Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

DIMENSI ULANG BETON PRATEKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BEBAN IMBANG (BALANCE ) PADA HOTEL L. J. MERITUS SURABAYA Astawa, Made Dharma; Kartini, Wahyu Kartini
Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2011): Jurnal Ilmiah Teknik Sipil KERN
Publisher : Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gedung L. J. Meritus Hotel Surabaya merupakan salah satu gedung baru pada lantai 4 terdapat ruangan Convention Hall, dimana terdapat balok pratekan dengan dimensi 100 x 350 dengan bentang 24 meter yang terdiri 24 lantai. Dibutuhkan ruangan yang luas tanpa halangan dan berfungsi untuk menahan 20 lantai diatasnya akan mengakibatkan besarnya dimensi dan lendutan yang besar. Maka balok beton pratekan dengan metode Post-tensioning dengan menggunakan metode keseimbangan beban yang dipakai. Didimensi ulang yaitu 100 x 340 dan 100 x 330. Kedua dimensi menggunakan kabel dengan tipe 7K7 yang berukuran 12,70 mm dan terdapat 14 tendon pada tiap dimensi. Kehilangan pratekan total yang dihasilkan 100 x 340 adalah 11,54% dan 100 x 330 adalah 11,46%, dimana syarat menurut SNI 03 2847 2002 ≤ 20%. Lendutan maksimal yang terjadi pada dimensi 100 x 340 = - 11,99 mm (arah keatas), 100 x 330 = - 8,484 mm (arah keatas). Dari analisa yang didapatkan balok pratekan dengan dimensi 100 x 340 dan 100 x 330 sudah mampu untuk menahan beban layan yang ada dan sudah memenuhi persyaratan SNI 03 2847 2002. Sehingga didapatkan balok pratekan dengan metode posttensioning yang efisien adalah balok dengan dimensi 100 x 330.Kata kunci: balok pratekan, metode kesetimbangan beban, post-tensioning
Pemanfaatan Limbah Plastik Hdpe Sebagai Pengganti Agregat Kasar Tertentu Pada Campuran Beton Ringan Afif Kusuma Wardana; Wahyu Kartini; Made Dharma Astawa
KERN Vol 7 No 2 (2021): Jurnal KERN : Oktober 2021
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.428 KB) | DOI: 10.33005/kern.v7i2.47

Abstract

Beton ringan merupakan pengembangan ilmu pengetahuan dari teknologi material, salah satu inovasi pengembangan beton ringan dengan memanfaatkan plastik HDPE ke dalam campuran beton. Plastik HDPE merupakan jenis polimer yang memiliki tingkat kerapatan tinggi yang bersifat fleksibel, tahan terhadap benturan, tahan terhadap temperatur rendah, dan berat jenis plastik HDPE tergolong ringan yaitu sebesar 941-965 kg/m3, Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode trial and test dengan faktor air semen yang direncanakan 0,5 dan slump yang direncanakan 75-100 mm. Variasi subtitusi parsial agregat kasar plastik HDPE sebesar 75%, 80%, 85%, dan 90% dari volume agregat kasar. variasi HDPE 75% kuat tekan yang didapatkan sebesar 9.805 Mpa, didapatkan nilai porositas 10,90%, serta nilai modulus elastisitas 10824,4154 MPa. Pada variasi HDPE 80% yakni kuat tekan sebesar 9,710 MPa mengalami penurunan 0.969%, didapatkan nilai porositas 11,10% mengalami peningkatan 1,83%, serta nilai modulus elastisitas 9910,7767 MPa. Pada variasi HDPE 85% kuat tekan yang didapatkan sebesar 8,862 MPa mengalami penurunan 9.618%, didapatkan nilai porositas 11,62% mengalami peningkatan 6,61%, serta nilai modulus elastisitas 9275,862 MPa. Pada variasi HDPE 90% kuat tekan yang didapatkan sebesar 8,013 MPa mengalami penurunan 18,276%, didapatkan nilai porositas 11,91% mengalami peningkatan 9,27%, serta nilai modulus elastisitas 8749,4147 MPa. Secara umum dengan bertambahnya agregat ringan kualitas beton ringan mengalami penurunan baik kuat tekan, porositas maupun modulus elastisitas sehingga nilai optimum pada penelitian beton ringan dengan subtitusi agregat ringan plastik HDPE yakni pada variasi 75%.
Optimization of Compressive Strength and Porosity of Normal Concrete Using Fly Ash and Alkaline Activators Wahyu Kartini; Made Dharma Astawa; Hendra Setiawan
U Karst Vol 6, No 1 (2022): APRIL
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4428.98 KB) | DOI: 10.30737/ukarst.v6i1.2481

Abstract

The use of cement in the concrete mix is the most expensive material. In the cement production process, there is CO2 emission into the air, which causes the greenhouse effect and global warming. So we need other materials as an alternative to reduce the use of cement by using by-products such as fly ash which is categorized as a Pozzolan material. In this study, fly ash was used with variations of 0%, 70%, 80%, 90%, 100%, water-cement ratio 0.4. Because fly ash does not have the same binding ability as cement, alkaline activators are needed, namely Sodium Silicate (Na2SiO3) and Sodium Hydroxide (NaOH)  , with molarities of 6M and 8M. To determine the compressive strength of concrete, a compressive test was carried out at the age of 7 days and 28 days and a porosity test at the age of 28 days. The maximum compressive strength of concrete with fly ash content of 90% with a molarity of 6M and 8M. The age compressive strength has the same value. At the age of 7 days is 14.43 MPa. At the age of 28 days, it is 18.39 MPa. The greater the use of fly ash and molarity in concrete, the fewer pores in the concrete because the mixture is more concentrated and round, and the small particle size of fly ash can fill voids in the concrete.
OPTIMASI VARIASI PENGGUNAAN ADMIXTURE ADDITON SUPERFLUID L DAN SUPERPLAST W9 TERHADAP KARAKTERISTIK BETON MUTU TINGGI Hilmi, Muhammad Agus; Kartini, Wahyu; Sumaidi, Sumaidi
Jurnal Al Ulum LPPM Universitas Al Washliyah Medan Vol. 12 No. 1 (2024): Jurnal Al Ulum
Publisher : UNIVERSITAS AL WASHLIYAH (UNIVA) MEDAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47662/alulum.v12i1.558

