Prawesti, Galuh Nawang
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Efektivitas Terapi Tocilizumab Terhadap Mortalitas Pasien COVID-19 Derajat Berat di Rumah Sakit “X” Surabaya: studi observasional Djunaidy, Vania Denise; Parwitha, Ida Ayu Andri; Dinillah, Intan Sari Yati; Prawesti, Galuh Nawang; Lestyaningtyas, Nika
Jurnal Farmasi Sains dan Terapan (Journal of Pharmacy Science and Practice) Vol 11, No 1 (2024): February
Publisher : Jurnal Farmasi Sains dan Terapan (Journal of Pharmacy Science and Practice)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jfst.v11i1.5378

Abstract

Tocilizumab merupakan agen inhibitor IL-6 yang direkomendasikan untuk terapi pasien COVID-19 derajat berat hingga kritis. Beberapa penelitian menunjukan hasil yang bervariasi terkait waktu pemberian tocilizumab yang optimal. Peningkatan kadar sitokin yang terjadi pada fase awal COVID-19 memunculkan hipotesis bahwa pemberian tocilizumab lebih awal dapat menurunkan resiko mortalitas pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian tocilizumab dalam waktu 72 jam setelah dirawat di rumah sakit dalam menurunkan angka mortalitas pasien COVID-19 derajat berat yang dirawat di rumah sakit X di Surabaya. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional retrospektif pada pasien COVID-19 derajat berat. Subyek dipilih dengan menyamakan karakteristik demografi menggunakan metode propensity score matching untuk kelompok kontrol. Analisis hasil luaran mortalitas dianalisis menggunakan multivariable logistic regression. Sebanyak 98 pasien COVID-19 derajat berat diikutsertakan dalam penelitian, 49 subyek (50%) mendapatkan terapi tocilizumab dan 49 subyek tidak mendapatkan tocilizumab. Dari 49 subyek yang mendapat terapi tocilizumab, sebanyak 30 subyek mendapatkan terapi tocilizumab dalam waktu 72 jam setelah masuk rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tocilizumab dapat menurunkan angka mortalitas yang tidak signifikan (aOR: 0,79; 95% CI: 0,305 - 2,049; p: 0,629). Penurunan angka mortalitas yang lebih besar teramati pada subyek yang mendapatkan tocilizumab lebih awal (aOR: 0,77; 95% CI: 0,42 – 1,85). Pemberian tocilizumab dalam waktu 72 jam pada pasien COVID-19 derajat berat dapat menurunkan resiko mortalitas yang tidak signifikan.
Analisis Efektivitas Pengikat Fosfat Tablet Kalsium Karbonat yang Dikunyah Dibandingkan yang Ditelan Utuh pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis Dengan atau Tanpa Gangguan Saluran Cerna Prawesti, Galuh Nawang; Yogiantoro, R. Moh.; Widodo, Gunawan; Purnamayanti, Anita
Jurnal Farmasi Sains dan Terapan (Journal of Pharmacy Science and Practice) Vol. 6 No. 1 (2019)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Widya Mandala Surabaya Catholic University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jfst.v6i1.2009

Abstract

Chronic Kidney Disease (CKD) patient with Mineral and Bone Disorder complication have to chew calcium carbonate tablet as a phosphate binder, but infact, patient swallow it in a whole. Gastrointestinal (GI) disorders can affect the efficacy of medicine. This study aims to analyze the effectiveness comparation of chewed and whole swallowed calcium carbonate tablet in CKD patients with or without gastrointestinal disorders. This prospective quasi experimental study with non-inferiority design was conducted on May 28th to August 22nd 2012, with 22 sample (stage 3-5 CKD), 14 men, 8 women, divided into 4 groups (1st: patients with GI disorder and whole swallowed calcium carbonate, 2nd: with GI disorders and chewed tablet, 3rd: without GI disorders and whole swallowed tablet, 4th group: without GI disorders and chewed tablet, all tablet are used with meal). Before and after the 6th week research period, calcium and phosphate blood levels measurements had been taken, adherence had been measured every two weeks using the Morisky questionnaire and pill count. The results showed that there was no significant difference in the increased of calcium levels, except for group 1 compared to group 3 (p = 0.027), the decreased phosphate levels (p = 0.724; 0.089; 0.089; 0.414; 0.569; 1.000) and the value of the product calcium-phosphate (p = 1.000; 0.308; 0.186; 0.414; 0.425; 0.728). The conclusion is that the way to use the medicine and the states of gastrointestinal disorders did not significantly influence the effectiveness of calcium carbonate tablet.
Efektivitas Terapi Tocilizumab Terhadap Mortalitas Pasien COVID-19 Derajat Berat di Rumah Sakit “X” Surabaya: studi observasional Djunaidy, Vania Denise; Parwitha, Ida Ayu Andri; Dinillah, Intan Sari Yati; Prawesti, Galuh Nawang; Lestyaningtyas, Nika
Jurnal Farmasi Sains dan Terapan (Journal of Pharmacy Science and Practice) Vol. 11 No. 1 (2024): February
Publisher : Faculty of Pharmacy, Widya Mandala Surabaya Catholic University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jfst.v11i1.5378

Abstract

Tocilizumab merupakan agen inhibitor IL-6 yang direkomendasikan untuk terapi pasien COVID-19 derajat berat hingga kritis. Beberapa penelitian menunjukan hasil yang bervariasi terkait waktu pemberian tocilizumab yang optimal. Peningkatan kadar sitokin yang terjadi pada fase awal COVID-19 memunculkan hipotesis bahwa pemberian tocilizumab lebih awal dapat menurunkan resiko mortalitas pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian tocilizumab dalam waktu 72 jam setelah dirawat di rumah sakit dalam menurunkan angka mortalitas pasien COVID-19 derajat berat yang dirawat di rumah sakit X di Surabaya. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional retrospektif pada pasien COVID-19 derajat berat. Subyek dipilih dengan menyamakan karakteristik demografi menggunakan metode propensity score matching untuk kelompok kontrol. Analisis hasil luaran mortalitas dianalisis menggunakan multivariable logistic regression. Sebanyak 98 pasien COVID-19 derajat berat diikutsertakan dalam penelitian, 49 subyek (50%) mendapatkan terapi tocilizumab dan 49 subyek tidak mendapatkan tocilizumab. Dari 49 subyek yang mendapat terapi tocilizumab, sebanyak 30 subyek mendapatkan terapi tocilizumab dalam waktu 72 jam setelah masuk rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tocilizumab dapat menurunkan angka mortalitas yang tidak signifikan (aOR: 0,79; 95% CI: 0,305 - 2,049; p: 0,629). Penurunan angka mortalitas yang lebih besar teramati pada subyek yang mendapatkan tocilizumab lebih awal (aOR: 0,77; 95% CI: 0,42 – 1,85). Pemberian tocilizumab dalam waktu 72 jam pada pasien COVID-19 derajat berat dapat menurunkan resiko mortalitas yang tidak signifikan.