Agirachman, Fauzan Alfi
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS TEORI JARINGAN AKTOR PADA CO-WORKING SPACE DAN KOMUNITAS STARTUP DI BANDUNG Agirachman, Fauzan Alfi; Ekomadyo, Agus S.
Jurnal Koridor Vol. 8 No. 2 (2017): Jurnal Koridor
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.79 KB) | DOI: 10.32734/koridor.v8i2.1348

Abstract

Co-working hadir sebagai gaya hidup bekerja mandiri yang mengutamakan nilai kolaborasi, keterbukaan, komunitas, aksesibilitas dan keberlanjutan. Gaya hidup tersebut dimanifestasikan secara arsitektural dalam bentuk tipologi co-working space yang kini menjadi fenomena yang sering dijumpai di kota-kota besar di Indonesia. Hal ini terjadi seiring dengan munculnya berbagai komunitas startup atau perusahaan rintisan yang masing-masing dari mereka membutuhkan ruang kerja yang nyaman dan terjangkau. Hadirnya co-working space sebagai sebuah place didukung oleh kehadiran komunitas startup sebagai society di dalamnya. Dengan mengambil kasus co-working space dan komunitas startup di kota Bandung dengan metode relasi antara artifak dan aktor menggunakan Teori Jaringan Aktor (Actor Network Theory/ANT), tulisan ini menelusuri relasi antara kehadiran co-working space dengan komunitas startup di kota Bandung. Dalam studi kasus co-working space HackerspaceBDG yang kemudian secara manajerial bergabung dengan Co&Co Space dan komunitas FOWAB, relasi yang terjadi antara ketiganya ditelusuri dalam 3 momentum: inisiasi, perpindahan lokasi dan pemindahan pengelolaan co-working. Dari analisis yang dilakukan, didapatkan bahwa keberhasilan co-working space sebagai tempat/place bagi komunitas startup berkolaborasi ditentukan oleh intensitas community event (artifak) dan kesinambungan pelaksanaan event (artifak) ditentukan oleh pengelola co-working space sebagai aktor. Hasil analisis tersebut direfleksikan dalam bentuk penanganan desain arsitektur untuk menghadirkan kolaborasi komunitas startup di co-working space.
GREEN RENOVATION & RETROFITTING AS A PHENOMENON TOWARDS SUSTAINABLE CONSTRUCTION: a Review Juliardi, Robby Dwiko; Permana, Permana; Larasati, Dewi; Tambunan, Lily; Agirachman, Fauzan Alfi
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 7 No 2 (2023): Jurnal Arsitektur ARCADE Juni 2023
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The discourses on climate change have become an issue in the construction industry in Indonesia for decades. Then, it becomes a consideration in the building design process. This paper focuses on renovation and retrofitting, which has differing meanings. The term renovation refers to the process of returning something to a good state of repair. In the construction industry, improvement relates to improving or modernizing an old, damaged, or defective building. The opposed to the term retrofitting, which is providing something with a component or feature not fitted initially. Retrofitting means providing something with a part not fitted during manufacture or adding something it did not have when first constructed. In this research, a case study is adopted as the data collection approach because this method can help the researcher demonstrate the relationship between the buildings and the tools that cause the green building assessment. The professionals from Java Island, Indonesia, as respondents. Architects, structural engineers, mechanical & electrical engineers, and construction managers work. It is aimed to see the phenomenon that occurs within sixteen years (2008-2020) for Professionals who do renovation & retrofitting work. Furthermore, it will identify sustainability initiatives that will mention the phenomena within ten years backward on renovating & retrofitting the current building to achieve the green assessment. The new scheme of phenomena is a finding that involves much thinking and practical consideration of the local institutional and building sector issues to the future as the target of the Green Renovation & Retrofitting on pre-construction to the current building. Moreover, this phenomenon will be related to