisi ketat. Buruknya kinerja karena lemahnya antisipasi kekuatan bersaing (bargaining power). Tujuan penelitian ini adalah: 1. Apakah ada hubungan yang signifikan dari model kekuatan bersaing: persaingan antar industri, pemasok, pembeli, pendatang baru, dan barang subsitusi terhadap optimalisasi kinerja 50 UMKM Jember? 2. Apakah ada hubungan yang signifikan dari pendatang baru dan barang subsitusi terhadap optimalisasi kinerja 50 UMKM Jember? Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka dirancang penelitian ini mengabungkan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Didesain kualitatif karena UMKM membutuhkan “prioritas antisipasi” dari nilai rata rata jawaban 50 UMKM, sedangkan penelitian ini didesain kuantitatif karena menguji hipotesis untuk menjawab tujuan penelitian. Metode untuk mendapatkan data penelitian ini melalui survei kepada 50 UMKM Jember. Metode yang dilakukan untuk mendapatkan konsistensi jawaban dari setiap kumpulan variabel dilakukan uji Composite Reliability dari hasil T Statistics > 1.00 dan P-Values > 0.05. Setelah melakukan metode ini dengan baik maka didapatkan hasil penelitian sebagai berikut: 1. Ada hubungan yang signifikan dari model kekuatan bersaing terhadap otimalisasi kinerja sebesar 0.515 atau 51.5% dan p-value sebesar 0.000 > 0.05 atau signifikan secara statistik. 2. Ada hubungan yang signifikan dari kekuatan tawar menawar dari pendatang baru sebesar 0.382 (38.2%) dan p-value sebesar 0.011 > 0.05 (signifikan) dan barang subsitusi sebesar 0.372 (37.2%) dan p-value sebesar 0.018 > 0.05 (signifikan). Rekomendasi penelitian ini adalah perlunya mengantisipasi ancaman pendatang baru dan barang subsitusi karena akan mempengaruhi posisi persaingan, tingkat penjualan dan pendapatan UMKM.