Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan (SEMITAN

PEMETAAN GEOLOGI DAN ANALISIS PEMANFAATAN BATUGAMPING DI KECAMATAN MONTONG PADA FORMASI PACIRAN, KABUPATEN TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR Alves G., Pedro A. M.; Jusfarida, Jusfarida; Maretha, Lena
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3557.653 KB)

Abstract

Daerah penelitian terletak di Kecamatan Montong dan sekitarnya, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur, secara geografis daerah penelitian terletak pada koordinat 589000-597000 serta antara 92280009233000 menggunakan koordinat UTM. Dengan luas daerah penelitian 9 km x 6 km (54 km2). Metodologi yang dikunakan yaitu penelitian lapangan dengan pengambilan sampel batuan yang kemudian dilakukan analisis petrografi, analisis paleontologi dan analisis kimia. Analisis petrografi dengan melihat komponen-komponen penyusun batugamping dan menentukan presentase dari masing-masing komponen. seperti non-skeletal grain, skeletal grain, mikrit dan sparit, dan mengacu pada klasifikasi Dunham 1962, sehingga dapat diketahui jenis batugamping yang ada pada daerah penelitian yaitu Wackestone dan Packstone. Dari hasil analisis petrografi yang dilakukan, maka dapat diketahui daerah penelitian diendapkan pada lingkungan bagian dalam paparan atau laut terbuka. Dan analisis paleontologi dengan mengunakan metode foraminifera kecil bentonik/bentos, dan mengacu pada zona Bathymetri Tipsword 1966. Dari hasil analisis paleontologi yang dilakukan maka dapat diketahui daerah penelitian diendapkan pada lingkungan Bathymetri Batial atas. Hasil analisis kimia Batugamping pasiran dan Batugamping terumbu.
AKTIVITAS TEKTONIK SEBAGAI PEMICU MUNCULNYA MUD VULCANO BUHJEL TASE’ MADURA Jusfarida, Jusfarida; Abdilbar, Aleik Ainu
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1256.165 KB)

Abstract

Gunung lumpur Bujhel Tase’ berada di desa Banyoning Laok, Kecamatan Geger, Bangkalan Madura. Pada lokasi ini terdapat dua tipe gunung lumpur yaitu gunung lumpur Buhjel Tase’ Lanang dan gunung lumpur Bujhel tase’ Wedok, jarak kedua gunung lumpur tersebut kurang lebih 500 m. Kedua gunung lumpur tersebut masih sangat aktif, adapun material yang keluar berupa semburan lumpur bercampur gas. Semburan migas dan lumpur sering dijumpai pada sumbu lipatan yang dihasilkan oleh aktivitas tektonik. Aktivitas tektonik pada cekungan jawa timur yang terjadi berulang-ulang telah mengakibatkan terbentuk struktur geologi yang sangat kompleks. Penelitian dilakukan dengan cara pemetaan surface mapping (pemetaan permukaan) dan kajian geologi regional daerah penelitian, serta pengamatan terhadap struktur geologi yang berkembang pada lokasi penelitian. Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan posisi gunung lumpur Bujhel Tase’ berada pada sumbu lipatan yang terjadi secara alami. Semburan lumpur tidak berhubungan satu dengan lainnya, dimana material yang keluar pada gunung lumpur Bujhel Tase’ Lanang berbeda dengan material pada Bujhel Tase’ Wedok. Pada gunung lumpur Bujhel Tase’ Lanang, material yang keluar lebih kental dibanding pada gunung lumpur Bujhel Tase’ Wedok. Aktivitas tektonik sangat berperan sebagai konduit/ tempat keluarnya material lumpur yang berada pada sumbu lipatan pada struktur antiklin.
ANALISIS KESTABILAN LERENG DAN REKOMENDASI LERENG FINAL DI BLOK TUBAN PENAMBANGAN BATUGAMPING BAGIAN UTARA PT.SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk Rahman, Romano Aulia; Jusfarida, Jusfarida
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.352 KB)

