Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Prediktor Kejadian TB pada ODHA di Salah Satu RS Pemerintah Bogor, Tahun 2014-2016 Karima, Ulya Qoulan; Sudaryo, Mondastri Korib; Kiptiyah, Nuning Maria
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia Vol. 1, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

TB merupakan tantangan bagi pengendalian Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) karena merupakan infeksi oportunistik terbanyak pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA). TB dapat meningkatkan progresivitas HIV dan meningkatkan risiko kematian bagi penderita HIV. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prediktor yang berhubungan dengan kejadian TB pada ODHA di salah satu RS tahun 2014-2016. Desain studi yang digunakan adalah cross sectional dengan menggunakan data register ART dan Rekam Medis. Sampel berjumlah 817 pasien HIV. Analisis data dilakukan dengan menggunakan multiple cox regression. Hasil analisis multivariat menunjukkan adanya peningkatan risiko TB pada kelompok dengan anemia (PR=1,54, 95% CI: 1,17-2,03) dibandingkan kelompok tanpa anemia, adanya status IO (PR=5,9, 95% CI: 2,92-11,91) dibandingkan kelompok tanpa IO, stadium HIV 3-4 (PR=8,794, 95% CI: 4,54-17,00) dibandingkan stadium HIV 1-2. Selain itu ditemukan adanya interaksi antara variabel stadium HIV dan status IO. Perlu adanya perhatian khusus kepada ODHA dengan anemia, infeksi oportunis, dan stadium HIV lanjut (3-4) serta perlu perhatian khusus kepada ODHA dengan stadium HIV awal (1-2) tetapi disertai dengan infeksi oportunis
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Perawatan Diri Eks-Penderita Kusta di Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Eks-Penderita Kusta Nganget, Tuban, Jawa Timur Astutik, Erni; Kiptiyah, Nuning Maria
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia Vol. 1, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kusta adalah penyakit kronis, disebabkan oleh Mycobacterium leprae dan menyebabkan cacat jika tidak dilakukan perawatan diri. Kabupaten Tuban merupakan daerah di Jawa Timur dengan kasus kusta dan cacat tingkat 2 yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku perawatan diri eks penderita kusta yang tinggal di Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Eks-Penderita Kusta Nganget, Tuban. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Populasinya adalah seluruh eks-penderita kusta di Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Eks-Penderita Kusta Nganget dan semuanya diikutkan dalam penelitian sebagai sampel. Pengambilan data dilakukan pada 14-17 Desember, 2011. Hasil menunjukkan bahwa umur rata-rata eks-penderita kusta adalah 56,08 tahun dan telah menderita cacat selama 24,54 tahun. Kebanyakan dari responden menderita jenis Multi Baciller dan memiliki tingkat cacat 2, serta 61,8% dari responden selalu melakukan perawatan diri yang sesuai dengan jenis kecacatannya. Sebagian besar dari responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik tentang perawatan diri. Seluruhnya melaporkan bahwa mereka mendapatkan dukungan yang baik dari petugas kesehatan tetapi tidak baik dalam dukungan keluarga. Unit Rehabilitasi Sosial ini memiliki poliklinik tetapi tidak memiliki kelompok perawatan diri dan responden tidak mendapatkan alat pelindung diri. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara perilaku perawatan diri dengan umur, jenis kelamin, lama cacat, dan pengetahuan maupun sikap tentang perawatan diri. Tidak ada hubungan yang signifikan juga ditemukan antara perilaku perawatan diri dengan ketersediaan alat pelindung diri dan dukungan dari keluarga responden. Sebagian besar responden telah melakukan perawatan diri yang baik untuk meminimalisasi tingkat kecacatan lebih lanjut. Semua faktor yang diteliti tidak ada yang berhubungan secara signifikan dengan perilaku perawatan diri eks penderita kusta. Petugas kesehatan diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan pelayanan kesehatan, terutama dalam pemberian informasi mengenai perawatan diri.
Hubungan Faktor Pejamu dan Lingkungan dengan Pneumonia Balita di 5 Provinsi di Pulau Sulawesi Lailiyah, Alfi; Kiptiyah, Nuning Maria
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pneumonia merupakan penyakit menular yang menginfeksi paru-paru. Period prevalence pneumonia balita di 5 provinsi di Sulawesi lebih tinggi dibanding angka nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pneumonia balita di 5 Provinsi di Pulau Sulawesi. Data penelitian ini bersumber dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012. Desain dalam penelitian ini adalah cross-sectional dengan uji chi-square dan hasil ukur prevalence ratio (PR). Variabel pada penelitian ini adalah faktor pejamu (umur balita, jenis kelamin, berat badan lahir, pemberian vitamin A, status imunisasi campak dan DPT) dan faktor lingkungan (pendidikan ibu, tempat tinggal, bahan bakar memasak, keberadaan perokok yang merokok dalam rumah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase pneumonia balita (12-59 bulan) adalah 9,3%. Balita umur 12-23 bulan (PR 1,70; 95%CI 1,06-2,74; p-value 0,03), tidak mendapatkan imunisasi DPT lengkap (PR 1,48; 95%CI 1,06-2,08; p-value 0,03), ibu tidak sekolah (PR 6,45; 95%CI 2,95-14,08, p-value 0,001), ibu pendidikan dasar (PR 1,77; 95%CI 1,05-2,97; p-value 0,04), tinggal di rumah dengan bahan bakar memasak yang tidak memenuhi syarat (PR 1,76; 95%CI 1,20-2,58; p-value 0,004), tinggal dengan perokok (PR 1,76; 95%CI 1,04-2,96; p-value 0,038) memiliki hubungan yang signifikan secara statistik. Sehingga, perlu ada peningkatan pendidikan ibu dan edukasi mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan pneumonia balita.