Masihoru, Olivia
Institut Injil Indonesia

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

RELEVANSI LUKAS 10:1-12 BAGI HAMBA TUHAN SEBAGAI PELAKSANA MISI ALLAH Olivia Masihoru
Missio Ecclesiae Vol. 5 No. 2 (2016): Oktober
Publisher : Institut Injil Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52157/me.v5i2.61

Abstract

Pekerjaan misi yaitu membawa orang-orang berdosa untuk mengenal Tuhan Yesus merupakan tugas semua orang yang percaya kepada-Nya. Semua orang percaya mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memberitakan Injil, seperti yang diamanatkan Tuhan Yesus (Mat 28:18-20). Namun lebih khusus lagi Allah memanggil dan menetapkan orang-orang tertentu untuk mengerjakan tugas misi itu. Dalam pekerjaan misi membutuhkan banyak pekerja, karena ladang misi sangat luas. Pekerja yang dibutuhkan adalah hamba Tuhan yang memiliki beban misi untuk memenangkan sebanyak mungkin jiwa bagi kemuliaan Tuhan. Hamba Tuhan perlu memahami misi sehingga dapat terlibat dalam pelayanan misi. Injil Kerajaan Allah harus diberitakan kapada semua orang, terutama kepada orang-orang yang belum mengenal Injil, seperti penugasan Yesus kepada ketujuh puluh murid (Luk 10:1-12). Injil adalah berita sukacita yang harus diberitakan kepada segala bangsa melalui para Hamba-Nya, sehingga setiap orang percaya dan mengenal Yesus sebagai Juruselamat dunia. Dalam pelayanan misi Tuhan memakai hamba Tuhan, tentunya dengan penyertaan-Nya melalui kuasa Roh Kudus.
UPAYA GEREJA DALAM PEMBINAAN USIA REMAJA YANG MELAKUKAN HUBUNGAN “FREE SEKS” Wilianus Illu; Olivia Masihoru
Missio Ecclesiae Vol. 9 No. 1 (2020): April
Publisher : Institut Injil Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52157/me.v9i1.120

Abstract

Free Sex dan hamil pranikah menjadi potret buram kehidupan remaja saat ini di Indonesia. Seks bebas (free sex), hamil di luar nikah, aborsi, perkosaan, pelecehan seksual, peredaran VCD porno, pornografi, dan pornoaksi merajalela di kalangan remaja saat ini. Hal ini pada satu sisi dapat merisaukan public pada umumnya, misalnya merisaukan lingkungan masyarakat, dunia pendidikan keluarga, sekolah bahkan pendidikan di gereja. Akan tetapi pada aspek lain terdapat orang-orang yang memiliki dorongan yang berangkat dari hati nuraninya sehingga memiliki kepedulian dan keberpihakan terhadap para remaja yang melakukan hubungan free sex. Tipikal yang demikian memiliki inisiatif sendiri untuk menolong orang-orang yang mengalami dan khususnya bagi remaja. Biasanya perihal yang dilakukan adalah berinisiasi untuk mengumpulkan mereka dan menyampaikan materi-materi yang berkaitan dengan free sex agar mengurangi lajunya pergerakan yang semakin dinamis dalam realiata yang ada. Pada umumnya Etika Kristen tidak membenarkan tentang hubungan seks bebas atau free sex, baik yang dilakukan oleh oknum-oknum yang berkeluarga, orang dewasa dalam hal ini yang belum menikah, ataupun oleh pemuda-pemudi bahkan remaja-remaja. Upaya Kristen dalam menangani kasus-kasus yang terjadi pada remaja tentu mengacu pada beberapa pola yang sesuai standar Alkitab. Pola-pola yang penulis maksudkan adalah upaya melalui tinjauan Alkitab tentang seksualitas, melalui pendidikan gereja, melalui pendidikan keluarga, sekolah, melalui pendekatan kontribusi terhadap budaya, masyarakat, dan melalui kontribusi terhadap pemerintah setempat. Supaya elemen-elemen tersebut saling interdepedensi dalam mengatasi free sex yang belakangan ini marak terjadi di kalangan para remaja di Indonesia. Metode yang digunakan dalam kajian jurnal ini adalah metode deskiptif dengan pendekatan literatur dan fakta data sesuai yang berkorelasi dengan judul utama dan sub-sub judul. Hasil yang ditemukan dalam kajian ini mencakup peran gereja tidak terbatas pada internal gereja melainkan berperan akif juga di luar gereja khususnya peran dalam mengantisipasi lajunya free sex yang signifikan.
Analisis Dampak Perilaku Minum Tuak/Thockh Pada Remaja Usia 12-18 Tahun Di Desa Kaera Padangsul Alor-NTT Wilianus Illu; Sulaiman Sulaiman; Olivia Masihoru
Missio Ecclesiae Vol. 12 No. 2 (2023): Oktober
Publisher : Institut Injil Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52157/me.v12i2.207

