Heddy, Y.B. Suwasono
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH KONSENTRASI DAN FREKUENSI PEMBERIAN PUPUK HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI BESAR (Capsicum annum L.) Wahyuningratri, Anggraheni; Aini, Nurul; Heddy, Y.B. Suwasono
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/355

Abstract

Cabai besar (Capsicum annum L.) ialah tanaman hortikultura yang cukup penting di Indonesia karena dimanfaatkan sebagai bumbu penyedap dan pelengkap bumbu untuk membuat masakan khas Indonesia. Berdasarkan data BPS (2012), prosentasi produksi cabai besar di Jawa timur masih rendah dibandingkan dengan produksi cabai besar nasional. Produktivitas cabai besar di Jawa timur yang belum stabil kurang sebanding dengan kebutuhan masyarakat yang setiap tahunnya terus meningkat. Peningkatan produktivitas cabai besar dapat dilakukan dengan pemupukan meng-gunakan pupuk hayati. Kandungan yang terdapat dalam pupuk hayati merupakan mikroorganisme tanah yang dapat mem-bantu menyuburkan tanah dan mem-fasilitasi kebutuhan unsur hara tanaman cabai. Diharapkan dengan penggunaan mikroorganisme tanah ini tidak mencemari lingkungan karena tidak menggunakan senyawa kimia, serta dapat memperbaiki struktur tanah dan ketersediaan hara dalam tanah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan dan hasil tanaman cabai besar (C. annum L.) terhadap aplikasi pupuk hayati dan me-ngetahui konsentrasi serta frekuensi pemberian pupuk hayati yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai besar (C. annum L). Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli hingga Nopember 2013 di kecamatan Dau, kota Malang. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa secara umum pengaplikasian konsentrasi dan frekuensi pupuk hayati tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil cabai besar, namun aplikasi konsentrasi pupuk hayati secara terpisah berpengaruh terhadap hasil cabai besar pada parameter bobot segar buah per tanaman dan jumlah buah panen. Peng-aplikasian konsentrasi 5 ml l-1 pupuk hayati dapat meningkatkan 41,71% bobot segar buah per tanaman dan 43,90% pada jumlah buah panen
PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP KERAGAAN TANAMAN PURING (Codiaeum variegetum) Suci, Citra Wulan; Heddy, Y.B. Suwasono
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.525 KB) | DOI: 10.21776/627

Abstract

Menurut Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang (2015) tanaman puring telah dikembangkan menjadi icon tanaman hias Kota Malang. Puring banyak dijumpai menghiasi jalur hijau dan taman kota karena memiliki kemudahan dalam pemeliharaan di lahan marjinal dan keunikan yang khas pada warna daunnya, namun  sebagai tanaman hias di jalur hijau, tingkat intensitas cahaya yang diterima tanaman puring beragam disebabkan oleh perbedaan naungan dari keberadaan tanaman lain berupa perdu atau pohon yang menaungi tanaman puring. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap keragaan tanaman puring meliputi perbedaan tampilan fisik daun, batang, dan lebar tajuk tanaman puring. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Februari  hingga April 2016 di di taman median Jalan Ijen, Jalan Veteran, dan UPT Kebun Pembibitan Tanaman Hias DKP  Kota Malang. Penelitian dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: (1) inventarisasi, (2) observasi, dan (3) analisa data. Pengamatan morfologi tanaman sebanyak 7 parameter meliputi lebar daun, panjang daun, jumlah daun, lebar tajuk, sudut duduk daun, diameter batang, dan luas spesifik daun. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh intensitas cahaya terhadap morfologi tanaman puring meliputi perbedaan tampilan fisik daun, batang, dan lebar tajuk. Peningkatan intensitas cahaya dapat meningkatkan jumlah daun dan diameter batang, sebaliknya dapat menurunkan lebar daun, panjang daun, lebar tajuk, sudut duduk daun dan luas daun spesifik pada 3 jenis tanaman puring.
PENILAIAN KONDISI FISIK POHON TEPI JALAN UTAMA KOTA MALANG (BERBASIS DATABASE) Ardiansyah, Moh.; Baskara, Medha; Heddy, Y.B. Suwasono
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/642