developing renovation & retrofitting work in Indonesia that is expected to affect the professional profile in anticipation of global warming in the future.Keywords: green practice, renovation, retrofitting, phenomenon, pre-constructionAbstrak: Wacana tentang perubahan iklim telah menjadi isu dalam industri konstruksi di Indonesia selama beberapa dekade. Kemudian menjadi pertimbangan dalam proses perancangan bangunan. Tulisan ini berfokus pada renovasi dan perkuatan, yang memiliki arti berbeda. Istilah renovasi mengacu pada proses mengembalikan sesuatu ke kondisi perbaikan yang baik. Dalam industri konstruksi, perbaikan berkaitan dengan peningkatan atau modernisasi bangunan tua, rusak, atau cacat. Kebalikan dari istilah retrofitting, yaitu menyediakan sesuatu dengan komponen atau fitur yang awalnya tidak dipasang. Perkuatan berarti menyediakan sesuatu dengan bagian yang tidak dipasang selama pembuatan atau menambahkan sesuatu yang tidak dimiliki saat pertama kali dibangun. Dalam penelitian ini, studi kasus diadopsi sebagai pendekatan pengumpulan data karena metode ini dapat membantu peneliti menunjukkan hubungan antara bangunan dan alat yang menyebabkan penilaian bangunan hijau. Para profesional dari Pulau Jawa, Indonesia, sebagai responden. Arsitek, insinyur struktural, insinyur mekanik & listrik, dan manajer konstruksi bekerja. Hal ini bertujuan untuk melihat fenomena yang terjadi dalam kurun waktu enam belas tahun (2008-2020) bagi para Profesional yang melakukan pekerjaan renovasi & perkuatan. Selanjutnya, akan mengidentifikasi inisiatif keberlanjutan yang akan menyebutkan fenomena dalam sepuluh tahun ke belakang pada renovasi & perkuatan bangunan saat ini untuk mencapai penilaian hijau. Skema fenomena baru merupakan temuan yang melibatkan banyak pemikiran dan pertimbangan praktis dari isu kelembagaan lokal dan sektor bangunan ke depan sebagai target Green Renovation & Retrofitting pada pra konstruksi bangunan saat ini. Apalagi fenomena ini akan terkait dengan berkembangnya pekerjaan renovasi & perkuatan di Indonesia yang diperkirakan akan mempengaruhi profil profesional dalam mengantisipasi pemanasan global di masa depan.Kata kunci: green practice, renovasi, perkuatan, fenomena, pra konstruksi
METODE PENINJAUAN DESAIN BERBASIS AFFORDANCE DENGAN VIRTUAL REALITY UNTUK PENINGKATAN KUALITAS DESAIN MAHASISWA Agirachman, Fauzan Alfi; Permana, Permana; Larasati, Dewi
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 7 No 3 (2023): Jurnal Arsitektur ARCADE September 2023
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The process of architectural design involves the use of immersive virtual reality (IVR) technology to create spatial experiences that can be perceived by human senses in an immersive manner. Researchers in the field of architecture have investigated the use of virtual reality technology for a variety of purposes in the architectural design process, such as undergoing design review. However, most studies utilize only qualitative Boolean responses, such as excellent or bad. To address this, this study applies the affordance concept from ecological psychology research to the design review procedure by using VRDR and PDS method to find out the design improvement in a third-year architecture design studio. In the end, the result demonstrates a correlation with statistical results, indicating the architecture students' design enhancement after employing the design review method. Keyword: affordance-based design, virtual reality, design review, building information modelling, visual comparisonAbstrak: Proses desain arsitektur melibatkan penggunaan teknologi realitas virtual imersif (IVR) untuk menciptakan pengalaman spasial yang dapat dirasakan oleh indera manusia secara mendalam. Para peneliti di bidang arsitektur telah menyelidiki penggunaan teknologi realitas virtual untuk berbagai tujuan dalam proses desain arsitektur, seperti menjalani tinjauan desain. Namun, sebagian besar penelitian hanya menggunakan respon Boolean kualitatif, seperti sangat baik atau buruk. Untuk mengatasi hal tersebut, penelitian ini menerapkan konsep affordance dari penelitian psikologi ekologi pada prosedur peninjauan desain dengan menggunakan VRDR dan PDS method untuk mengetahui peningkatan desain pada studio perancangan arsitektur tahun ketiga. Pada akhirnya, hasil penelitian ini menunjukkan adanya korelasi dengan hasil statistik yang mengindikasikan adanya peningkatan desain mahasiswa arsitektur setelah menggunakan metode tinjauan desain.Kata Kunci: desain berbasis affordance, virtual reality, tinjauan desain, building information modelling, perbandingan visual