Abstract

Tuak/thockh is an alcoholic drink in the village of Kaera-Padangsul. Tuak is believed by the Padangsul people to be a heritage from their ancestors that must be preserved. The aim of this research is to determine the causes and impacts of consuming alcoholic drinks such as palm wine by teenagers aged 12-18 years. This research uses a qualitative-descriptive method which is carried out by researchers, through and within the method steps. One of them is that the researcher conducted field research in mid-September-October 2023. The researcher conducted in-depth observations and interviews with 5 (five) informants. Researchers found results that show that the main problem in teenagers aged 12-18 years consuming palm wine is caused by family/parental, cultural, economic, social, health, educational and spiritual factors. This has a significant impact on their education, namely they do not continue their education (drop out of school). Damages physical health such as coughing up blood, lung disease. Fights with friends, even with his biological parents, has no self-confidence, talks a lot, is lazy at work. Don't pray, don't go to places of worship, and don't read the holy books. Starting from this basis, all elements within the Kaera Padangsul village community need to network and work together to assist in the development of teenagers aged 12-18 years, so that the future of teenagers at that age can be achieved in accordance with their dreams and their lives. will be better and more prosperous.
Sorotan Etis Kristen Terhadap Eksploitasi Seksual di Kalangan Remaja Haditi, Meilla Cheilina; Masihoru, Olivia; Illuko, Markus Domilius Mastilia
Makarios: Jurnal Teologi Kontekstual Vol 2 No 1 (2023): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52157/mak.v2i1.235

Abstract

Manusia diciptakan Allah khusus dengan seks yang bertujuan untuk memuliakan-Nya dan menggenapi tujuan-Nya. Allah menyetujui aktivitas seksual tetapi wadah bagi ekspresi seksual tersebut hanya di dalam pernikahan (Kej. 2:24-25) sehingga ekspresi seksual menjadi eksklusif, intim, permanen, menggembirakan dan mengikat. Oleh karna itu, semua aktivitas seks diluar pernikahan merupakan suatu tindakan yang melanggar perintah Allah.Cara pandang dan perilaku terhadap seks yang berubah terjadi karena dosa mencemari seluruh bagian dalam diri manusia (total depravity). Ketika manusia jatuh di dalam dosa maka “...segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,” (Kej. 6:5) sehingga mengakibatkan seks seringkali digunakan untuk kesenangan dan untuk melampiaskan hasrat seksual dengan mengabaikan siapa yang menjadi objeknya. Inilah yang memunculkan begitu banyak pernyimpangan seksual dimana perempuan mengalami kekerasan seksual maupun eksploitasi seksual. Tujuan Penelitian adalah untuk menjelaskan sorotan etis Kristen terhadap eksploitasi seksual. Adapun metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian literatur. Hasil penelitian yang diperoleh adalah eksploitasi seksual adalah kejahatan yang sudah dan sedang terjadi di dalam masyarakat dan korbannya adalah anak-anak yang berusia remaja. Faktor pemicu anak rentan menjadi korban eksploitasi seksual adalah karena keterbatasan kemampuan fisik anak, psikis, sosial dan pengetahuan, juga berasal dari orang terdekat yang terdesak dengan kebutuhan, bahkan pacar bisa menjadi mucikari yang dengan sengaja menjual korban untuk mendapatkan keuntungan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tindakan eksploitasi seksual adalah tindakan yang melanggar etika Kristen,  bertentangan dengan hakekat seksualitas, bertentangan dengan tujuan seksualitas, dan eksploitasi seksual bertentangan dengan natur manusia sebagai Gambar dan Rupa Allah. Eksploitasi seksual sangat nyata melanggar Firman Tuhan.
Penerapan Pujian Orang Percaya kepada Allah: Saluran, Manfaat, dan Lingkupnya Masihoru, Olivia
Makarios: Jurnal Teologi Kontekstual Vol 2 No 2 (2023): November
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52157/mak.v2i2.247

