Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KAJIAN PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP ANGKUTAN ONLINE DI KOTA BANYUWANGI Afifah, Yunita Nur; Hardiyanti, Siska Aprilia; Wari, Wahyu Naris
Jurnal Riset Teknik Sipil dan Sains Vol. 1 No. 1 (2022): Agustus 2022 - Jurnal Riset Teknik Sipil dan Sains
Publisher : Politeknik Negeri Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57203/jriteks.v1i1.2022.1-8

Abstract

Perkembangan teknologi di Indonesia yang semakin tinggi menimbulkan inovasi-inovasi baru. Salah satunya yaitu penggunaan transportasi online yang sering diperbincangkan dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia. Pada tahun 2019, di Kabupaten Banyuwangi sudah terdapat beberapa jenis penyedia jasa transportasi online antara lain Gojek, Grab dan Bangjek. Ketiga jasa transportasi online tersebut memiliki kriteria dan persepsi berbeda-beda bagi pengguna disetiap transportasi online tersebut. Tujuan penelitian ini adalah dapat mengetahui kepuasan pengguna dari ketiga jasa transportasi online dari Grab, Gojek, dan Bangjek. Dapat mengetahui persepsi pengguna pada masing-masing transportasi online yang tersedia di Banyuwangi, kemudian data diolah dengan menggunakan uji Chi-Square. Data yang diperoleh dengan cara survei langsung dengan penyebaran kuesioner kepada 100 responden. Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai chi-square hitung lebih besar dari koefisien chi-square, untuk nilai chi-square pengguna Grab yaitu 295,853, pengguna Gojek yaitu 296,990, dan pengguna Bangjek yaitu 292,289, untuk nilai koefisien chi-square yaitu 252,864 dengan df 291 dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak Ha diterima bahwa ada hubungan antara persepsi pengguna terhadap masing-masing angkutan online di Kota Banyuwangi. Berdasarkan bobot kuesioner persepsi pengguna menunjukkan persepsi masyarakat di Banyuwangi berdasarkan kualitas pelayanan dan kepuasan pengguna terhadap angkutan online yaitu paling banyak memilih pengguna Gojek.
RANCANG BANGUN PANEL SURYA SEBAGAI ALAT PENGUSIR TIKUS BERBASIS ULTRASONIC Choifin, M; Afifah, Yunita Nur; Lestari, Lilla Puji; Prastio, Andika Yuli
Mechonversio: Mechanical Engineering Journal Vol. 6 No. 2 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Univervitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/mmej.v6i2.16435

Abstract

Teknologi panel surya sebagai alat pengusir tikus berbasis ultrasonic di rancang dan di hitung sesuai dengan kebutuhan guna memudahkan para petani dalam menjaga tanamannya dari serangan tikus yang merusak. Karena, Sebagian besar lahan di indonesia di jadikan sebagai lahan pertanian yang mana banyak para petani yang kerepotan dalam mengusir hama tikus yang menjadi salah satu hama utama yang merusak tanaman pangan. Dengan menggunakan panel surya 50 wp sebagai sumber energi listriknya yang nantinya cahaya matahari akan di konversikan menjadi energi listrik yang di simpan di aki dan timer theben sebagai alat untuk menyambung dan memutuskan arus yang menuju ke buzzer/ultrasonic berfrekuensi 22KHz – 85KHz yang nantinya akan menyala dan membuat tikus merasa terganggu dan lari. Hasil pada penelitian ini dapat di simpulkan tikus akan merasa terganggu dan kebingungan pada frekuensi 50KHz. Dan tegangan tertinggi pada panel surya bernilai sebesar 14,64 volt, dengan arus tertinggi memiliki nilai sebesar 1,164 A. Solar ultrasonic dapat menyala selama 12 jam pada waktu malam hari dengan tegangan sebelum beban tertinggi bernilai 5,242 volt, dan arusnya tertinggi bernilai 0,648 A. Pada pagi sampai sore harinya panel surya kembali menyerap energi matahari dan mengumpulkan energi listriknya pada baterai/aki.
Dimensi Estetika Seni Kriya Ruang Publik di Yogyakarta Ernawati, Ernawati; Sari, Renny Nirwana; Afifah, Yunita Nur
Brikolase : Jurnal Kajian Teori, Praktik dan Wacana Seni Budaya Rupa Vol. 15 No. 2 (2023)
Publisher : Institut Seni Indoensia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/brikolase.v15i2.4594

