Deny Setiady
Puslitbang Geologi Kelautan Jln. Dr. Junjunan 236, Bandung 40174

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Hubungan Kumpulan Mineral Berat pada Sedimen Pantai dan Lepas Pantai dengan Batuan Asal Darat di Perairan Teluk Pelabuhan Ratu, Jawa Barat Setiady, Deny
Indonesian Journal on Geoscience Vol 5, No 1 (2010)
Publisher : Geological Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2611.313 KB) | DOI: 10.17014/ijog.v5i1.93

Abstract

DOI: 10.17014/ijog.v5i1.93Based on the depth contour, the sea bottom morphology in southern part of the researched area is very steep, while in the northern area it is sloped slightly. It shows that sedimentation process is from south to the north and continues to the west. It is supported by the current process in studied area. Rock slope stability of hilly morphology in the Cimandiri River area is related to weathering, erosion, and transportation process in coastal and nearshore areas. The presence of mineral in the studied area caused by those processes, was accumulated in the mouth of Cimandiri River, coastal, and nearshore areas. Those minerals were deposited in Cibelendung to Karangbeureum nearshore area by the longshore current. Magnetite and pyroxene minerals are dominant along the coastal and offshore areas of Pelabuhan Ratu Bay. The presence of augite and diopside shows that the source rock is basic igneous rocks (basalt), while the presence of hornblende and biotite minerals tend to indicate that the source rock is intermediate igneous rocks (andesite).
HUBUNGAN KANDUNGAN MINERAL KUARSA DAN MINERAL LAINNYA DENGAN SEDIMEN DASAR LAUT DI KEPULAUAN ARUAH PROVINSI RIAU Setiady, Deny; Usman, Ediar
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 8, No 2 (2013): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Buletin Sumber Daya Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6712.75 KB)

Abstract

Secara geologi perairan Selat Malaka, termasuk dalam kawasan granit Sumatera bagian barat sebagai satu rangkaian pulau-pulau timah yang membujur dari daratan Thailand – Malaysia hingga Bangka – Belitung. Berdasarkan hal tersebut maka perairan tersebut kemungkinan kayadengan potensi mineral-mineral letakan yang bernilai ekonomis. Tujuan penulisan paper ini adalah mengetahui hubungan kandungan mineral dengan sedimen dasar laut yang ada di daerah penelitian.Berdasarkan analisis besar butir, sedimen yang terdapat di dasar laut daerah perairan Kepulauan Aruah adalah: pasir lanauan (zS) Pasir lempungan (cS), lanau pasiran (sZ), Lanau Lempungan (cZ), lempung lanauan (zC) serta lempung (C).Berdasarkan analisis mineral,  mineral di daerah penelitian terdiri dari kuarsa dengan kandungan antara 60 – 80%. Mineral lainnya adalah zirkon, cassiterite, hematit, magnetit, limonit, biotit dan dolomit.Endapan letakan pada sedimen permukaan dasar laut secara mekanik umumnya terkonsentrasi oleh sungai dan  proses laut.  Mineral kuarsa dan mineral berat adalah mineral yang merupakan endapan letakan yang berasal dari pelapukan batuan dan tertransport
POTENSI ENDAPAN PASIR DAN GUMUK PASIR HUBUNGAN NYA DENGAN BATUAN INDUK DI PANTAI PAMEUNGPEUK, KABUPATEN GARUT, PROVINSI JAWA BARAT Setiady, Deny
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 12, No 1 (2017): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Buletin Sumber Daya Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9499.53 KB)

