Anggrahita, Hayuning
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Karakteristik Lokasi dengan Karakteristik Pengunjung Toko Kopi Bersejarah di Kota Bandung Budiputra, Aqshal Raihan; Anggrahita, Hayuning; Guswandi, Guswandi
Media Komunikasi Geografi Vol. 25 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkg.v25i2.75744

Abstract

Dibalik fenomena kedai kopi, terdapat toko kopi bersejarah yang masih bertahan hingga sekarang di Kota Bandung. Penelitian terdahulu mengenai urban heritage lebih memfokuskan pelestarian Kawasan Jalan Braga dengan pendekatan arsitektural. Sementara kajian urban heritage pada toko kopi bersejarah dengan pendekatan geografi perilaku belum banyak dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan karakteristik lokasi dengan karakteristik pengunjung toko kopi bersejarah di Bandung menggunakan pendekatan geografi perilaku dan konsep urban heritage. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed methods research (MMR) dengan explanatory sequential design. Tahap pertama dilakukan dengan melakukan survey lapang untuk wawancara dengan responden untuk mengetahui karakteristik dan motivasi pengunjung dan melakukan observasi lapang untuk menentukan tipologi karakteristik lokasi toko kopi. Kemudian, tahapan kedua dilakukan melalui in-depth interview dengan informan terkait, untuk mengungkapkan informasi mengenai keragaman karakteristik dan motivasi pengunjung dan elemen urban heritage tangible dan intangible pada masing-masing toko kopi. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan karakteristik lokasi membentuk karakteristik pengunjung yang berbeda. Toko kopi bertipologi otentik serta bersuasana urban heritage kuat memiliki demografi pengunjung lebih beragam dengan motivasi intelektual atau status dan frekuensi kunjungan rendah. Sebaliknya, toko bertipologi non otentik dan tidak bersuana urban heritage kuat memiliki pengunjung dengan motivasi fisik, frekuensi kunjungan tinggi, serta demografi homogen. Kemudian, toko dengan urban heritage berelemen intangible memiliki pengunjung dengan motivasi sosial. Hasil tersebut dapat memandu pelaku bisnis toko kopi legendaris untuk menentukan target pasarnya degan menentukan tipologi toko kopinya dan melihat kecenderungan karakteristik dan motivasi pengunjung yang datang ke tipologi toko kopi tertentu dalam merumuskan strategi dan taktik pemasarannya.
Strategi Adaptasi Masyarakat dalam Menghadapi Bahaya Banjir di Daerah Rawan Bencana Banjir Andanusa, Rizta Melia; Anggrahita, Hayuning; Hanif, Ibrahim Muslim; Guswandi, Guswandi
Media Komunikasi Geografi Vol. 26 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkg.v26i1.92305

Abstract

Indonesia menghadapi kejadian bencana hidrometeorologis yang dominan pada tahun 2020–2021, menempati peringkat kedua terbesar setelah Amerika Serikat. Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, mencatat 32 kejadian banjir, menjadikannya area dengan risiko banjir tinggi yang mengganggu kehidupan masyarakat. Berangkat dari kondisi ini, penelitian ini bertujuan mengkaji respons masyarakat terhadap bahaya banjir, khususnya dalam bentuk persepsi dan strategi adaptasi, di wilayah permukiman yang rawan banjir. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Tingkat kerawanan banjir diidentifikasi menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) melalui analisis overlay dengan pembobotan pada curah hujan, jarak dari sungai, kelerengan, dan penggunaan lahan. Untuk mengidentifikasi strategi adaptasi, analisis deskriptif dilakukan dengan penyebaran kuesioner menggunakan cluster random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecamatan Batununggal didominasi oleh kelas kerawanan banjir "rawan" seluas 236 hektar. Masyarakat di wilayah sangat rawan banjir mempersepsikan tempat tinggal mereka sering terendam banjir dengan kedalaman tinggi, meski durasinya tidak lama. Strategi adaptasi mereka meliputi pembangunan lantai dua, peninggian pembatas sungai, dan pembuatan sumur resapan. Sebaliknya, masyarakat di wilayah rawan banjir menghadapi risiko lebih rendah, sehingga strategi adaptasi yang umum adalah peninggian jalan dan bangunan. Temuan ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kerawanan, semakin besar upaya adaptasi yang dilakukan individu. Hasil penelitian ini berkontribusi pada urgensi untuk mengintegrasikan kapasitas masyarakat, terutama aspek persepi risiko, adaptasi dan keterikatan tempat dalam manajemen risiko banjir baik dalam tataran praktis maupun teoretis, di samping aplikasi pengukuran teknis risiko banjir yang komprehensif.