Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN KUNYIT(Curcuma domestica) KEDALAM PAKAN AYAM BROILER Woki Bilyaro
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jac.v5i1.3091

Abstract

Feed additive merupakan bahan tambahan yang sengaja ditambahkan kedalam pakan, biasanya dalam jumlah sedikit. Dari berbagai tanaman obat yang berkhasiat yang telah digunakan dan dimanfaatkan oleh manusia yang digunakan sebagai feed additive salah satunya adalah kunyit. Kunyit (Curcuma domestica) merupakan salah satu tanaman herbal yang banyak digunakan sebagai bahan tambahan yang memiliki kualitas baik apabila dicampurkan kedalam pakan unggas. Review artikel ini bertujuan untuk mengumpulkan dan  memberikan informasi tentang beberapa hasil penelitian yang menggunakan kunyit sebagai feed additive pada ransum ayam broiler. Penulis membuat review artikel ini dengan melakukan studi literatur. Karya tulis dikumpulkan dari jurnal nasional dan internasional yang diterbitkan dalam dua puluh tahun terakhir (2000-2020). Literatur dikumpulkan dari situs jurnal online terpercaya seperti Science Direct, NCBI, Research gate, PubMed, Google Cendekia, dan sumber daya elektronik terpercaya lainnya dengan kata kunci “Kunyit”, “ayam broiler”, “performa broiler”, “pertambahan bobot badan broiler” dan “feed additive”. Penambahan Kunyit (Tepung kunyit, ekstra kunyit dan sari kunyit) pada ransum ayam broiler dapat memilik pengaruh terhadap pertambahan bobot badan, bobot karkas dan rasio konversi ransum. Kadar pemberian kunyit kedalam ransum bervariasi antara 0.1-0.5%. Namun, dibeberapa kasus penelitian melaporkan bahwa tidak ditemukan adanya perbedaan nyata dari penambahan  kunyit dalam ransum ayam broiler. Hal ini diperkirakan belum ditemukannya dosis penambahan kunyit yang tepat kedalam ransum, sehingga tidak diperoleh hasil yang maksimal.
Preliminary study of solute carrier family 23 member 3 (SLC23A3) gene as candidate marker for fatty acid traits in Kampung-Broiler crossbred chickens A. Gunawan; S. Y. Basril; K. Listyarini; A. Furqon; W. Bilyaro; J. Jakaria; M. J. Uddin; C. Sumantri
Journal of the Indonesian Tropical Animal Agriculture Vol 43, No 3 (2018): September
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jitaa.43.3.201-210

Abstract

SLC23A3 is one of the key genes which control the properties of the of fatty acids content in the meat. The aim of this study was to identify the association of SNP and mRNA expression of SLC23A3 as a candidate marker for fatty acid traits (FAs). Sixty two F2 Kampung × Broilers crossbred chickens population were used in this study. FA composition was measured at 12 weeks of age from thigh meat of crossbred chicken. The PCR-RFLP and qRT-PCR were used for association study and expression analysis of SLC23A3 gene with divergent fatty acid composition. A SNP in coding region c.22385690 A>C of the SLC23A3 gene was associated (P<0.05) with fatty acid composition including stearic acid (C18:0), elaidic acid (C18:1n9t), and linoleic acid (C18:2n6c). The SLC23A3 was detected in liver from high fatty acids (HFA) and low fatty acid (LFA) composition. However, gene expression of SLC23A3 were not differentially expressed between HFA and LFA. These results will explain better understanding of the key important role of the SLC23A3 in fatty acid traits within the liver and will propose SLC23A3 as a potential genomic selection for selection of chickens with fatty acid composition.
PEMANFAATAN BAWANG PUTIH, KAYU MANIS, CENGKEH, DAN KUNYIT SEBAGAI PAKAN ADITIF MENINGKATKAN PERFORMA BROILER Dian Lestari; Woki Bilyaro; Jonathan Anugrah Lase
AgriMalS Vol 1 No 2 (2021): Volume 1 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.427 KB) | DOI: 10.47637/agrimals.v1i2.416