Abstract

Potensi sumberdaya pantai daerah penelitian di pantai perairan Pameungpeuk dan sekitarnya, yaitu:sedimen pasir dan gumuk pasir.Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi sedimen pasir dan gumuk pasir di daerah penelitian dan hubungan nya dengan batuan induk.Metoda penelitian terdiri dari pemetaan karakteristik pantai, pengambilan sedimen pantai, bor tangan pantai, analisisi besar butir dan analisis mineral.Berdasarkan karakteristik pantai di daerah penelitian terdiri dari pantai berpasir putih, pantai berpasir coklat dan pantai berpasir hitam.Pantai berpasir hitamdidominasi oleh mineral magnetit, pantai berpasir coklat didominasi oleh mineral magnetit dan sedikit pecahan cangkang moluska, pantai berpasir putih didominasi oleh pecahan cangkang. Berdasarkan analisis mineral di daerah penelitian terdiri dari magnetit, hemati, limonit, ilmenite, rutil, hornblenda, piroksen, augit.diopsid, biotit dan epidotBerdasarkan pengukuran dengan theodolit pada pantai bergumuk pasir, memiliki kemiringan pantai sedang hingga tinggi (slope 21° - 60°), dengan lebar pantai bervariasi mulai dari 30 meter sampai 60 meter, serta tinggi gumuk pasir mulai dari 3 meter sampai 6 meter.
Keberadaan sebaran sedimn pasir dasar laut berdasarkqn data seismik Di Daerah Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Kepulauan Riau Setyanto, Agus; Zulfikar, Muhammad; Zulivandama, Shaska R.; Setiady, Deny; Suherman, Irwan Hidayat
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 22, No 1 (2024)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32693/jgk.22.1.2024.889

Abstract

Penelitian keberadaan sebaran sedimen pasir laut dilakukan di daerah Perairan timur Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Kepulauan Riau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan pasir laut dengan mempertimbangkan karakter, volume dan kandungan pasir silika pada endapan dasar laut berdasarkan pola seismik refleksi. Metode penelitian yang digunakan adalah seismik pantul dangkal saluran tunggal (single channel) dengan menggunakan sumber gelombang suara Boomer, dengan energi sebesar 600 Joule. Berdasarkan pola reflektornya unit fasies seismik dibagi menjadi 3 unit yaitu: unit 1, unit 2 dan unit 3. Unit 1 diduga merupakan sedimen paling muda (sedimen resen) dengan fraksi pasir hingga fraksi halus (lumpur) dan bersifat relatif melampar karena tingkat sedimentasinya yang relatif seragam. Ketebalan unit 1 ini secara umum memperlihatkan ketebalan antara 0-48 meter dengan dominasi ketebalan berkisar 30–36 meter dan menunjukkan adanya perubahan ketebalan yang signifikan pada beberapa lokasi. Unit 2 merupakan unit yang diendapkan di bawah unit 1 dengan pola reflektor yang memperlihatkan subparalel- chaotic dan sebagian menunjukkan fitur acoustic blank, dominan kontinyuitas reflektornya sedang- rendah. Tetapi, pada sebagian tempat yang ditemukan fitur acoustic blank terjadi diskontinyuiti. Amplitudo reflektor pada unit ini bersifat sedang-rendah. Pola ketebalan sedimen unit 2 secara umum memperlihatkan ketebalan antara 2–58 meter dengan dominasi ketebalan berkisar 28–32 meter.
Mekanisme Pengendapan Berdasarkan Metoda Statistik Sedimen Dasar Laut (Pasir Laut) Di Perairan Bintan Selatan Dan Sekitarnya, Propinsi Kepulauan Riau Setyanto, Agus; Setiady, Deny
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 20, No 1 (2022)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32693/jgk.20.1.2022.756

