Henary, Pratmasita Rahma
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN RISIKO KESEHATAN KESELAMATAN KERJA PENYEMPROTAN DISINFEKTAN PADA PETUGAS PEMAKAMAN COVID-19 Henary, Pratmasita Rahma; Indrayani, Reny
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 18 No 3 (2022)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/ikesma.v18i3.26817

Abstract

Penyemprotan disinfektan merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19. Penyemprotan disinfektan mengandung cairan bersifat destruktif sehingga menimbulkan iritasi pada kulit, mata, dan saluran pernapasan. WHO tidak menyarankan penyemprotan disinfektan dilakukan ke tubuh manusia karena dapat membahayakan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko kesehatan dan keselamatan kerja penyemprotan disinfektan pada petugas pemakaman Covid-19 di BPBD Kabupaten Lumajang. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain observasional. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi menggunakan lembar Job Safety Analysisis. Penelitian dilakukan pada anggota Tim Reaksi Cepat sebanyak 21 orang yang menjadi petugas pemakaman Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian petugas pemakaman Covid-19 pernah merasakan keluhan iritasi kulit seperti gatal-gatal, terasa terbakar, dan kulit pecah-pecah. Tingkat risiko penyemprotan disinfektan dibedakan berdasarkan tahapan kegiatannya yaitu saat pembuatan disinfektan dan saat penyemprotan disinfektan. Potensi risiko yang terjadi saat pembuatan disinfektan meliputi iritasi kulit, kulit pecah-pecah, terasa terbakar, dan iritasi mata yang tergolong dalam tingkat risiko acceptable serta gangguan pernapasan, sesak napas, dan sakit tenggorokan yang tergolong tingkat risiko priority 3. Saat penyemprotan disinfektan, terdapat tingkatan risiko yang terjadi mulai dari risiko yang acceptable hingga priority 1. Potensi risiko pada kategori acceptable meliputi terpeleset, tersandung, dan terjatuh yang dapat terjadi karena kurangnya konsentrasi ketika bekerja di malam hari. Sementara potensi risiko pada kategori priority 1 meliputi iritasi kulit, gatal-gatal, kulit pecah-pecah, terasa terbakar, dan kulit kemerahan. Saran yang dapat diberikan adalah dengan menggunakan APD saat pembuatan disinfektan seperti handscoon, masker, face shield serta menggunakan coverall yang tahan terhadap cairan. Kata Kunci: kesehatan keselamatan kerja, penyemprotan disinfektan, petugas pemakaman Covid-19
Hubungan Paparan Kebisingan dengan Keluhan Subyektif Non-Auditory pada Pekerja Konstruksi PT. X Kabupaten Gresik Indrayani, Reny; Hartanti, Ragil Ismi; Sujoso, Anita Dewi Prahastuti; Wahyuningtias, Nabila Handayani; Fakhruddin, Ilham Kemal; Henary, Pratmasita Rahma; Pratiwi, Dwi Estu; Hasna, Amirah Jihan Lutciyah
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 16 No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/ikesma.v16i2.18430

Abstract

Kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari proses produksi dan atau alat kerja yang pada tingkatan dan waktu tertentu mampu menimbulkan gangguan pendengaran dan keluhan non-auditory berupa gangguan komunikasi, gangguan fisiologis, dan gangguan psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan karakteristik responden dan faktor paparan kebisingan dengan keluhan non-auditory. Penelitian ini berjenis analitik dengan desain cross sectional. Variabel bebas penelitian ini adalah karakteristik responden (usia, jenis kelamin, masa kerja, riwayat penyakit, penggunaan Alat Pelindung Telinga) dan faktor paparan kebisingan (lama paparan kebisingan dan persepsi tentang paparan kebisingan), sedangkan variabel terikatnya adalah keluhan non-auditory. Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan angket online. Populasi sebanyak 50 orang dan sampel sebanyak 30 responden merupakan pekerja konstruksi di PT. X yang memberikan jasa ke bagian Smelter dan Refinery PT.Y. Sampel dipilih dengan simple random sampling dan data dianalisis dengan uji chi square (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel usia (p-value=0,301), jenis kelamin (p-value= 0,909), riwayat penyakit (p-value= 0,909), masa kerja (p-value= 0,305), lama paparan (p-value= 0,198), penggunaan Alat pelindung Telinga/APT (p-value= 0,233), dan lama paparan (p-value= 0,198) dengan keluhan non-auditory yang dialami pekerja. Satu-satunya variabel yang terdapat hubungan dengan keluhan non-auditory adalah persepsi tentang paparan kebisingan (p-value= 0,021). Kesimpulan dari penelitian ini adalah, dari seluruh variabel bebas (usia, jenis kelamin, masa kerja, riwayat penyakit, penggunaan Alat Pelindung Telinga, lama paparan kebisingan dan persepsi tentang paparan kebisingan) hanya persepsi tentang paparan kebisingan yang berhubungan secara signifikan dengan keluhan non-auditory. Saran untuk PT. X adalah untuk melakukan pengukuran kebisingan secara berkala di seluruh area kerja, melakukan evaluasi terhadap penggunaan APT, dan melaksanakan program manajemen kebisingan.