Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IDENTIFIKASI KONSEP HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL DI KAMPUNG NAGE, FLORES Theofilus
Jurnal Koridor Vol. 8 No. 1 (2017): Jurnal Koridor
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.125 KB) | DOI: 10.32734/koridor.v8i1.1323

Abstract

Dewasa ini, konsep health, safety and environment (HSE) merupakan persyaratan yang harus dipenuhi dalam merancang bangunan atau kawasan. Konsep ini menuntut para arsitek untuk membuat perencanaan matang yang menjamin keselamatan dan kesehatan para pekerja, pengguna bangunan dan lingkungan sekitarnya. Namun, sebelum isu-isu mengenai HSE marak dibicarakan, arsitektur tradisional telah berdiri di bumi nusantara. Dengan berbekal kearifan lokal, arsitektur tradisional telah bertahan melewati rintangan alam dan perubahan zaman. Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah deskriptif, dengan menggunakan data dari studi literatur dan wawancara narasumber terkait. Studi kasus yang akan digunakan pada makalah ini adalah Kampung Nage di Flores, Nusa Tenggara Timur. Penulis akan mengidentifikasi keterkaitan antara konsep HSE dan rancangan Kampung Nage, yang dilakukan dengan cara meninjau kembali rancangan kawasan dan bangunan individual di Kampung Nage. Hasil tinjauan tersebut kemudian akan dikaji kembali dengan konsep HSE yang diperoleh dari studi literatur. Hasil dari identifikasi menunjukkan bahwa rancangan arsitektur di Kampung Nage baik kawasan maupun bangunan individualnya menyimpan banyak nilai penting yang dapat diadopsi untuk perencanaan HSE. Melalui makalah ini, diharapkan bahwa nilai-nilai yang ada pada arsitektur tradisional dapat menyempurnakan konsep HSE pada masa mendatang.
Peran Kampus Berdampak dalam Pencegahan Filariasis: Penguatan Literasi dan Pendampingan Pasien Pratiwi, Rini; Peni Kusumasari; Hamim, Sumi Amariena; Zulkifli; Widyastuti; Theofilus
Jurnal Abdimas Mandiri Vol. 9 No. 2
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jam.v9i2.5841

Abstract

Filariasis limfatik merupakan penyakit tropis terabaikan yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan melalui nyamuk vektor, seperti Culex dan Mansonia. Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, merupakan salah satu wilayah endemis dengan beban kasus tinggi di Indonesia. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan literasi masyarakat mengenai pencegahan filariasis serta mengidentifikasi wilayah berisiko melalui pendekatan edukatif, observatif, dan riset lingkungan. Pelaksanaan kegiatan melibatkan tim Fakultas Kedokteran Universitas Indo Global Mandiri (UIGM) bersama Dinas Kesehatan Banyuasin. Metode meliputi edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), survei lingkungan, pengambilan sampel air dan vegetasi, serta identifikasi larva vektor di laboratorium. Pemetaan spasial menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dilakukan untuk menentukan area berisiko tinggi. Siaran edukatif melalui Radio Global UIGM turut memperluas jangkauan informasi. Hasil menunjukkan bahwa pendekatan transdisipliner berbasis komunitas efektif dalam mitigasi filariasis. Program ini mendukung pencapaian SDG 3 (kehidupan sehat dan sejahtera), SDG 4 (pendidikan berkualitas), SDG 6 (air bersih dan sanitasi layak), dan SDG 17 (kemitraan untuk mencapai tujuan), serta memperkuat kontribusi perguruan tinggi dalam pengendalian penyakit berbasis lingkungan.