Abstract

Broiler merupakan sektor peternakan unggas yang banyak disukai oleh peternak karena proses pembudidayaan yang lebih singkat, namun broiler rentan terhadap cekaman akibat perubahan cuaca yang ekstrim. Tujuan riset ini adalah untuk menguji efektivitas penggunaan tanaman bawang putih, kayu manis, cengkeh, dan kunyit sebagai pakan aditif untuk meningkatkan perfoma broiler. Riset ini menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap yang terdiri atas 5 perlakuan dan 3 ulangan. Total broiler yang digunakan yaitu 70 ekor. Data diolah dengan analysis of variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Peubah yang diamati konsumsi pakan, bobot badan akhir, pertambahan bobot badan, bobot karkas, persentase karkas, dan FCR. Hasil riset membuktikan bahwa penggunaan perlakuan P0, P1, P2, P3, dan P4 belum mampu menjadi alternatif pakan aditif yang meningkatkan performa broiler. Namun penggunaan kayu manis 1% memperlihatkan angka yang lebih tinggi. Simpulan dari riset ini yaitu penggunaan bawang putih, kayu manis, cengkeh, dan kunyit dalam pakan tidak memberikan pengaruh terhadap performa broiler.
IDENTIFIKASI KUALITAS INTERNAL TELUR DAN FAKTOR PENURUNAN KUALITAS SELAMA PENYIMPANAN Woki Bilyaro; Dian Lestari; Ayu Sri Endayani
AgriMalS Vol 1 No 2 (2021): Volume 1 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.392 KB) | DOI: 10.47637/agrimals.v1i2.418

Abstract

Telur merupakan salah satu bahan makanan dengan harga ekonomis yang memiliki nilai gizi lengkap dan dibutuhkan oleh tubuh. Telur mudah mengalami kerusakan baik secara fisik, kimia dan mikrobiologis. Durasi waktu penyimpanan dapat mempengaruhi kualitas telur. Tujuan penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh durasi waktu penyimpanan terhadap perubahan kualitas telur dimasyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling dengan cara menganalisis telur ayam yang disimpan oleh masyarakat pada suhu ruang dengan durasi waktu penyimpanan yang berbeda yakni 1 hari, 5 hari, 10 hari, dan 14 hari. Masing-masing perlakuan lama simpan terdiri dari 5 ulangan, dan setiap ulangan terdiri dari 3 butir telur. Total telur ayam ras yang digunakan sebanyak 60 butir telur. Durasi waktu penyimpanan dapat mempengaruhi nilai HU, Ph telur, dan perbesaran kantong udara. Berdasarkan kajian menunjukkan bahwa telur terbaik adalah disimpan pada suhu antara 4-7℃. Beberapa metode yang dapat dimanfaatkan dalam upaya pengawetan telur. Metode tersebut diantaranya adalah metode pasteurisasi, Extremely Low Frequency Magnetic Fields (ELF-MF), Thyme Oil and Cold Nitrogen Plasma (CNP) dan Dielectric Barier Discharge-UV Plasma. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI), Telur dapat disimpan disuhu ruang, maksimum selama 14 hari dengan kelembapan 80%-90%. Penyimpanan disuhu 4–7℃, maksimum selama 30 hari dengan kelembapan 60%-70%.
STATUS KESEHATAN REPRODUKSI SAPI PERAH DI KOPERASI SERBA USAHA (KSU) TANDANGSARI, KECAMATAN TANJUNGSARI, KABUPATEN SUMEDANG, JAWA BARAT Indryana Marshella; Woki Bilyaro; Dian Lestari
AgriMalS Vol 2 No 2 (2022): Volume 2 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.265 KB) | DOI: 10.47637/agrimals.v2i2.618

Abstract

Abstrak: Jenis sapi yang paling umum dipelihara untuk produksi susu di Indonesia adalah sapi perah. Di Koperasi Serbaguna (KSU) Tandangsari, Kecamatan Tanjungsari, Jawa Barat, sapi perah merupakan salah satu tanaman yang ditanam di sana. Karena menghasilkan susu, peternakan sapi perah di KSU Tandangsari merupakan salah satu komoditas ternak yang potensial. Daerah ini kini mendukung perekonomian daerah Sumedang dan memasok sebagian kebutuhan susu nasional. Pendekatan studi kasus digunakan untuk melakukan penelitian. Di Koperasi Serbaguna (KSU) Tandangsari di Kecamatan Tanjungsari Jawa Barat dilakukan pengambilan sampel dan data. Data diperoleh dengan cara observasi dan pendataan kuisioner. Pengisian kuisioner dilakukan dengan cara wawancara secara langsung. Adapun parameter yang diamati yakni layanan inseminasi buatan, pemeriksaan kebuntingan, penanganan post-partus, dan gangguan reproduksi. Skor S/C dan CR di KSU Tandangsari sebesar 2,4 dan 40% merupakan nilai yang perlu ditingkatkan, dan kasus repeat breeder sering terjadi di KSU Tandangsari. Sistem pelayanan inseminasi buatan (IB), PKB, dan gangguan reproduksi dilakukan melalui telepon, pesan singkat (SMS), atau dengan menempatkan kartu pada posko yang disediakan.
PEMANFAATAN TEPUNG DAUN SINGKONG SEBAGAI ANTIOKSIDAN ALAMI TERHADAP KADAR KANDUNGAN MALONALDEHIDA DAN ASAM LEMAK TOTAL DAGING AYAM Woki Bilyaro; Dian Lestari; A Reshi Danu Narwastu; Abi Gilang Ramadhan Ramadhan
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Peternakan ( Jurnal Of Animal Science )
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jac.v7i1.10144