Abstract

Daerah penelitian secara geografis terletak pada koordinat 0° 46' - 0° 50' Lintang Utara dan 104° 28' 30" - 104° 37' 30" Bujur timur, merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Fenomena yang menarik di daerah perairan Bintan Selatan ini adalah bagaimana kita mengetahui konsep mekanisme sedimentasi yang pendekatannya sangat akurat dengan menggunakan pemanfaatan dengan alat banti metoda statistik. Metoda penelitian yang dilakukan adalah pengambilan sedimen dasar laut, analisis besar butir (granulometri) dan parameter statistik besar butir. Pararameter statistik untuk mengetahui karakteristik tansportasi sedimen, dimana analisis perubahan spasial dalam parameter ukuran butir (rata-rata, sortasi dan skewness) merupakan salah satu metode yang digunakan untuk identifikasi proses transportasi dan pengendapan sedimen. Setelah perhitungan ukuran rata-rata butir didapat, selanjutnya dihubungkan dengan keterdapatan batupasir dengan metode analisis regresi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui Proses pengendapan berdasarkan metoda statistik Ukuran Butir pada sedimen dasar laut (pasir laut) di Perairan Bintan Selatan dan Sekitarnya. Berdasarkan penentuan analisis parameter ukuran butir menunjukkan bahwa perairan Bintan Selatan pada daerah prospek area A, B, C, dan D didominasi oleh pasir sangat halus – kasar. Proses pengendapan dengan energi tinggi dan berubah-ubah tersebut dicirikan dengan terendapkannya sedimen berukuran sangat halus – kasar. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pengaruh ukuran butir signifikan pada sedimen batupasir daerah penelitian
PEMODELAN GELOMBANG DAN ARUS PADA DESAIN GROIN DI PPI CISOLOK, SUKABUMI Kurniadi, Yessi Nirwana; Permadi, M. Rifki; Geurhaneu, Nineu Yayu; Setiady, Deny
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 21, No 1 (2023)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32693/jgk.21.1.2023.790

Abstract

Fasilitas pokok dermaga pendaratan ikan dan kolam pelabuhan di Pangkalan Pendaratan Ikan Cisolok tidak dapat menampung seluruh jumlah kapal ikan nelayan karena kondisi fasilitas yang ada sudah rusak dan terjadi sedimentasi di kolam pelabuhan. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh gelombang dan arus sejajar pantai di sekitar PPI Cisolok lalu merencanakan desain groin yang efektif agar dapat melindungi kolam pelabuhan dari arus sejajar pantai yang membawa sedimen. Simulasi hidrodinamika dan transformasi gelombang dilakukan dengan MIKE 21 Modul Flow Model Flexible Mesh dan Modul Spectral Wave. Pada alternatif 1 groin diperpanjang 85 m tegak lurus pantai dan alternatif 2 diperpanjang 90 m dengan posisi ke arah tenggara. Hasil analisis pada pemodelan transformasi gelombang menunjukan bahwa desain groin alternatif 2 lebih efektif untuk melindungi kolam pelabuhan dari gelombang dan arus sejajar pantai dengan persentase reduksi di musim barat sebesar 46% dan di musim timur sebesar 43.5%.
GAS BIOGENIK DI TELUK LADA KABUPATEN PANDEGLANG PROVINSI BANTEN ( MENGGUNAKAN METODE SEISMIK PANTUL DANGKAL) Arifin, Lukman; Susilohadi, Susilohadi; Setiady, Deny; Mirnanda, Edy
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 21, No 2 (2023)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32693/jgk.21.2.2023.856

Abstract

Penelitian keberadaan gas biogenik di Teluk Lada Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten dilakukan dengan metode seismik pantul dangkal saluran tunggal resolusi tinggi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui potensi gas biogenik. Stratigrafi seismik diinterpretasikan menjadi satuan Tersier yaitu sub-satuan A1 dan A2, satuan Kuarter yaitu sub-satuan B1 dan B2. Berdasarkan hasil interpretasi data seismik, gas biogenik terdapat pada sub-satuan B2 yaitu satuan batuan sedimen berumur Pleistosen Akhir hingga Holosen. Struktur yang berkembang adalah lipatan dan sesar normal yang kemungkinan merupakan representasi kondisi tarikan (tensional regime) di Selat Sunda.
ANALISIS SEBARAN SEDIMEN BERDASARKAN HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN ARUS DENGAN UKURAN BUTIR DI PERAIRAN PANTAI SIGANDU BATANG, PROPINSI JAWA TENGAH Setyanto, Agus; Setiady, Deny; Suherman, Irwan Hidayat
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 20, No 2 (2022)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32693/jgk.20.2.2022.791

