Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Sari Biji Mentimun dalam Air Minum terhadap Deposisi Lemak Broiler Agnes, Shilvani; Santoso, Urip; Warnoto
Buletin Peternakan Tropis Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.4.2.153-157

Abstract

This study aims to evaluate the effect of giving cucumber seed extract to broiler fat deposition. This study used a completely randomized design with 4 treatments and 5 replications. A total of 160 broilers aged 4 days were distributed into 4 treatments, namely drinking water treatment without cucumber seed extract (P0), 30 ml cucumber seed extract/liter drinking water (P1), 40 ml cucumber seed extract/l drinking water (P2) , and 50 ml of seed extract/l drinking water (P3). The results of analysis of variance in administration of cucumber seed extract had a very significant effect (P<0.01) on abdominal fat, total fat, significant effect (P<0.05) on sartorial fat and proventriculus fat, but had no significant effect (P>0, 05) against gizzard fat, heart fat and neck fat. In conclusion, administration of cucumber seed extract reduced the deposition of abdominal fat, sartorial fat, proventriculus fat and total fat in broiler chickens   Keywords: Fat deposition, cucumber seed, broiler chickens   ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian sari biji mentimun  terhadap deposisi lemak broiler. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap  dengan 4 perlakuan 5 ulangan. Sebanyak 160 ekor broiler umur 4 hari didistribusikan ke dalam 4 perlakuan, yaitu perlakuan air minum tanpa sari biji mentimun (P0), 30 ml sari biji  mentimun/liter air minum (P1), 40 ml sari biji  mentimun/l air minum (P2), dan 50 ml sari biji/l air minum (P3). Hasil analisis ragam pada pemberian sari biji mentimun berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap lemak abdomen, lemak total, berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap lemak sartorial dan lemak proventrikulus, tetapi berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap lemak gizzard, lemak jantung dan lemak leher. Pemberian sari biji mentimun menurunkan deposisi lemak abdomen, lemak sartorial, lemak proventrikulus dan lemak total pada ayam broiler.   Kata kunci: deposisi lemak, biji mentimun, broiler
Sifat Fisik dan Organoleptik Bakso Daging Puyuh dengan Penggunaan Jenis Tepung yang Berbeda. Rahayu, Risma Dewi Nur; Suharyanto; Warnoto; Bilyaro, Woki
Buletin Peternakan Tropis Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.4.2.176-187