Abstract

Ternak unggas adalah ternak yang dapat dikembang sebagai penyumbang daging nasional. Daging ayam memiliki kandungan gizi yang lengkap seperti protein, rendah lemak dan mengandung asam lemak tak jenuh yang tinggi. Kandungan asam lemak tidak jenuh sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Namun asam lemak tidak jenuh rentan sekali mengalami oksidasi. Indikasi oksidasi pada lemak dapat diketahui melalui pengukuran kadar malondialdehida (MDA) dan analisis asam lemak. Adapun upaya dalam menekan tingkat oksidasi adalah dengan pemanfaatan antioksidan. Salah satu sumber antioksidan alami yakni daun singkong. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh tepung daun singkong terhadap penurunan tingkat stres pada broiler. Metode penelitian adalah metode ekperimental dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah kadar MDA dan Asam Lemak. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan perlakuan dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dan uji lanjut Duncan. Pengunaan tepung daun singkong dalam pakan broiler memberikan pengaruh terhadap asam lemak total pada daging paha ayam broiler pada taraf  2% (P2). Sedangkan P1 (1%) dan P3 (3%) relatif sama dengan P0 (0%). Pada pengujian MDA didapatkan kadar MDA mengalami penurunan dari P0 ke P3. Namun tidak terdapat perberbedaan nyata dengan perlakuan kontrol.
Potensi Pengembangan Ternak Kambing di Kabupaten Lampung Utara Woki Bilyaro
AgriMalS Vol 2 No 1 (2022): Volume 2 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.68 KB) | DOI: 10.47637/agrimals.v2i1.530

Abstract

Ternak kambing merupakan jenis ternak mudah sekali beradaptasi dengan lingkungan pakan, meskipun dengan pakan dengan serat tinggi. Dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan ternak kambing merupakan salah satu komoditas ternak yang cukup berpotensi untuk dikembangkan dan sebagai sumber pangan penyedia protein asal hewan yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi potensi pengembangan kambing di Kabupaten Lampung Utara dengan menggunakan Location Quotient Analysis (LQ analysis) dan analisis kapasitas tampung ternak. Data yang digunakan pada penelitian adalah data sekunder yang dihimpun data berbagai sumber seperti Badan Pusat Statistik daerah dan Dinas Pertanian Kabupaten Lampung Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Lampung Utara memiliki luas panen /ubi kayu (singkong) yang cukup serta banyaknya limbah pertanian yang masih bisa dimanfaatkan oleh peternak, terutama peternak kambing untuk dapat dijadikan pakan. Lampung utara dapat menghasilkan 59.653,8 BK/kg/tahun yang artinya mampu untuk memenuhi total kapasitas tampung ternak kambing sebanyak 266.308,9 satuan ternak (ST) atau 1.864.162,3 ekor ternak kambing.
PENGARUH KUNYIT DAN CABAI DALAM PAKAN YANG MENGANDUNG MINYAK JELANTAH TERHADAP MALONDIALDEHYDE DARAH BROILER Tisa Kamilah Mulhimah; Dian Lestari; Woki Bilyaro; jhonatan Anugrah Lase
AgriMalS Vol 3 No 1 (2023): Volume 3 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji gambaran kadar malondialdehyde acid (MDA) darah ayam broiler yang diberi tepung kunyit dan cabai merah dalam pakan yang mengandung minyak jelantah. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 2x3 dengan 3 ulangan, faktor pertama pemberian tepung kunyit (0% dan 0,016%) dan faktor kedua pemberian tepung cabai merah (0%, 0,5%, dan 0,75%). Total ayam yang digunakan sebanyak 180 ekor. Peubah yang diamati yaitu bobot badan, mortalitas, dan malondialdehyde acid (MDA) dalam serum darah. Data yang diperoleh dianalisis ragam (ANOVA) dan Tukey. Hasil penelitian menunjukkan adanya aktivitas antioksidan dan ada interaksi antara tepung kunyit dan cabai merah. Pemberian tepung kunyit 0,016% dan tepung cabai merah 0,75% menghasilkan kadar MDA dalam serum darah lebih rendah dari kontrol. Rendahnya MDA dalam serum darah ayam broiler yang diberi tepung kunyit dan tepung cabai merah menunjukkan adanya aktivitas antioksidan yang mempengaruhi kadar MDA.
Pengembangan Teknologi Pengolahan Pakan untuk Meningkatkan Produktivitas Ternak Sapi Potong pada Kelompok Ternak di Desa Sawojajar Kecamatan Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara Woki Bilyaro; Dian Lestari; Boby Arya Putra; Agus Indra Mahardika; Alfahri Alfahri
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2023): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v8i2.1171

