Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENYAKIT HIV/AIDS DI SMKS X JAKARTA Nurlindawati; Kustia Anggereni; Djimmy Heru Purnomo Babo; Tri Yunita
Jurnal Suara Kesehatan Vol. 9 No. 2 (2023): JURNAL SUARA KESEHATAN
Publisher : LPPM Institut Sains dan Kesehatan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56836/journaliskb.v9i2.76

Abstract

Abstract.  Adolescence is a productive age that is very vulnerable to contracting HIV-AIDS, because at that time adolescents experience high sexual urges and are always looking for information about sex, and the knowledge and information related to reproductive health they get is very lacking. Teenagers generally prefer to look for various sources of information they can get, such as accessing adult sites on the internet, trying to masturbate, making out or even having sex with their girlfriends. Health education plays an important role in increasing youth's knowledge and attitudes towards HIV-AIDS prevention. The purpose of this study was to determine the effect of health education on increasing adolescent knowledge about HIV/AIDS. The type of research used is qualitative with a pre-experimental design with one group pretest posttest. The results of this study indicated that there was an effect of health education on increasing adolescent knowledge about HIV/AIDS in class XII students of SMKS X Jakarta with the chi-square test results obtained p-value = 0.000.
Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai Tentang Kualifikasi Kepala Puskesmas Dikaitkan Dengan Mutu Pelayanan Kesehatan Djimmy Heru Purnomo Babo
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 1, No 6 (2023): Juli
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8169492

Abstract

Keberadaan Puskesmas merupakan salah satu bentuk dari perwujudan kebijakan Pemerintah di bidang pembangunan kesehatan dengan maksud untuk mempertinggi derajat kesehatan masyarakat. Puskesmas dituntut untuk memberikan mutu pelayanan kesehatan yang maksimal, maka dibutuhkan sosok pemimpin yaitu Kepala Puskesmas yang mampu mengendalikan dan mengatur jalannya Puskesmas sesuai dengan kompetensi dan kualifikasi yang telah ditetapkan. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui dan memahami kebijakan Pemerintah Kabupaten Banggai tentang kualifikasi Kepala Puskesmas berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan dikaitkan dengan mutu pelayanan kesehatan serta akibat hukum dari perspektif yuridis dan perspektif administratif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis empiris dan dianalisis secara kualitatif. Diperoleh simpulan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai tidak mempunyai kebijakan (beleidsregel) secara tertulis dalam membuat keputusan penunjukkan calon Kepala Puskesmas. Keputusan untuk mengatur kualifikasi Kepala Puskesmas hanya bersifat hukum kebiasaan, dikarenakan memang bukanlah kewenangan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai untuk mengatur kualifikasi Kepala Puskesmas melainkan kewenangan dari Pemerintah Pusat.
PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PUSAT INFORMASI KONSELING REMAJA (PIK-R) DI SMKS IP YAKIN JAKARTA TAHUN 2023 Nurlindawati; Kustia Anggereni; Djimmy Heru Purnomo Babo; Tri Yunita; Jingga Ayu Maharani
PAKDEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 3 (2023): Agustus
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/pakdemas.v2i3.154

Abstract

This article is the result of Community Service (PKM) activities at IP Yakin Jakarta Vocational School. The team focused on PKM activities for students at the SMKS level. Methods developed in a group with the same position among members, especially based on age, status or class. The aim of PKM is to increase understanding regarding PIK-R, the impact of early marriage in adolescence on reproductive health, free sex behaviour that can cause sexually transmitted diseases including HIV/AIDS in adolescents and to know the legal basis for the PIK-R program as contained in the regulation of the head BKKBN and DKI Jakarta Governor Regulation. This PKM activity is in the form of providing health education about PIK-R, HIV/AIDS AND the legal basis of PIK-R. Evaluation of PKM activities using pre-test and post-test questionnaires. The results of this PKM are in the form of increasing knowledge, attitudes, and life skills in early marriage, preventing free sex behaviour that can transmit HIV/AIDS to adolescents and being able to demonstrate the legal basis related to PIK-R.
LITERATUR REVIEW : KESIAPAN PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS ELEKTRONIK DI PUSKESMAS Djimmy Heru Purnomo Babo; Nurlindawati Nurlindawati; Sari Purwanti
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 3 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i3.16850