Abstract

Seni Kriya mengalami perkembangan dan pergeseran , termasuk dalam aspek spasial.  Karya seni kriya yang dikenal dengan aspek fungsional untuk pemenuhan kebutuhan keseharian, dengan penempatan pada ruang domestik, kini telah merambah dengan bergeser ke ruang yang luas yaitu ruang publik, seperti yang terlihat dibeberapa titik di kota Yogyakarta. Hal ini tentu saja memberikan pengaruh pada dinamika kriya khususnya di Kota Yogyakarta. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui estetika pada karya yang ditempatkan pada karya seni kriya di ruang publik di Yogyakarta, khususnya pada konteks intra estetik. Selain itu juga untuk mengetahui bagaimana karya tersebut berkontribusi pada sisi intra dan ekstra estetik kota Yogyakarta. Metode penelitian yang diterapkan adalah penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Dimensi estetik seni kriya ruang publik baik di luar ruang dan dalam gedung layanan publik mampu memperkuat branding kota Yogyakarta sebagai kota pendidikan seni, destinasi wisata, seni  dan budaya. Karya seni kriya  publik dapat menjadi landmark temporer bagi kota. Persepsi publik sebagian besar memiliki respon positif tentang seni kriya ruang  publik, namun mereka lebih menyukai jenis karya seni yang menyertakan informasi, indah dan bersifat ekspresif daripada yang  sekedar memiliki aspek fungsional. Temuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan seni kriya ruang publik dan tata kota, khususnya dalam membangun seni kriya ruang publik di wilayah Yogyakarta, serta  berkontribusi dalam kolaborasi keilmuan seni, tata kota, dan ruang publik dalam perancangan perkotaan kontemporer, melalui karya seni sebagai topik penelitian yang pelu terus dikembangkan
Nature Based Learning Strategies for Building Environmental Awareness in Early Childhood Najmina, Nahwatun; Sukmawati, Karlina; Afifah, Yunita Nur
AlBanna: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol. 5 No. 2 (2025): Albanna: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Institut Agama Islam Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/albanna.v5i2.4722

Abstract

Pembelajaran berbasis alam merupakan pembelajaran yang memiliki strategi paling efektif dalam mengembangkan metode pembelajaran pada anak usia dini. Guru harus memiliki inovasi baru dalam menerapkan model pembelajaran seperti kegiatan outing class. Kegiatan outing class yang dimaksud adalah kegiatan diluar maupun didalam ruangan dengan memanfaatkan lingkungan dan alam sebagai objek utamanya. Metode penelitian ini menggunakan metode deksriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi di RA Tarbiyatul Banin Banat 1 Jetak. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kegiatan outing class memberikan banyak perubahan terhadap anak-anak baik dalam segi perkembangan, pertumbuhan, kreativitas, kemandirian maupun pola pikir anak terhadap lingkungan dan alam sekitar. Diharapkan dengan adanya penelitian ini, mampu memberikan wawasan dan pengetahuan terhadap guru pendidikan anak usia dini dalam membangun kesadaran lingkungan khususnya di Taman Kanak-Kanak melalui proses pembelajaran berbasis alam. Nature-based learning is a learning that has the most effective strategy in developing learning methods for early childhood. Teachers must have new innovations in implementing learning models such as outing class activities. The outing class activities in question are activities outside or inside the room by utilizing the environment and nature as the main objects. This research method uses a descriptive method with a qualitative approach. Data collection techniques are carried out through interviews, observations, and documentation at RA Tarbiyatul Banin Banat 1 Jetak. The results of this study prove that outing class activities provide many changes to children both in terms of development, growth, creativity, independence and children's mindsets towards the environment and the surrounding nature. It is hoped that this research will be able to provide insight and knowledge to early childhood education teachers in building environmental awareness, especially in Kindergartens through nature-based learning processes.
Halal and Thayyib Practices of Street-Food Vendors Surrounding Four Islamic Universities in Yogyakarta, Indonesia Iqbal, Muhammad; Afifah, Yunita Nur
Unisia Vol. 43 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/unisia.vol43.iss1.art18

Abstract

Indonesia’s campus food belt teems with street-food stalls that promise lawful (halal) and wholesome (thayyib) fare, yet little is known about how vendors actually enact these twin obligations. This study therefore explores whether micro-vendors around four Islamic universities in Yogyakarta convert doctrinal awareness into day-to-day practice. Using a qualitative case-study design, thirty owner-operators were purposively selected for semi-structured interviews, direct observation, and photo documentation conducted over a three-month field period. Data were openly coded, compared across cases, and displayed in matrices linking stated knowledge to observed behavior. Findings reveal a marked asymmetry: while most vendors articulate the legal meaning of halal, only one in eight comprehends the broader thayyib mandate. Seventy percent consciously avoid visibly unsafe inputs and eighty percent oversee preparation themselves, yet forty percent apply no formal criteria when purchasing raw materials, allowing cost and convenience to override quality checks. Economic pressure, limited laboratory access, and sporadic inspections further dilute compliance, illustrating a persistent knowledge–behavior gap. Vendors who personally handle cooking and who have received community training exhibit higher sourcing selectivity, suggesting that hands-on control and peer learning can translate awareness into consistent practice. The study enriches halal assurance scholarship by shifting attention from factories and consumers to informal micro-enterprises. It recommends fee subsidies, localized training, and transparent ingredient traceability as mutually reinforcing levers to align economic opportunity with religious and public-health imperatives.