Abstract

Pantai Sigandu di Kabupaten Batang merupakam pantai yang sangat dinamis dimana proses abrasi, akresi dan suplai sedimen dari beberapa sungai yang bermuara di perairan pantai ini telah mengakibatkan bentuk pantai yang berubah – ubah. Perubahan bentuk pantai ini diikuti dengan pola sebaran sedimen dasar laut. Parameter hidrooseanografi yang berpengaruh secara langsung terhadap proses-proses sebaran sedimen permukaan dasar laut yang terjadi di laut adalah arus, gelombang dan pasang surut. Parameter-parameter ini akan berpengaruh terhadap pergerakan sedimen di laut, sehingga perlu dianalisi hubungan antara aspekhidrooseanografi dan sebaran sedimen permukaan dasar laut di Pantai Sigandu. Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui jenis sedimen yang sangat dominan dan pengaruh kecepatan arus terhadap sebaransedimen pada Perairan Pantai Batang. Pengambilan data lapangan dilakukan menggunakan metode kuantitatif dan metode deskriptif yang bersifat eksploratif yang meliputi pengukuran dan pengambilan data pasang surut, pemetaan karakteristik pantai, data sampel permukaan dasar laut, dan kompilasi data arus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran butir sedimen perairan Pantai Batang dominan lanau dengan kandungan presentasinya mencapai 96,4 %, lempung 3,1 %, dan pasir 0,5% dan mendapat nilai korelasi sebesar 0,0109 di mana nilai tersebut sangat kecil korelasinya, dan arus tidak memiliki pengaruh terhadap distribusi besar ukuran butir sedimen. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jenis sedimen yang paling dominan adalah lanau dan arus yang memiliki pengaruh terhadap distribusi besar ukuran butir sedimen.Berdasarkan analisa sebaran sedimen selama penelitian diketahui jenis sedimen di Perairan Pantai Sigandu Batang didominasi oleh sedimen lanau dan lanau pasiran dengan pola sebaran sedimennya sejajar garis pantai, dimana sedimen jenis lanau pasiran berada pada perairan yang dangkal sedangkan sedimen jenis lanau dan lempung berada pada perairan yang dalam. Hal ini terjadi karena pengaruh arus laut yang didominasi oleh pasang surut yang semakin lemah.
STUDI IDENTIFIKASI PERANGKAP HIDROKARBON PALEOGEN - NEOGEN DI PERAIRAN WOKAM ARU UTARA, PAPUA BARAT: DATA UTAMA HASIL SURVEI GEOMARIN III Wijaya, Priatin Hadi; Setiady, Deny; Jusfarida, Jusfarida; Wibowo, R.
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 19, No 1 (2021)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32693/jgk.19.1.2021.694

