Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Spatial Analysis and the Distribution Map of Cigarette Expenditures and Tuberculosis CNR in Indonesia in 2021-2022 Kurnia, Galuh Mega; Ersanti, Arina Mufida
Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education Vol. 12 No. SI2 (2024): Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Educat
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpk.V12.ISI2.2024.1-14

Abstract

Background: Indonesia is in second place with the highest number of Tuberculosis (TB) cases in the world with a death rate reaching 144,000 cases per year. Smoking has become the second biggest risk factor for TB in Indonesia after poor environmental conditions and Indonesia ranks third with the highest number of smokers in the world. Objective: To analyze the relationship between cigarette expenditure and TB Case Notification Rate in 2021-2022. Method: The study design is an observational quantitative study using secondary data. Mapping was carried out using the QGIS application and spatial analysis was done using the GeoDa application's spatial regression. Results: in 2021 the majority of provinces in Indonesia are in the medium category for average per capita weekly cigarette expenditure and is in the low category for CNR TB. In 2022, most provinces in Indonesia were in the high category for average per capita per week cigarette expenditure and in the medium category for TB CNR. Papua Province needs to get more attention from the government because even though the average cigarette expenditure is low, the TB rate is high. DKI Jakarta Province needs to receive more attention because apart from its high TB rate, the average per capita cigarette expenditure is also high. There’s a relationship between cigarette expenditure and TB CNR in 2021 but not in 2022. Conclusion: There was an increasing trend in cigarette expenditure and TB CNR in Indonesia from 2021 to 2022 and a lack of consistency in the relationship between the two variables from 2021 to 2022.
Capacity Building Skrining TBC Anak di Kabupaten Jember Damayanti, Nyoman Anita; Notobroto, Hari Basuki; Ersanti, Arina Mufida; Akrimah, Wahdah Dhiyaul
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 30, No 1 (2024): JANUARI-MARET
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v30i1.50111

Abstract

Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten  yang memiliki jumlah kasus TBC (TB) termasuk kasus TB anak tertinggi di Jawa Timur. Skrining TB merupakan salah satu strategi penanggulangan TB anak yang dapat dilakukan secara aktif, intensif dan massif. Skrining TB anak secara aktif masif dapat dilaksanakan oleh petugas kesehatan dan juga masyarakat dalam hal ini kader. Belum memadainya tata laksana TB yang sesuai standar dan belum optimalnya peran kader kesehatan manjadikan penemuan kasus TB di Kabupaten Jember masih rendah. Selain itu, masih terdapat kelemahan dan keterbatasan dalam pelaksanaan skrining karena masih dilakukan secara manual sehingga peru digitalisasi dalam pelaksanaan skrining TB. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah ceramah, diskusi, tanya jawab, dan pelatihan kasus kepada kader dan tenaga kesehatan di Kabupaten Jember sebanyak 43 orang. Kegiatan capacity building dilaksanakan pada tanggal 15 Juli 2023 di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Jember. Kegiatan ini diawali dengan pre-test, pemberian materi, pelatihan, serta post-test. Didapatkan hasil bahwa terdapat peningkatan kemampuan kader dan tenaga kesehatan dari nilai rata-rata pre-test 85,5 meningkat menjadi 91,6 pada post-test. Diharapkan kegiatan skrining TB anak di Kabupaten Jember dapat dilakukan secara lebih aktif dan masif sehingga cakupan penemuan kasus meningkat yang dilanjutkan dengan treatment yang juga meningkat.
Evaluasi Program Pos Gizi Melalui Pendekatan Empat Elemen Pemberdayaan Masyarakat: Evaluation of the Nutrition Heart Program Through the Four Elements of Community Empowerment Approach Satyadewi, Rika; Kurnia, Galuh Mega; Ersanti, Arina Mufida; Prasasti, Corie Indria
Amerta Nutrition Vol. 8 No. 3SP (2024): AMERTA NUTRITION SUPPLEMENTARY EDITION Special 4th Amerta Nutrition Conferenc
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/amnt.v8i3SP.2024.180-189

