Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

AGAMA DAN TRADISI LOKAL ( STUDI ATAS PEMAKNAAN TRADISI REBO WEKASANDI DESA JEPANG, MEJOBO, KUDUS) Dzofir, Mohammad
IJTIMAIYA: Journal of Social Science Teaching Vol 1, No 1 (2017): IJTIMAIYA
Publisher : Program Studi Tadris IPS Fakultas tarbiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/ji.v1i1.3104

Abstract

Upacara tradisional merupakan salah satu faktor pentingdalam peradaban Jawa yang memiliki akar kuat dan tidak lepas darikehidupan masyarakat Jawa. Bagi kebanyakan orang Jawa, inibukan tradisi budaya, tapi juga bagian dari komunitas religius.Melalui upacara tradisional yang dikemas dalam ritual keagamaan,mereka berhak mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan hidup.Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap makna tradisi ReboWekasan di Masjid Wali al-Makmur untuk komunitas Muslim didesa Jepang, Mejobo, Kudus. Penelitian ini menggunakan metodekualitatif dengan pendekatan fenomenologis dengan pemahamanmenyeluruh secara mendalam dan mendalam makna tradisi ReboWekasan untuk masyarakat muslim. Tradisi Rebo Wekasanmerupakan bagian integral dalam kehidupan beragama masyarakatJepang.
The Acculturation of Islam and Customary Law: an Experience of Minangkabau, Indonesia Aziz, Erwati; Dzofir, Mohammad; Widodo, Aris
QIJIS Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/qijis.v8i1.7197

Abstract

Islam as an unperceived religion from an essentialist perpective, beause it is transhistorical. The reality shows that the expression of Islam in one particular geographical context is a result of the interplays between Islamic teachings and local culture. This is a qualitative studyon Minangkabau customs and culture, with data collected by reviewing documents, both in the form of books, and articles. In addition, interviews were conducted with a number of Minang figures, and added to the Minang residents experiences. The results showed that the Minangkabau customs and culture had acculturated with Islam since it was introduced to the Minang region around the 8th century AD. Before its introduction, there were customs and cultures based on their habits. This acculturation occurs peacefully, therefore, the decisions of the traditional leaders do not cause turmoil and resistance from adat stakeholders in the region. Acculturation of Minang customs and culture with Islam takes the form of synthetism, while adat adapts to its teachings. When Islam with Minang customs and culture blend into one, changes occur in three forms. Firstly, when the custom is not in accordance with the Islamic teachings, it is adjusted, as illustrated in the Minang customary philosophy which reads, “Adat basandi alua jo patuik, alua jo patuik basandi bana, bana badiri sandirinyo” changed into “Adat basandi Syara’, Syara’ basandi Kitabullah”. Secondly, both customs and culture, which are in line with Islam remain preserved, such as the principle of deliberation (musyawarah) and consensus (mufakat). Thirdly, it led to the promulgation of Islam in a new culture that has not existed before, such as the Khatam Al-Qur’an ceremony for children.
Pendidikan Nilai dalam Pembelajaran PAI dan Implikasinya terhadap Perkembangan Moral Siswa (Studi Kasus di SMA I Bae Kudus) Dzofir, Mohammad
Jurnal Penelitian Vol 14, No 1 (2020): JURNAL PENELITIAN
Publisher : LP2M IAIN kUDUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/jp.v14i1.7401

Abstract

Penelitian ini difokuskan pada implemntasi pendidikan nilai dalam mata pelajaran PAI di SMA Negeri I Bae Kudus dan implikasinya terhadap perkembangan moral siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif digunakan karena metode ini dapat menjawab permaslahan yang telah ditentujan secara komprehensif. Selain itu dengan metode ini akan diperoleh data yang lebih lengkap, lebih mendalam, kredibel dan bermakna. Adapun hasil penelitiannya adalah bahwa Pembelajaran PAI di SMA I Bae Kudus diarahkan untuk mencapai standar kompetensi yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Dan Pembelajaran nilai melalui mata pelajaran PAI memberi dampak bagi perkembangan moralitas siswa yang tercermin dalam perilaku keberagamaan mereka. Salah satu indikator yang dapat diukur adalah adanya perubahan dan kemajuan dalam perilaku keberagmaan siswa, seperti peningkatan komitmen keberagamaan siswa, tumbuhnya kepedulian social kepada sesama serta ketaatan dalam menjaga etika pergaulan.
Pendidikan Nilai dalam Pembelajaran PAI dan Implikasinya terhadap Perkembangan Moral Siswa (Studi Kasus di SMA I Bae Kudus) Dzofir, Mohammad
Jurnal Penelitian Vol 14, No 1 (2020): JURNAL PENELITIAN
Publisher : LP2M IAIN kUDUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/jp.v14i1.7401