Abstract

This study aims to identify the physical and organoleptic characteristics of quail meatballs using various types of flour. The research was conducted in June 2021 with 4 treatments with 3 replications, i.e., meatballs using 20% tapioca flour (PO), 14% tapioca flour + 6% sago flour (P1), 14% tapioca flour + 6% corn flour (P2), 14% tapioca flour + 6% taro flour (P3). The observed variables were pH, moisture content, water binding capacity, emulsion stability, and organoleptic characteristics consisting of color, aroma, taste, texture, chewiness and generally appearance. Physical characteristics data were analyzed by variance (anova) and further test with Duncan's Multiple Range Test (DMRT), organoleptic data were analyzed descriptively. The results showed that the use of various types of flour in quail meatballs had a significant (P<0.05) effect on the pH, moisture content and emulsion stability value, but no significant (P>0.05) effect on the water binding capacity value. Hedonic quality organoleptic characteristics show the use of various types of flour in quail meatballs has an effect on aroma and chewiness, with no effect on color, taste, texture. The hedonic test shows that the use of different types of flour in quail meatballs has an effect on color and general appearance, but not on aroma, taste, texture, chewiness. The conclusion was the use of various types of flour in quail meatballs had an effect on pH value, moisture content, and emulsion stability, with no effect on water binding capacity. The use of 14% tapioca flour and 6% corn flour produced quail meatballs with the highest emulsion stability value and was highly favored by panelists.   Keywords: meatballs, physicochemical, organoleptic, quail, flour.   ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas fisik dan organoleptik bakso daging puyuh yang menggunakan jenis tepung yang berbeda. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2021. Penelitian menggunakan 4 perlakuan dengan 3 ulangan, yaitu bakso menggunakan tepung tapioka 20% (PO), tepung tapioka 14% + tepung sagu 6% (P1), tepung tapioka 14% + tepung jagung 6% (P2), tepung tapioka 14% + tepung talas 6% (P3). Variabel yang diamati yaitu pH, kadar air, daya mengikat air, stabilitas emulsi, dan sifat organoleptik berupa warna, aroma, rasa, tekstur, kekenyalan dan penampilan umum. Data sifat fisik dianalisis ragam (anova) dan uji lanjut dengan Duncan's Multiple Range Test (DMRT), data organoleptik dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan jenis tepung yang berbeda pada bakso daging puyuh berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap nilai pH, kadar air dan nilai stabilitas emulsi, tetapi berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap nilai daya mengikat air. Sifat organoleptik mutu hedonik menunjukkan penggunaan jenis tepung yang berbeda pada bakso daging puyuh berpengaruh terhadap aroma dan kekenyalan, tetapi tidak pada warna, rasa, tekstur. Uji hedonik menunjukkan penggunaan jenis tepung yang berbeda pada bakso daging puyuh berpengaruh terhadap warna dan penampilan umum, tetapi tidak pada aroma, rasa, tekstur, kekenyalan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan jenis tepung yang berbeda pada bakso daging puyuh berpengaruh terhadap nilai pH, kadar air, dan stabilitas emulsi, tetapi tidak pada daya mengikat air. Penggunaan tepung tapioka 14% dan tepung jagung 6% menghasilkan bakso daging puyuh dengan nilai stabilitas emulsi paling tinggi dan sangat disukai panelis.   Kata kunci: bakso, fisikokimia, organoleptik, puyuh, tepung
Pengaruh Pemberian Tepung Limbah Wortel terhadap Kualitas Telur Puyuh Warnoto; Kaharuddin, Desia; Wahyuni, Diyen Sri
Buletin Peternakan Tropis Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.4.1.88-92

Abstract

This research aims to evaluate the effect of using carrot waste powder (Daucus carota.L) on the quality of quail eggs. The research used Completely Randomized Design, and 160 quails aged 35 days were distributed into 4 treatment with 5 replications. The Treatment consisted of P0: control, P1: used 5% carrot waste powder, P2: used 10% carrot waste powder, P3: used 15% carrot waste powder. The data were analyzed variance, It they were significant effect it was further tested by DMRT. The research showed that the used of 5%-15% carrot waste powder in the ration had a significant effect on improving increased yolk color, while the yolk index, albumen index, haugh unit and shell thickness had not significant and did not decrease. In conclusion, carrot waste  powder  could be used until 15%.   Key words: Quail, carrot waste powder, egg quality.   ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan tepung limbah wortel   terhadap kualitas telur puyuh. Penelitian menggunakan  Rancangan Acak Lengkap (RAL), menggunakan 160 ekor puyuh berumur 55 hari yang didistribusikan dalam 4 perlakuan dengan 5 ulangan. Perlakuan  terdiri P0: kontrol (tanpa tepung limbah wortel), P1: Penggunaan tepung limbah wortel 5%, P2: Penggunaan tepung limbah wortel 10%, P3: Penggunaan tepung limbah wortel 15%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung limbah wortel level 5%, 10% dan 15% dalam ransum berpengaruh nyata (P<0,05) memperbaiki warna yolk, sedangkan pada indeks yolk, indeks albumen, haugh unit dan tebal kerabang tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Jadi, penggunaan tepung limbah wortel sampai dengan 15% meningkatkan warna yolk tanpa menurunkan indeks yolk, indeks albumen, haugh unit dan tebal kerabang..   Kata kunci: tepung limbah wortel, kualitas telur Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung limbah wortel level 5%, 10% dan 15% dalam ransum berpengaruh nyata (P<0,05) memperbaiki warna yolk, sedangkan pada indeks yolk, indeks albumen, haugh unit dan tebal kerabang tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Disimpulkan bahwa penggunaan tepung limbah wortel dalam ransum level 5% sampai15% meningkatkan warna yolk dan tidak menurunkan indeks yolk, indeks albumen, haugh unit dan tebal kerabang.