Abstract

Background: The Nutrition Heart Program is a community empowerment initiative implemented to enhance the weight of toddlers based on local food capabilities. The 2024 evaluation results revealed that 46.85% of participants experienced fluctuating weight trends. Narayan's four elements of community empowerment (access to information, inclusion/participation, accountability, local organizational capacity) play a crucial role in future program enhancements. Objectives: To assess the Nutrition Heart Program based on the four elements of community empowerment. Methods: The research was conducted using a qualitative design and was conducted in 10 nutrition centers supported by Amerta Kasih. Data collection methods included in-depth interviews with cadre representatives, pregnant women, and field assistants at each nutrition center. Triangulation of methods was utilized to validate the validity of the results of data collection, namely by observation and document studies. Results: Access to information on the program includes the use of WhatsApp, flyers, field facilitators, and health workers. Most mothers of toddlers actively participated, although some were also mothers of toddlers who were passive due to work commitments. Cadres play an active role in program implementation, handling certain administrative reports are done by cadres as a form of accountability. There are no local organizations engaged in program implementation. Conclusions: Three of the four elements of community empowerment are evident in the nutrition heart program. Efforts should be made to establish or involve local organizations in program implementation of the program, as well as efforts to optimize the implementation of the other three empowerment elements.
Identifikasi Masalah Kesehatan pada Kasus TBC di Kabupaten Bangkalan Provinsi Jawa Timur Purwatiningsih, Dwi Endah; Ersanti, Arina Mufida; Anggraini, Risma Dian
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 14 No 02 (2025): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v14i02.3762

Abstract

Tuberkulosis (TB) menjadi masalah kesehatan global yang signifikan terutama bagi negara berkembang. Meskipun program pengendalian telah diterapkan, peningkatan kasus TB masih terus terjadi. Hal ini menunjukkan adanya beberapa faktor yang belum sepenuhnya teratasi, termasuk dari upaya pencegahan dan pengendalian, aspek pengolahan data serta aspek kepatuhan pengobatan. Identifikasi penyebab meningkatnya kasus TB sangat penting untuk memperkuat strategi pencegahan dan pengendalian yang lebih efektif. Kebaruan penelitian terkait identifikasi penyebab meningkatnya kasus tuberkulosis belum pernah dilakukan di Kabupaten Bangkalan, sehingga penelitian ini adalah penelitian terbaru. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi akar masalah dan merumuskan alternatif pemecahan masalah pada program TBC di Kabupaten Bangkalan. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan di Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan dengan informan berjumlah 7 orang, terdiri dari 1 wakil supervisor/pengelola program TB, kepala seksi di bidang P2M, 3 kepala seksi di bidang kesehatan masyarakat. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder dengan melalui wawancara, dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan teridentifikasi 8 permasalahan yang menjadi penyebab meningkatnya prevalensi TBC. Sebagai prioritas penyebab utama masalah yaitu upaya pencegahan dan pengendalian TBC belum berjalan maksimal disebabkan kegagalan terapi pencegahan, kepatuhan penggunaan masker kurang, serta kurangnya kepatuhan minum obat. Kesimpulan pada prevalensi TBC perlu dilakukan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor, membuat media promosi, melakukan sosialisasi secara ofline dan online kepada masyarakat secara berkala, mengadakan pelatihan bagi petugas PMO dan melakukan pemantauan kepada pemegang program secara berkala.
Capacity Building Skrining TBC Anak di Kabupaten Jember Damayanti, Nyoman Anita; Notobroto, Hari Basuki; Ersanti, Arina Mufida; Akrimah, Wahdah Dhiyaul
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 30 No. 1 (2024): JANUARI-MARET
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v30i1.50111

Abstract

Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten  yang memiliki jumlah kasus TBC (TB) termasuk kasus TB anak tertinggi di Jawa Timur. Skrining TB merupakan salah satu strategi penanggulangan TB anak yang dapat dilakukan secara aktif, intensif dan massif. Skrining TB anak secara aktif masif dapat dilaksanakan oleh petugas kesehatan dan juga masyarakat dalam hal ini kader. Belum memadainya tata laksana TB yang sesuai standar dan belum optimalnya peran kader kesehatan manjadikan penemuan kasus TB di Kabupaten Jember masih rendah. Selain itu, masih terdapat kelemahan dan keterbatasan dalam pelaksanaan skrining karena masih dilakukan secara manual sehingga peru digitalisasi dalam pelaksanaan skrining TB. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah ceramah, diskusi, tanya jawab, dan pelatihan kasus kepada kader dan tenaga kesehatan di Kabupaten Jember sebanyak 43 orang. Kegiatan capacity building dilaksanakan pada tanggal 15 Juli 2023 di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Jember. Kegiatan ini diawali dengan pre-test, pemberian materi, pelatihan, serta post-test. Didapatkan hasil bahwa terdapat peningkatan kemampuan kader dan tenaga kesehatan dari nilai rata-rata pre-test 85,5 meningkat menjadi 91,6 pada post-test. Diharapkan kegiatan skrining TB anak di Kabupaten Jember dapat dilakukan secara lebih aktif dan masif sehingga cakupan penemuan kasus meningkat yang dilanjutkan dengan treatment yang juga meningkat.