Abstract

Manusia diciptakan Allah khusus dengan seks yang bertujuan untuk memuliakan-Nya dan Masalah yang mendasari implementasi pujian orang percaya/kristen kepada Allah adalah kebutuhan orang percaya dalam memiliki hubungan yang kuat dengan Allah yang dilakukan melalui pujian. Namun, seringkali tantangan yang dihadapi adalah kurangnya impelementasi akan makna dan cara yang benar dalam melakukan pujian. Oleh karena itu, metode yang digunakan dalam implementasi pujian ini adalah studi pustaka yang melibatkan pengajaran yang benar mengenai prinsip-prinsip pujian yang bermakna. Tujuan dari implementasi pujian ini adalah agar orang percaya dapat mengalami pertumbuhan spiritual dan hubungan yang lebih dalam dengan Allah melalui pujian yang memuliakan-Nya. Pujian juga dapat mendorong orang percaya untuk memperkuat persepsi dan iman mereka terhadap karakter Allah. Hasil yang diharapkan dari implementasi pujian adalah terciptanya sebuah lingkungan pujian yang bersahabat dan kebersamaan yang saling mendukung sehingga tercipta sebuah iklim pujian yang bermakna dalam setiap kegiatan ibadah yang dilakukan. Hal ini tentunya akan berdampak positif pada kesehatan rohani dan mental setiap individu yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Dalam kesimpulan, implementasi pujian orang percaya/kristen kepada Allah adalah sebuah upaya yang penting untuk membangun hubungan yang lebih erat antara orang percaya dengan Allah. Melalui pengajaran yang benar dan pemahaman yang baik mengenai prinsip-prinsip pujian yang bermakna, orang percaya dapat memperoleh manfaat dari aktivitas pujian dalam membangun iklim kehidupan rohani yang sehat. Dengan demikian, implementasi pujian ini menjadi sangat penting untuk pembangunan karakter keimanan setiap orang percaya.
Kontribusi Psikologi Pendidikan Bagi Mentor dan Tutor di Pusat Pengembangan Anak “Dorkas” (PPA) Gereja Misi Injili Indonesia “Tesalonika” Batu Masihoru, Olivia
Missio Ecclesiae Vol 13 No 1 (2024): April
Publisher : Institut Injil Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52157/me.v13i1.249

Abstract

Pengetahuan atau pemahaman mengenai psikologi pendidikan harus menjadi kebutuhan yang mendasar bagi para pendidik. Penelitian ini dilakukan di Pusat Pengembangan Anak “Dorkas” Batu dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman para mentor dan tutor mengenai pengetahuan psikologi pendidikan serta problematika yang dialami dalam pelayanan di PPA “Dorkas” terkait dengan proses belajar mengajar. Penelitian ini menggunakan pendekatam penelitian kualitatif dengan metode deskriptif yakni melakukan pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi dengan para mentor dan tutor, serta pengurus PPA “Dorkas”. Analisa data menunjukkan bahwa sebagian besar mentor dan tutor belum pernah belajar psikologi pendidikan sehingga pemahaman mengenai psikologi pendidikan belum secara mendalam. Menurut para mentor dan tutor di PPA “Dorkas”, psikologi pendidikan penting untuk dipelajari dan bermanfaat dalam pelayanan anak di PPA “Dorkas” karena memperlengkapi para mentor dan tutor untuk lebih memahami anak-anak yang dilayani. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk para mentor dan tutor perlu mempelajari pengetahuan ini melalui buku-buku, internet juga mengikuti seminar pendidikan yang berkaitan dengan psikologi pendidikan.