Abstract

Keberadaan pohon dalam suatu jalur hijau memiliki pengaruh yang sangat besar dalam memperbaiki kualitas lingkungan, meningkatkan kualitas udara, mencegah terjadinya erosi dan dapat memodifikasi iklim mikro. Tujuan penelitian ini ialah mengevaluasi kondisi fisik pohon tepi jalan dan perubahan jenis yang berada di jalan utama kota Malang, sekaligus menyusun, merancang, dan merekomendasi aplikasi sistem informasi inventarisasi pohon tepi jalan utama kota Malang berbasis database. Penelitian menggunakan metode survey dan data yang diperoleh dianalisis dengan metode Grey dan Deneke (1978) dan dibandingkan dengan hasil penelitian Nurlaelih, Baskara, dan Azizah pada tahun 2003. Hasil penelitian antara lain pembuatan aplikasi Inventarisasi Pohon Tepi Jalan menggunakan software Microsoft Visual Basic .Net 2010. Sedangkan untuk penyimpanan database menggunakan software XAMPP. Berdasarkan hasil survey diperoleh hasil keragaman jenis pohon tepi jalan yang terdapat di 2 stasiun pengamatan Kota Malang terdapat 29 jenis pohon yang tersebar. Lima jenis pohon yang mendominasi pada kedua stasiun ialah Pterocarpus indicus, Samaneas saman, Polythia longifolia, Swietenia mahagoni, dan Minusops elengi L. Berdasarkan penyebaran populasi pohon dapat terlihat bahwa tata guna lahan sangat berpengaruh terhadap tingkat kerusakan pohon tepi jalan Kota Malang. Hasil kondisi fisik menunjukkan adanya peningkatan kesehatan kondisi fisik pohon selama 13 tahun terakhir, pada kategori 1 (Sangat Baik) 51,5% (2003) menjadi 52% (2016), pada ketegori 2 (Baik) 9% (2003) menjadi 38% (2016), pada ketegori 3 (Buruk) 30,5% (2003) menjadi 8,7% (2016), dan pada ketegori 4 (Sangat Buruk) 9% (2003) menjadi 0,4% (2016).
RESPON TANAMAN HORENSO (Spinacia Oleraceae L.) TERHADAP MEDIA SERBUK SABUT KELAPA (COCOPEAT) DAN PUPUK CAIR KOTORAN KELINCI Simanjuntak, Philip GBP; Heddy, Y.B. Suwasono
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 5 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.125 KB) | DOI: 10.21776/701

Abstract

Horenso (Spinacia oleracea L.) merupakan salah satu jenis sayuran introduksi yang masuk ke Indonesia. Horenso termasuk produk hortikultura sayuran daun dengan pangsa pasar tersendiri dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Data BPS (2015), Produksi tanaman sayuran bayam di Indonesia dari tahun 2010 hingga 2014 yaitu sebesar 152.334 ton ha-1 hingga 134.66 ton ha-1. Penurunan produksi tanaman sayuran bayam sebesar 11.6%. Penelitian ini telah dilakukan pada Juni 2016 – Agustus 2016 di Sentra Organik Brenjonk Lestari Trawas, Mojokerto. Penelitian Bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara media tanam serbuk sabut kelapa (cocopeat) dan pemberian pupuk organik cair pada pertumbuhan dan hasil tanaman horenso. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok. Hasil penelitian menunjukkan tidak memberikan interaksi pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, dan luas daun. Namun memberikan interaksi pada parameter bobot segar daun dan bobot segar tangkai daun. Pada perlakuan media tanah serta media cocopeat memberikan hasil yang optimal.