Abstract

PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk, Pabrik Tuban yang terletak di Desa Sumberarum, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, merupakan industri semen yang memiliki tambang batugamping sebagai salah satu bahan utama dari semen. Kestabilan lereng sangat penting dalam keselamatan kegiatan pertambangan, sehingga perlu dilakukan kajian dengan tujuan untuk menentukan desain geometri lereng dengan mempertimbangkan faktor keamanan, memperkirakan longsoran yang akan terjadi, dan penanggulangan dari resiko yang mungkin akan terjadi. Penelitian ini menggunakan Metode Pembobotan Rock Mass Rating (RMR), kemudian dilakukan perhitungan nilai Geological Strength Index (GSI) dan Slope Mass Rating (SMR). Sedangkan analisis kestabilan lereng menggunakan bantuan software Slide V6.0 dengan parameter masukan Mohr-Coulumb antara lain nilai kohesi, sudut geser dalam, bobot isi batuan dan kondisi air, kemudian bantuan software Dips 6.0 untuk mengetahui analisis jenis longsoran berdasarkan data diskontinuitas. Pada lokasi penelitian, dilakukan pengukuran pada 10 blok (lereng tambang) yang terbagi menjadi 18 lokasi scanline (SL), yang selanjutnya dilakukan analisis laboratorium dengan 4 parameter yaitu; kuat tekan batuan, sifat fisik batuan, kohesi dan sudut geser dalam. Berdasarkan pengolahan data parameter di atas maka diperoleh hasil sebagai berikut; rata-rata potensi kelongsoran yang terjadi berjenis longsoran baji, rata-rata nilai faktor keamanan adalah 5,15 (aman), dan rekomendasi kestabilan lereng adalah melakukan pengecekan lapangan secara periodik untuk mengetahui apakah ada bidang diskontinuitas baru, memantau kadar air tanah secara periodik di sekitar lereng, melakukan pengujian kembali sifat fisik dan mekanik batuan pada setiap lereng daerah penelitian, sehingga hasil analisis kestabilan lereng akan lebih maksimal.  Semen Indonesia Pte Ltd, Tuban Factory, is located in Sumberarum Village, Kerek District, Tuban Regency, East Java. It is a cement industry which has limestone mining as one of the main materials for cement. Basically, slope stability is very vital for the safety of mining activity. Therefore, a study intended for determining the geometric design of slope is necessary by considering the safety factor, estimating the possible slide, and preventing the possible risks. The researcher employed a weighting method of Rock Mass Rating (RMR) and then calculated the values of Geological Strength Index (GSI) and Slope Mass Rating (SMR). In terms of slope stability analysis, software Slide V6.0 was used through input parameters of Mohr-Coulumb such as cohesion value, internal shear angle, stone content weighting, and water condition. After that, software Dips 6.0 was applied for investigating the slide type based on the data of discontinuity. At the research site, the researcher measured 10 blocks (mining slope) which were divided into 18 locations of Scan Line (SL). Next, laboratory analysis was carried out using 4 parameters i.e. stone compressive strength, stone physical property, cohesion, and internal shear angle. The results of processing data on those parameters were as follows: the average potential slide was wedge failure type and the average safety factor was 5.15 (safe). Accordingly, recommendations for getting maximum results of slope stability are periodic field checking for recognizing new discontinuity field, periodic monitoring on the soil water content around the slope, as well as re-testing the physical and mechanical properties of stone at every slope in the research site.
PENDUGAAN MANIFESTASI PANAS BUMI MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 8 BERDASARKAN ANALISIS KELURUSAN DAN SUHU PERMUKAAN TANAH (STUDI KASUS: ARJUNO-WELIRANG) Dwi L., Ni Made Paramita; Jusfarida, Jusfarida
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/p.semitan.2021.1976

Abstract

Empat puluh persen dari seluruh panas bumi dunia dimiliki Indonesia. Potensi panas bumi Indonesia berupa energi listrik geothermal diperkirakan mencapai 29.000 Megawatt, atau hampir setara dengan pasokan listrik Nasional. Keberadaan panas bumi di Indonesia sangat erat kaitannya dengan proses tumbukan yang terjadi pada lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik, yang menghasilkan busur vulkanik. Daerah dengan aktivitas vulkanik aktif salah satunya adalah Gunung Arjuno-Welirang di Jawa Timur. Potensi panas bumi yang terdapat di suatu daerah dapat diidentifikasi dengan manifestasi fumarol, mata air panas, lumpur panas, steaming ground, dan alterasi hydrothermal. Metode identifikasi manifestasi panas bumi dapat dilakukan melalui pemanfaatan penginderaan jauh pada Citra Landsat 8 dengan sensor Thermal Infrared (TIR) dan DEM SRTM. Data penginderaan jauh dimanfaatkan untuk mendelineasi struktur patahan di permukaan bumi dalam cakupan wilayah yang luas, waktu singkat, dan biaya efisien. Hasil penelitian memperlihatkan titik-titik manifestasi panas bumi berdasarkan pola kelurusan dan sebaran suhu permukaan tanah ke dalam peta pola kelurusan serta sebaran titik-titik panas. Kajian langsung di lapangan dilakukan untuk memastikan titik panas yang merupakan manifestasi dan bukan manifestasi panas bumi.
Pemetaan Geologi Daerah Rawan Longsor Berdasarkan Analisis Logika Fuzzy, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat Syailendra, Muhammad Lega; Jusfarida, Jusfarida
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/p.semitan.2021.1982

Abstract

Bencana yang diakibatkan oleh tanah longsor sering terjadi di Indonesia, dan sering memakan korban jiwa, kerusakan infrastruktur dan hancurnya lahan. Oleh karena itulah perlu adanya peta suatu zona daerah rawan longsor sebagai bagian dari upaya penanggulangan bencana tanah longsor dan menjadi suatu parameter dalam pertimbangan pengambilan keputusan pembangunan bagi suatu instansi terkait agar meminimalisir jatuhnya korban jiwa maupun kerusakan infrastruktur. Secara administratif, lokasi penelitian pada studi kasus ini terletak di Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengambilan data secara langsung maupun tidak langsung. Setelah kedua data tersebut terkumpul, kemudian akan dilakukan analisis data rawan longsor menggunakan metode logika fuzzy. Hasil dari analisis tersebut didapatkan 3 kelas tingkat kerawanan longsor diantaranya kelas kurang rawan, kelas rawan dan kelas sangat rawan. Peta daerah rawan longsor Kecamatan Batukliang Utara yang dihasilkan memiliki 5 kelas yaitu: tidak rawan, kerawanan rendah, kerawanan sedang, kerawanan tinggi dan sangat rawan