Abstract

Penelitian ini difokuskan pada implemntasi pendidikan nilai dalam mata pelajaran PAI di SMA Negeri I Bae Kudus dan implikasinya terhadap perkembangan moral siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif digunakan karena metode ini dapat menjawab permaslahan yang telah ditentujan secara komprehensif. Selain itu dengan metode ini akan diperoleh data yang lebih lengkap, lebih mendalam, kredibel dan bermakna. Adapun hasil penelitiannya adalah bahwa Pembelajaran PAI di SMA I Bae Kudus diarahkan untuk mencapai standar kompetensi yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Dan Pembelajaran nilai melalui mata pelajaran PAI memberi dampak bagi perkembangan moralitas siswa yang tercermin dalam perilaku keberagamaan mereka. Salah satu indikator yang dapat diukur adalah adanya perubahan dan kemajuan dalam perilaku keberagmaan siswa, seperti peningkatan komitmen keberagamaan siswa, tumbuhnya kepedulian social kepada sesama serta ketaatan dalam menjaga etika pergaulan.
AGAMA DAN TRADISI LOKAL ( STUDI ATAS PEMAKNAAN TRADISI REBO WEKASANDI DESA JEPANG, MEJOBO, KUDUS) Dzofir, Mohammad
IJTIMAIYA: Journal of Social Science and Teaching Vol 1, No 1 (2017): IJTIMAIYA : Journal of Social Science and Teaching
Publisher : Program Studi Tadris IPS Fakultas tarbiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/ji.v1i1.3104

Abstract

Upacara tradisional merupakan salah satu faktor pentingdalam peradaban Jawa yang memiliki akar kuat dan tidak lepas darikehidupan masyarakat Jawa. Bagi kebanyakan orang Jawa, inibukan tradisi budaya, tapi juga bagian dari komunitas religius.Melalui upacara tradisional yang dikemas dalam ritual keagamaan,mereka berhak mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan hidup.Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap makna tradisi ReboWekasan di Masjid Wali al-Makmur untuk komunitas Muslim didesa Jepang, Mejobo, Kudus. Penelitian ini menggunakan metodekualitatif dengan pendekatan fenomenologis dengan pemahamanmenyeluruh secara mendalam dan mendalam makna tradisi ReboWekasan untuk masyarakat muslim. Tradisi Rebo Wekasanmerupakan bagian integral dalam kehidupan beragama masyarakatJepang.
Islamic Education Based On Local Wisdom For Strengthening Environmental Awareness: A Study Of The Tbilisi Declaration And The Teachings Of Sunan Muria Dzofir, Mohammad; Durridlo, Wir
Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 9, No 2 (2025)
Publisher : Pascasarjana UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/oasis.v9i2.19451

Abstract

This study aims to analyze: 1) local wisdom of the Muria region as teaching materials for environmental-based Islamic education; 2) implementation of environmental-based Islamic education in MA NU Raden Umar Said (Manurus) and the Muria Forest Care Community Association (PMPH); and 3) the relevance of environmental-based Islamic education to the objectives of the Tbilisi Declaration and the teachings of Sunan Muria. This study uses a qualitative method with a case study approach. Data collection techniques used are observation, in-depth and unstructured interviews, and documentation. The data analysis technique used is qualitative analysis. The results of the study indicate that: 1) Several aspects of local wisdom in Muria that can be used as teaching materials in the context of environmental-based Islamic education include culture, flora, and fauna contained in the teachings and local traditions of the Muria community; 2) Local wisdom-based Islamic education to strengthen environmental awareness carried out by Manurus is carried out through various activities, both in formal subjects and extracurricular activities such as OSIS, Culinary Arts, Batik Sekar, and Scouts. Meanwhile, PMPH Muria implements environmental education through forest conservation efforts, preserving flora and fauna, and increasing public awareness of the importance of nature conservation; and 3) Islamic education based on local wisdom to strengthen environmental awareness implemented by Manurus and PMPH Muria in accordance with the intent and purpose of the Tbilisi Declaration, and in line with the teachings of Sunan Muria which emphasize the values of simplicity, respect for nature, and environmental preservation as part of the teachings of Islam which is rahmatan lil-alamin.
CUSTOMARY MARRIAGE VS ISLAMIC: LEGAL ANALYSIS AND STATE RECOGNITION IN FUNCTIONAL STRUCTURAL THEORY Ngazizah, Inna Fauziatal; Dzofir, Mohammad
Journal Philosophy of Law Vol 6, No 1 (2025)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/jpl.v6i1.6049

Abstract

This article explores the complex interaction between customary marriage and Islamic marriage within the framework of Indonesian legal pluralism. It seeks to examine the legal validity and state recognition of marriages conducted under customary traditions compared to those performed according to Islamic law. The analysis is grounded in the functional structural theory, which posits that each legal and social institution has a function to maintain societal stability. In Indonesia, where both customary (adat) and Islamic norms operate alongside formal state law, the recognition and regulation of marriage practices become a critical point of inquiry. Through normative-juridical analysis, the study reveals that customary marriages—although socially legitimate within their local communities—often face challenges in obtaining state recognition, particularly in relation to administrative documentation such as marriage certificates and civil rights protections. Meanwhile, Islamic marriages, regulated under the Marriage Law No. 1 of 1974 and administered by the Religious Courts, receive formal recognition when they conform to procedural legal requirements. The article emphasizes the need for the state to harmonize these legal systems to avoid marginalization of indigenous practices while ensuring legal certainty for citizens. Using functional structural theory, the study argues that both customary and Islamic marriage systems serve crucial roles in maintaining social order, identity, and cohesion. Legal pluralism, when managed inclusively, can enhance rather than undermine state authority. Thus, this paper calls for more integrative legal mechanisms that accommodate Indonesia’s socio-cultural diversity without compromising legal clarity or individual rights.