Evaluasi Kinerja Hijau Material Resources and Cycle (MRC) pada Bangunan Kayu Modular Prafabrikasi; Studi Kasus Bangunan Sekolah Alam Bandung Permana, Permana; Larasati, Dewi; Tambunan, Lily; Agirachman, Fauzan Alfi; Sabrina, Jihan; Wardah, Zahratul; Salsabila, Adinda
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 7 No 2 (2023): Jurnal Arsitektur ARCADE Juni 2023
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Forest destruction in Indonesia reaches 3,800,000 ha per year, most of which are illegal logging. Construction contributes to the use of wood as a construction material, inefficiency in the use of wood as construction waste, especially in high-quality wood species with a long harvest life. Indonesia's total sawn timber production reaches 1.4 million m3 per year of strong wood types. Utilization of this wood can result in environmental damage. Therefore, efforts to use construction materials that are more environmentally friendly have been encouraged to develop. Including short-lived wood (five-year harvest period) or used wood materials (reuse/recycle). In order to increase the efficiency of material utilization and reduce waste, namely by using a modular prefabrication method. This paper will identify green performance on the “Material Resources and Cycle (MRC)” criteria. The object of study used in this evaluation is the modular wooden building of the Bandung Nature School classroom. The method used is field observation and performance assessment based on MRC criteria from the green-rating tool at the Green Building Council Indonesia (GBCI). The results showed that natural school buildings had a fairly good green performance in the MRC criteria. The results of this study are expected to become best practice in the use of sustainable low emission construction materials.Keywords: Wooden construction, Modular, Material, Prefabricated, Resource, RecycleAbstrak: Kerusakan hutan di Indonesia mencapai 3.800.000 ha per tahun yang sebagian besar adalah penebangan liar atau illegal logging. Konstruksi berkontribusi dalam penggunaan kayu sebagai salah satau material konstruksi, inefisiensi penggunaan material kayu sebagai limbah konstruksi khususnya pada jenis kayu kuliatas tinggi dengan umur panen yang lama. Produksi total kayu gergajian Indonesia mencapai 1.4 juta m3 per tahun pada tipe kayu kuat. Pemanfaatan kayu ini dapat berakibat pada kerusakan lingkungan. Oleh karena itu upaya pemanfaatan material kontruksi yang lebih ramah lingkungan mulai didorong pengembangannya. Termasuk kayu umur pendek (masa panen lima tahunan) atau material kayu bekas (reuse/ recycle). Dalam rangka peningkatan efisiensi pemanfaatan material dan pengurangan limbah yaitu dengan menggunakan metode prafabrikasi modular. Makalah ini akan mengidentifikasi kinerja hijau pada kriteria “Sumber dan Siklus Material” (Material Resources and Cycle- MRC). Obyek studi yang digunakan dalam evaluasi ini ini adalah bangunan kayu modular runag kelas Sekolah Alam Bandung. Metode yang digunakan adalah pengamatan lapangan dan penilaian kinerja berdasarkan kriteria MRC dari green-rating tool pada Green Building Council Indonesia (GBCI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bangunan sekolah alam memiliki kinerja hijau dalam kriteria MRC yang cukup baik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi best practice dalam pemanfaatan material konstruksi rendah emisi berkelanjutan.Kata Kunci: Konstruksi kayu, Modular, Material, Prafabrikasi, Resource, Recycle