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik di Puskesmas. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini merupakan Literature Review. Data yang digunakan merupakan data sekunder dari berbagai literatur yang diperoleh dari internet Jurnal yang digunakan adalah jurnal yang bereputasi baik dengan tema yang sudah ditentukan yaitu kesiapan penyelenggaraan rekam medis elektronik di Puskesmas. Pencarian jurnal menggunakan kriteria inklusi meliputi Population, Intervention, Comparators, Outcomes, Time, Study Design, Language sehingga jurnal yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 38 Jurnal. Kesiapan penyelenggaraan rekam medis elektronik berdasarkan unsur man yaitu sumber daya manusia di puskesmas belum cukup siap, disebabkan masih ditemukannya beberapa hambatan yakni kekurangan petugas rekam medis dan ketidaksesuaian antara latar belakang pendidikan dengan bidang pekerjaan. Kesiapan penyelenggaraan rekam medis elektronik berdasarkan unsur money di puskesmas sudah cukup siap, tidak ditemukan adanya hambatan dalam segi pendanaan/pembiayaan. Kesiapan penyelenggaraan rekam medis elektronik berdasarkan unsur material di puskesmas belum cukup siap disebabkan masih ditemukannya beberapa permasalahan yang terjadi yakni kekurangan fasilitas komputer di puskesmas, jaringan sering bermasalah dan tidak stabil serta sistem mengalami ganggunan (error). Kesiapan penyelenggaraan rekam medis elektronik berdasarkan unsur machine di puskesmas sudah cukup siap, hasil penelitian menunjukan bahwa puskesmas paling banyak melakukan pengembangan sistem rekam medis elektronik melalui metode waterfall. Namun dalam penelitian ini tidak ditemukan puskesmas yang memakai sistem elektronik pada RME yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan. Kesiapan penyelenggaraan rekam medis elektronik berdasarkan unsur method di puskesmas sudah cukup siap, dibuktikan dengan sudah terdapat SPO penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik di beberapa Puskesmas.  
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENYAKIT HIV/AIDS DI SMKS X JAKARTA Nurlindawati; Kustia Anggereni; Djimmy Heru Purnomo Babo; Tri Yunita
Jurnal Vokasi Kesehatan Vol 2 No 2 (2023)
Publisher : Gayaku Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/juvokes.v2i2.250

Abstract

Usia remaja merupakan usia produktif yang sangat rentan tertular HIV-AIDS, karena saat remaja mengalami dorongan seksual yang tinggi serta selalu mencari informasi tentang seks, dan pengetahuan dan informasi yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi yang didapatkannya sangatlah kurang. Remaja umunya lebih memilih untuk mencari berbagai sumber informasi yang dapat mereka peroleh, seperti, mengakses situs dewasa di internet, percobaan masturbasi, bercumbu atau bahkan bersenggaman dengan pacarnya. Pendidikan kesehatan sangat berperan penting dalam peningkatan pengetahuan dan sikap remaja terhadap pencegahan HIV-AIDS. Tujuan  penelitian  ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS. Jenis penelitian yang digunakan kualitatif dengan rancangan pra eksperimen dengan one group pretest posttest. Hasil penelitian ini bahwa terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS pada siswa kelas XII SMKS X Jakarta dengan hasil uji chi-square didapatkan p-value = 0,000.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI DENGAN DONOR DARAH DI LINGKUNGAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAYAPADA JAKARTA SELATAN Simatupang, Erna Juliana; Babo, Djimmy Heru Purnomo; Sinaga, Wanto; Bage, Veronika Papo
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.42757

