Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM ASURANSI KESEHATAN NASIONAL DALAM MENINGKATKAN AKSES PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA Azmi, Fathul; Rahayu, Baiq Zulvita; Hidayatullah, Dhandi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.35895

Abstract

Implementasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak 2014 merupakan langkah strategis menuju Universal Health Coverage di Indonesia, namun efektivitasnya dalam meningkatkan akses pelayanan kesehatan masih menghadapi berbagai tantangan. Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas Program JKN dalam meningkatkan akses pelayanan kesehatan di Indonesia. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi cross-sectional, melibatkan 150 informan dari lima provinsi (Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua) yang dipilih secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan focus group discussion di 25 fasilitas kesehatan (15 Puskesmas dan 10 rumah sakit rujukan), serta analisis dokumen kebijakan. Analisis data menggunakan pendekatan content analysis dengan bantuan software ATLAS.ti. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan cakupan kepesertaan mencapai 86,3% populasi pada 2023, dengan kenaikan utilisasi layanan rawat jalan 23,5% dan rawat inap 15,8%. Tingkat kepuasan pasien mencapai 68%, namun terdapat disparitas signifikan dalam distribusi fasilitas dan tenaga kesehatan antara wilayah perkotaan dan pedesaan (rasio 2,3:1 dan 3,5:1). Program berkontribusi pada penurunan angka kematian ibu (12,3%) dan bayi (8,7%), dengan return on investment 1,48 USD per 1 USD investasi. Meskipun demikian, program menghadapi tantangan sustainabilitas dengan defisit 3,7 triliun rupiah pada 2023. Disimpulkan bahwa Program JKN telah menunjukkan efektivitas dalam meningkatkan akses pelayanan kesehatan, namun masih memerlukan perbaikan dalam aspek pemerataan, kualitas layanan, dan sustainabilitas finansial.
LEGALITAS HAK PASIEN DALAM MENENTUKAN PERAWATAN UNTUK BEROBAT Azmi, Fathul; Rahayu, Baiq Zulvita; Babo, Djimmy Heru Purnomo
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.26936

Abstract

Pasien yang mengalami masalah kesehatan memiliki hak penuh dalam menentukan perawatan yang terbaik untuk dirinya. Hal ini merupakan norma hukum internasional yang mempercayai bahwa hak hidup juga berkaitan dengan hak menentukan yang terbaik untuk kesehatan dirinya. Dalam penafsirannya, terdapat dua pihak yang berbeda, yang pertama, benar benar menyerahkan hak bagi pasien untuk menentukan apa yang terbaik untuk kesehatannya dan yang kedua menganggap bahwa negara juga memiliki tanggung jawab ketika pasien menentukan pilihannya. Faktanya Indonesia memiliki panduan hukum yang membatasi hak pasien untuk memilih pengobatannya sendiri berdasarkan UU Kesehatan No. 17 Tahun 2023. Pembatasan hak pasien ini bukan berarti negara mengintervensi kebebasan pasien dalam menentukan apa yang terbaik untuk dirinya. Sebaliknya keberadaan pembatasan ini merupakan perwujudan Indonesia sebagai negara Pancasila yang tidak hanya bersandar pada hukum internasional melainkan juga menjunjung erat norma Ketuhanan, norma Sosial-Kebudayaan dan juga prinsip pada penghargaan kehidupan. Selain itu, negara juga memiliki tanggung jawab untuk melindungi pasien termasuk melindungi pasien dari diri mereka sendiri. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan normatif yudikatif untuk memahami kerangka legal hak pasien di Indonesia. Berdasarkan analisa berdasar teori stufenbau tersebut, dapat kita tarik kesimpulan bahwa batasan legalitas hak pasien untuk menentukan perawatan untuk berobat merupakan hal yang harus eksis dan sebenarnya merupakan bentuk perlindungan aktif kepada pasien yang memiliki keterbatasan pengetahuan medis dan seringkali tidak dapat memikirkan apa yang terbaik untuk dirinya.