Abstract

ABSTRAKPerairan Wokam Aru Utara, Papua Barat merupakan bagian tepi utara passive margin Mesozoik Arafura – Australia. Hasil survei dengan KR. Geomarin III di perairan Wokam 2014 diperoleh lintasan seismik Multi Kanal 1.182 km, dan pemeruman batimetri/sub bottom profiles (SBP) 1.510 km. Metode dilakukan interpretasi penampang seismik hasil survei, pengikatan sumur pemboran dan seismik, analisis petrofisika dan pemetaaan geologi bawah permukaan. Pada penampang seismik telah dilakukan interpretasi aspek struktur geologi dan perlapisan sedimen yang sebelumnya telah diikat dengan data sumur ASA-1X, ASM-1X dan ASB-1X untuk tiga horizon yaitu Top Neogen, Top Paleogen dan Base PaleogenPeta bawah permukaan Paleogen – Neogen menunjukan beberapa klosur yang berpotensi di bagian batas paparan dengan palung Aru serta bagian barat. Pada bagian Tenggara terdapat kenampakan onlapping sedimentasi Tipe struktural yang berkembang sebagai perangkap secara dominan berupa graben – half graben dan tilted faul. Onlaping sedimentasi yang mebaji juga dapat berpotensi.Struktur geologi pada area penelitian secara umum dikontrol oleh sesar utama Zona Sesar Palung Aru Utara di tepian paparan sampai lereng, mengarah utara - timur laut ke selatan - barat daya. Struktur ikutan yaitu sesar-sesar normal mengarah utara - timur laut ke selatan - barat daya di paparan sebelah timur zonar sesar utama.Studi awal potensi migas ini teridentifikasi empat lokasi potensi perangkap hidrokarbon dari umur Paleogen - Neogen, yaitu satu lokasi dari Peta Base Paleogen, dua lokasi Top Paleogen dan satu lokasi Top Neogen. kata kunci: Wokam, Aru, migas, seismik, struktur, interpretasi, jebakan, Geomarin III ABSTRACTThe waters of Wokam North Aru, West Papua are part of the northern edge of the Mesozoic passive margin of Arafura - Australia. Survey results with KR. Geomarin III in the waters of Wokam 2014 obtained a multi-channel seismic trajectory of 1,182 km, and bathymarism/sub bottom profiles (SBP) 1,510 km. The method is to interpret the seismic cross-section of the survey results, tie drilling and seismic wells, petrophysical analysis and mapping the subsurface geology. In the seismic section, an interpretation of the structural aspects of the geology and sediment layers has been carried out previously tied to data from the ASA-1X, ASM-1X and ASB-1X wells for three horizons, namely Top Neogen, Top Paleogene and Base Paleogene.The subsurface map of the Paleogene - Neogeneous surface shows several potential closures in the exposure boundary with the Aru Trench as well as the western part. In the Southeast, there is the appearance of sedimentation onlapping. Structural types that develop as traps are predominantly graben - half graben and tilted fault. The onlaping sedimentation also has potential. The geological structure in the study area is generally controlled by the main fault of the North Aru Trench Zone on the edge of the exposure to the slope, heading north - northeast to south - southwest. Follow-up structures are normal faults pointing north - northeast to south - southwest on the eastern exposure of the main fault zone.This preliminary study of oil and gas potential identified four potential locations for hydrocarbon traps from the Paleogene - Neogene age, namely one location from the Paleogene Base Map, two Top Paleogene locations and one Top Neogen location.Keyword: Wokam, Aru, oil and gas, seismic, structure, interpretation, traps, Geomarin III
POTENSI ENDAPAN PASIR DAN GUMUK PASIR HUBUNGAN NYA DENGAN BATUAN INDUK DI PANTAI PAMEUNGPEUK, KABUPATEN GARUT, PROVINSI JAWA BARAT Setiady, Deny
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 12 No 1 (2017): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47599/bsdg.v12i1.18

Abstract

Potensi sumberdaya pantai daerah penelitian di pantai perairan Pameungpeuk dan sekitarnya, yaitu:sedimen pasir dan gumuk pasir.Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi sedimen pasir dan gumuk pasir di daerah penelitian dan hubungan nya dengan batuan induk.Metoda penelitian terdiri dari pemetaan karakteristik pantai, pengambilan sedimen pantai, bor tangan pantai, analisisi besar butir dan analisis mineral.Berdasarkan karakteristik pantai di daerah penelitian terdiri dari pantai berpasir putih, pantai berpasir coklat dan pantai berpasir hitam.Pantai berpasir hitamdidominasi oleh mineral magnetit, pantai berpasir coklat didominasi oleh mineral magnetit dan sedikit pecahan cangkang moluska, pantai berpasir putih didominasi oleh pecahan cangkang. Berdasarkan analisis mineral di daerah penelitian terdiri dari magnetit, hemati, limonit, ilmenite, rutil, hornblenda, piroksen, augit.diopsid, biotit dan epidotBerdasarkan pengukuran dengan theodolit pada pantai bergumuk pasir, memiliki kemiringan pantai sedang hingga tinggi (slope 21° - 60°), dengan lebar pantai bervariasi mulai dari 30 meter sampai 60 meter, serta tinggi gumuk pasir mulai dari 3 meter sampai 6 meter.