Abstract

Peningkatan kebutuhan darah pada kasus kasus kegawatdaruratan di Indonesia teruatama di kota besar terus meningkat tidak disertai dengan peningkatan orang yang bersedia mendonorkan darahnya, sementara secara ilmiah tindakan donor darah tidak merugikan namun dapat turut meningkatkan kesehatan seseroang, namun sampai saat ini masih banyak orang yang belum mau melakukan donor darah. Metode penelitian adalah metode kuantitaf dengan desain cross-sectional menggunakan uji chi-squre. Populasi dalam penelitian ini adalah semua civitas akademika (mahasiswa dan dosen) STIKes Mayapada dan Karyawan Mayapada Hospital Jakarta Selatan yang mendaftar pada kegiatan donor darah STIKes Mayapada dalam rangka kegiatan perayaan 17 Agustus 2024 STIKes Mayapada yang dirangkaikan dengan kegiatan lomba dan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan kesehatan dan donor darah. Sampel dari penelitian ini adalah semua yang mendaftar di undangan donor darah perayaan 17 Agustus 2024 STIKes Mayapada melalui link yang diedarkan dan datang ke lokasi donor darah di Kampus STIKes Mayapada (Total sampling=42 responden). Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat. Dari hasil penelitian diperoleh karekateristik responden mayoritas perempuan (61,9%), mayoritas dengan tingkat pendidikan SMA/SMK (57,1%), mayoritas pada kelompok usia 16-23 (50%). Dari hasil uji statistik diketahui terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan motivasi responden dalam melakukan donor darah dengan nilai p 0,000. Semakin baik pengetahuan seseorang tentang donor darah dan semakin tinggi motivasi seseorang untuk melakukan donor darah maka semakin tinggi pula kemauan untuk melakukan donor darah.
Hubungan Edukasi Kesehatan Terhadap Pengetahuan Bahaya Pergaulan Bebas dan Narkoba Pada Siswa SMA Negeri 8 Tangerang Selatan Djimmy Heru Purnomo Babo; Erna Juliana Simatupang; Eka Widya Rita Panjaitan; Evelyn Sumihar Friyanti; Maria Ernestha Djemu Laga
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MASYARAKAT DAN SOSIAL Vol. 3 No. 1 (2025): Februari
Publisher : CV. ALIM'SPUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/jikas.v3i1.1174

Abstract

Adolescence is a crucial stage in a person's life that is characterized by various changes. This period is characterized by high curiosity about various things, including promiscuity and drug abuse issues. This research is intended to overcome a number of challenges in increasing public awareness and knowledge, especially among adolescents, about the dangers of promiscuity and drug abuse at SMA Negeri 8 South Tangerang. This research design used the Quasi Experiment method with the One Group Pre Test-Post Test design. This research was conducted at SMA Negeri 8 South Tangerang in October 2024. The sampling technique applied was non-probability sampling technique and the sample used consisted of 32 students from SMA Negeri 8 South Tangerang. It can be seen that the average value of the difference in knowledge before and after the provision of health education is 24.53, with a standard deviation of 12.139, and obtained a Sig. (2-tailed) value of 0.000. It can be concluded that, overall, the activities of providing education through health counseling for students of SMA Negeri 8 South Tangerang regarding the dangers of promiscuity and drugs show positive results. Keywords: Adolescents, Drugs, Education, Promiscuity.
Partisipasi Civitas Akademika STIKes Mayapada Dalam Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cilandak Babo, Djimmy Heru Purnomo; Bage, Veronika Papo; Hanaratri, Yuliana; Sinaga, Wanto; Lestaria, Dame
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 4 No. 4 (2024): Journal Of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v4i4.1340

Abstract

PIN Polio adalah langkah terdepan dalam memberikan imunisasi polio, tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya, dengan tujuan menghentikan rantai penularan virus Polio dan mencegah kelumpuhan pada anak-anak. Kegiatan imunisasi PIN Polio yang diikuti oleh civitas akademika STIKes Mayapada di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cilandak, Kota Jakarta Selatan dilaksanakan pada tanggal 23-26 Juli 2024, dengan sasaran usia 0-7 tahun (bayi, balita, dan anak sekolah dari tingkat PAUD sampai kelas 2 SD). Kegiatan PIN Polio di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cilandak, Kota Jakarta Selatan, yang melibatkan partisipasi civitas akademika STIKes Mayapada berhasil diselenggarakan dengan baik. Dalam upaya mencegah penyakit polio, kegiatan ini memiliki efek positif terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Kata Kunci: Imunisasi, Kesehatan, Polio, Virus
LEGALITAS HAK PASIEN DALAM MENENTUKAN PERAWATAN UNTUK BEROBAT Azmi, Fathul; Rahayu, Baiq Zulvita; Babo, Djimmy Heru Purnomo
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.26936