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk membantu kelompok ternak dalam mengatasi kendala terkait pengolahan pakan yang kurang baik menjadi lebih tepat dan efisien. Pendekatan yang digunakan dalam pengabdian ini meliputi sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan kepada anggota kelompok ternak. Sosialisasi dilakukan untuk menyebarluaskan informasi mengenai pentingnya pengolahan pakan yang baik dan teknologi yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas sapi potong. Pelatihan dilakukan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis kepada anggota kelompok ternak mengenai pengolahan pakan yang optimal. Selain itu, pendampingan dilakukan secara berkesinambungan untuk memastikan penerapan teknologi pengolahan pakan yang tepat dan memantau perkembangan produktivitas sapi potong. Dalam pengabdian ini, diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman anggota kelompok ternak mengenai pentingnya pengolahan pakan yang baik dan teknologi yang dapat digunakan. Dengan penerapan teknologi pengolahan pakan yang tepat, diharapkan kelompok ternak dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pakan ternak, yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas sapi potong. Selain itu, penggunaan teknologi pengolahan pakan yang efisien juga diharapkan dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan keuntungan bagi kelompok ternak. Melalui kegiatan pengabdian ini, berhasil dicapai hasil yaitu, Peningkatan Pengetahuan peternakan tentang teknologi pakan, Penerapan Teknologi Pengolahan Pakan, Peningkatan Kualitas Pakan, Peningkatan Produktivitas Ternak, dan Pengurangan Biaya Produksi dan Peningkatan Keuntungan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memberikan manfaat nyata bagi kelompok ternak di Desa Sawojajar. Peningkatan produktivitas ternak sapi potong berkontribusi pada kesejahteraan peternak, pembangunan ekonomi lokal, dan peningkatan sektor peternakan secara keseluruhan. Pada kegiatan selanjutnya diharapkan untuk dapat melakukan pengabdian dengan menggunakan jenis teknologi pakan ternak lainnya, seperti pengawetan dan peningkatan kualitas pakan melalui pembuatan pakan silase.  The Development of Feed Processing Technology to Improve The Productivities of Beef Cattle in Farmer Groups In Sawojajar Village, Kotabumi Utara Sub-District, North Lampung District. In an agribusiness-oriented livestock development program, resources, facilities and infrastructure must be mobilized together and synergistically towards efficient and resilient farming. To obtain optimal cattle production, farmers have to understand the proper feed management. Feed management consists of the ingredients of the feed, the substances contained in the feed ingredients, the ration formula, and the preparation of the ration composition. This service activity consists of three stages, i.e. planning, implementation and supervision. Feed processing is one of the solutions for sustainable or continuous feed availability. One of the most practiced feed processing is feed processing with ammoniation and fermentation techniques. After the manufacturing process, ammoniated feed will be stored and will be opened after fermentation which is 14-21 days. After passing that period, the ammoniated feed was opened and seen whether the process of making ammoniated feed was successful or not. After the ammoniation was opened, the results of the training in the previous 3 weeks were opened and the results were as expected. Then the ammoniated feed was tested on cattle owned by farmers or activity partners. Farmers gave a very good response, this was evidenced by the level of enthusiasm of farmers to participate in each activity session. During the activities, the target partners were very enthusiastic in paying attention to the feed processing training. In addition, partners also feel very helpful in solving the problem of unutilized harvest waste that can be used as feed ingredients for cattle. In the next activity, feed that has undergone processing should be tested for the quality and feasibility of feed for consumption by livestock, so that this activity can give farmers more confidence in processed feed from ammoniated straw.
POTENSI ITIK SIKUMBANG JONTI SEBAGAI ITIK LOKAL UNGGUL DI SUMATERA BARAT Teguh Rafian; Dian Lestari; Jonathan Anugrah Lase; Woki Bilyaro; David Julian; Riki Hiskia Candra; Fadhli Fajri
Jurnal Peternakan Borneo Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Peternakan Borneo
Publisher : Politala Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jpb.v2i1.7

Abstract

Informasi performa itik Sikumbang Jonti, baik sebagai pedaging maupun petelur masih sangat minim. Sehingga perlunya untuk mengetahui informasi tentang itik Sikumbang Jonti, sebagai salah satu itik lokal Sumatera Barat yang dapat dimanfaatkan sebagai itik petelur dan pedaging. Itik Sikumbang Jonti memiliki bobot hidup sebesar 897,8±159,95 gram (selama 8 minggu pemeliharaan) dan 1.486,60 gram (selama 12 minggu pemeliharaan), produksi telur 22,92 ± 13,33 % dengan bobot telur 64,21 ± 2,99 gram/butir selama 9 minggu masa produksi, dapat beradaptasi pada lingkungan tinggi dan juga rendah, memiliki rasio jantan dan betina 1:6, dan memiliki kualitas semen yang baik.