p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Sain Veteriner
yanuartono, yanuartono -
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Karakterisasi Gejala Klinis pada Kucing dengan Gangguan Gastrointestinal yang Disertai Leukopenia Ramadhani, Mungky Ema; Yanuartono, Yanuartono -; Indarjulianto, Soedarmanto; Purnamaningsih, Hary; Widyarini, Sitarina; Airin, Claude Mona
Jurnal Sain Veteriner Vol 43, No 1 (2025): April
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.70783

Abstract

Abstract               Gastrointestinal is one of the digestive system disorders in cats that can be characterized by leucopenia. This study aimed to evaluate the clinical symptoms of cats with digestive disorders with leucopenia. This study used 30 cats of various breeds, ages, and genders that had symptoms of digestive disorders with leucopenia. All cats were physically and laboratory examined for hematology. The data obtained were analyzed descriptively. The results showed 18/30 (60%) cats aged 1-6 months, 9/30 (30%) aged 7-12 months, and 3/30 cats (10%) aged >12 months, had gastrointestinal disorders with leucopenia. Leucopenia conditions were more common in male cats (53.3%) than female cats (46.7%). Cats with leucopenia, 10 (33.3%) with a leukocyte count <1,000 cells/mm3, 14 (46.7%) with a leukocyte count of 1,001-2,500 cells/mm3 and 6 (20%) with a leukocyte count of 2,501-<5,500 cells/mm3. Clinical symptoms found in this study included lethargy, anorexia, fever, dehydration, diarrhea, vomiting, halitosis, hypersalivation, anemia, lacrimation, epistaxis and jaundice. Concluded that gastrointestinal disorders with leucopenia were more common in young cats and male cats. Clinical symptoms of lethargy, anorexia, fever, dehydration, diarrhea and vomiting, can be used as a reference to determine the diagnosis of gastrointestinal disorders with leucopenia in cats. Key words:  cats; clinical sign; gastrointestinal; leucocytes
Dampak Terapi Antibiotika Mastitis Periode Kering pada Sapi Perah Yanuartono, Yanuartono -; Indarjulianto, Soedarmanto -; Paryuni, Alsi Dara
Jurnal Sain Veteriner Vol 42, No 1 (2024): April
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.84752

Abstract

AbstrakPeriode kering pada sapi perah didefinisikan sebagai masa istirahat non laktasi sebelum melahirkan dengan tujuan utama meningkatkan produksi susu pada periode laktasi berikutnya. Saat ini secara umum antibiotika juga digunakan untuk terapi maupun pencegahan mastitis saat periode kering. Mastitis adalah salah satu penyakit menular yang paling penting pada sapi perah di seluruh dunia, bertanggung jawab atas kerugian ekonomi yang besar dan dampak negatif pada kesejahteraan sapi maupun manusia disebabkan oleh penurunan produksi susu. Salah satu metode yang digunakan untuk meningkatkan produksi susu pada laktasi berikutnya adalah periode kering yang berkisar antara 40-60 hari sebelum melahirkan. Guna menghindari kejadian mastitis saat periode kering maka saat ini banyak digunakan antibiotika saat memasuki periode kering atau akhir periode kering. Saat ini, sebagian besar dari antibiotika yang digunakan dalam industri susu diterapkan untuk mengendalikan mastitis pada sapi perah periode kering. Banyak Negara menerapkan system pemberian antibiotika pada semua kwartir saat periode kering. Namun demikian penggunaan antibiotika tersebut meningkatkan kekhawatiran munculnya resistensi antibiotika. Tulisan ini akan mencoba mengulas secara sederhana dampak penggunaan antibiotika saat periode kering pada sapi perah.Kata kunci : mastitis; periode kering; antibiotika; resistensi