Abstract

Pasien yang mengalami masalah kesehatan memiliki hak penuh dalam menentukan perawatan yang terbaik untuk dirinya. Hal ini merupakan norma hukum internasional yang mempercayai bahwa hak hidup juga berkaitan dengan hak menentukan yang terbaik untuk kesehatan dirinya. Dalam penafsirannya, terdapat dua pihak yang berbeda, yang pertama, benar benar menyerahkan hak bagi pasien untuk menentukan apa yang terbaik untuk kesehatannya dan yang kedua menganggap bahwa negara juga memiliki tanggung jawab ketika pasien menentukan pilihannya. Faktanya Indonesia memiliki panduan hukum yang membatasi hak pasien untuk memilih pengobatannya sendiri berdasarkan UU Kesehatan No. 17 Tahun 2023. Pembatasan hak pasien ini bukan berarti negara mengintervensi kebebasan pasien dalam menentukan apa yang terbaik untuk dirinya. Sebaliknya keberadaan pembatasan ini merupakan perwujudan Indonesia sebagai negara Pancasila yang tidak hanya bersandar pada hukum internasional melainkan juga menjunjung erat norma Ketuhanan, norma Sosial-Kebudayaan dan juga prinsip pada penghargaan kehidupan. Selain itu, negara juga memiliki tanggung jawab untuk melindungi pasien termasuk melindungi pasien dari diri mereka sendiri. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan normatif yudikatif untuk memahami kerangka legal hak pasien di Indonesia. Berdasarkan analisa berdasar teori stufenbau tersebut, dapat kita tarik kesimpulan bahwa batasan legalitas hak pasien untuk menentukan perawatan untuk berobat merupakan hal yang harus eksis dan sebenarnya merupakan bentuk perlindungan aktif kepada pasien yang memiliki keterbatasan pengetahuan medis dan seringkali tidak dapat memikirkan apa yang terbaik untuk dirinya.
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG GIZI TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA SISWA SMK PGRI 1 TANGERANG Simatupang, Erna Juliana; Babo, Djimmy Heru Purnomo; Panjaitan, Eka Widya Rita; Friyanti, Evelyne Sumihar; Laga, Maria Ernestha Djemu
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.29419

Abstract

Di Indonesia masalah gizi masih menjadi perhatian serius bagi Pemerintah, data UNICEF menunjukkan bahwa lebih dari seperempat remaja di Indonesia pendek dan satu dari tujuh remaja mempunyai kelebihan berat badan serta satu dari tiga remaja mengalami penyakit anemia. Remaja pada masa tumbuh kembangnya memerlukan pengetahuan tentang gizi yang baik, agar kebutuhan gizi remaja dapat terpenuhi sesuai dengan umur, aktivitas dan kondisinya. Remaja masih sering belum menyadari pentingnya pola makan sehat, mengkonsumsi makanan bergizi sesuai kebutuhan kelompok remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan tentang gizi terhadap peningkatan pengetahuan remaja siswa SMK PGRI 1 Tangerang. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimental (eksperimen semu) menggunakan rancangan penelitian one group pre test-post test tanpa kelompok pembanding (control). Hasil penelitian yaitu dapat dilihat bahwa terdapat nilai mean perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan adalah 12,105 dengan standar deviasi 7,410. Perbedaan ini diuji dengan nilai T dan didapatkan nilai p=0,001. Artinya terdapat perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan. Pengetahuan sesudah penyuluhan meningkat dibandingkan sebelum penyuluhan. Kesimpulan penelitian ini adalah pentingnya pengetahuan tentang gizi pada remaja harus diketahui remaja agar remaja dapat mengonsumsi makanan-makanan yang sehat dan sesuai dengan kebutuhan remaja. Penyuluhan kesehatan terbukti merupakan salah satu teknik transfer ilmu pengetahuan yang baik untuk meningkatkan pemahaman seseorang, dimana terdapat peningkatan pengetahuan remaja setelah dilakukan penyuluhan.