Abstract

Beton mutu tinggi merupakan jenis beton yang dibuat dengan perlakuan secara khusus. Penggunaan faktor air semen harus seminimal mungkin dikarenakan semakin rendah faktor air semen (FAS) yang digunakan, akan menyebabkan karakteristik beton semakin baik, sehingga perlu ditambahkan admixture agar beton yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan dan penggunaan paling optimal dari admixture Additon Superfluid L dan Superplast W9 terhadap hasil karakteristik beton mutu tinggi. Dalam penelitian ini, digunakan faktor air semen sebesar 0,294 untuk semua benda uji dengan variasi persentase 0,5%, 1,0%, 1,5%, 2,0% dari berat semen dengan perencanaan desain campuran menggunakan metode ACI (American Concrete Institute) mengacu pada SNI 03-6468-2000. Pengujian karasteristik yang dilakukan meliputi pengujian kuat tekan, porositas dan modulus elastisitas dengan benda uji yang digunakan berbentuk silinder dengan diameter 15 x 30 cm untuk uji kuat tekan dan modulus elastisitas, serta diameter 10 x 20 cm untuk uji porositas dengan total keseluruhan benda uji sebanyak 63 sampel berumur 28 hari yang sebelumnya dilakukan perawatan beton. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua admixture memberikan pengaruh terhadap workabilitas dan juga terhadap nilai kuat tekan dan modulus elastisitas yang berbanding terbalik dengan nilai porositas beton. Mutu beton yang paling optimal terjadi pada variasi 1,5% pada penggunaan admixture Superfluid L dan variasi 0,5% pada penggunaan admixture Superplast W9.
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT FIBERGLASS TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON Ramayati, Novita Dwi; Kartini, Wahyu; Sumaidi, Sumaidi
Jurnal Al Ulum LPPM Universitas Al Washliyah Medan Vol. 12 No. 2 (2024): Jurnal Al Ulum: LPPM Universitas Al Washliyah Medan
Publisher : UNIVERSITAS AL WASHLIYAH (UNIVA) MEDAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47662/alulum.v12i2.561

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukana kadar optimal penambahan serat fiberglass terhadap tingkat kekuatan tekan dan kekuatan tarik belah beton, serat dampaknyaa terhadap kedua sifat tersebut. Kandungan serat fiberglas yang diterapkan mencakup 4 variasi diantaranya 0%, 0,25%, 0,5% dan 0,75% dari total berat agregat. Selain penambahan serat, terdapat juga zat tambahan yang berperan dalam mengurangi ijumlah air campuran yang diperlukan untuk menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu dan sekaligus meningkatkan tingkat kekuatan tekan beton. Zat tambahan tersebut adalah superplasticizer, yang merupakan produk Ertapast 35¸dan diaplikasikan dengan perbandingan 0,8% dari total berat semen.. Dalam Pengujian, benda uji yang digunakan adalah silinder berukuran 15 x 30 cm. sebanyak tiga silinder digunakan untuk menguji kekuatan tekan, dan tiga benda uji lainnya digunakan untuk menguji kekuatan tarik belah, semuanya pada umur 28 hari. Proses perencanaan campuran beton mengacu pada standar SNI 756-2012. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan serat fiberglass yang cukup tinggi pada beton segar dapat mengakibatkan penurunan dalam hal kemampuan pengolahan. Namun, sifat beton setelah mengeras menunjukan bahwa baik kekuatan tekan maupun kekuatan tarik belah mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan variasi penambahan serat fiberglass.
Analisis Ketidakberaturan Horizontal Struktur Rangka Gedung Oval Dengan Pushover Analysis Pada Rumah Sakit UPT Vertikal Surabaya Safriana Wahdi, Yudha; Kartini, Wahyu; Dwi Puspitasari, Nia
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol. 7 No. 2 (2024): DECEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmateks.v7i2.6194

Abstract

Building A at the Surabaya UPT Vertical Hospital is an example of using limited land to meet space needs. However, the oval shaped geometry of the building causes the frame structure to be different from usual. This changes in geometry has an impact on the occurences lateral and mass irregularities in the building structure. This study aims to analyze the stability and performance of oval structures by considering the influence of earthquake loads. The capacity level of structure is evaluated using the Performance Based Design method. This method involves conducting a Pushover Analysis by applying a predefined lateral dynamic load to the structure and gradually  increasing it until the structure reaches its maximum capacity, ultimately leading to the structural failure. The results of this research obtained a ductility value of 1.21 for the X axis and 1.46 for the Y axis, this value makes the structure classified as partially ductile and not fully ductile. The performance level of the structure on the longitudinal axis (X) is 0.002 and on the transverse axis (Y) is 0.0019, so the structure is classified as SP-1 Immediate Occupancy, which means that the damage caused is not dangerous even if an earthquake occurs. The results of this research can be used as a guide in planning and evaluating oval or other irregular building structures, especially for vital buildings in areas with high earthquake risk.