Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Penerapan Konsep Arsitektur Modern pada Analisis Tapak Bengkulu Creative Hub Hidayah, Indi Nurul; Saputri, Dwi Oktavallyan; Ramawangsa, Panji Anom
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 7, No 3 (2023): Volume 7, No.3, Agustus 2023
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v7i3.25087

Abstract

Berkembangnya ekonomi kreatif di Indonesia yang mengandalkan keahlian, penciptaan barang dan jasa serta kreativitas membuat pelaku usaha ekonomi kreatif juga meningkat. Pemerintah Bengkulu berupaya meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat dengan mendukung dan mendorong pengembangan ekonomi kreatif pada 16 jenis subsektor ekonomi kreatif yang berkembang di Bengkulu. Namun pemerintah belum menyediakan wadah bagi masyarakat untuk mengembangkan diri. Untuk mengembangkan kreativitas pada masyarakat perlu adanya sebuah sarana kreativitas sebagai wadah untuk mengembangkan serta menuangkan ide kreatif yang dapat menghasilkan keuntungan dan mengurangi pengangguran yang semakin banyak jumlahnya. Oleh karena itu, penerapan arsitektur modern pada tapak Bengkulu Creative Hub diharapkan dapat menjadi solusi desain yang lebih fungsional dan efisien dengan menyesuaikan kondisi tapak dan fungsi bangunan sebagai pusat kreativitas yang mewadahi ekonomi kreatif dalam bentuk infrastruktur fisik dan mendukung pelaku ekonomi kreatif dalam mengembangkan ide serta mengurangi angka pengangguran di Kota Bengkulu. Dengan menggunakan metode pengumpulan data primer berupa observasi dan dokumentasi, serta data sekunder berupa studi literatur dan studi preseden akan menyampaikan konsep yang dapat menjadi solusi desain dan dapat diterapkan pada tapak Bengkulu Creative Hub. Penerapan arsitektur modern pada tapak Bengkulu Creative Hub memiliki beberapa prinsip-prinsip seperti menekankan fungsional dan efisiensi pada bangunan, menerapkan bentuk-bentuk geometri, penggunaan sistem grid pada kolom, penggunaan beton sebagai struktur utama, meminimalkan ornamen, penggunaan material terkini, penggunaan warna polos dan tidak ramai, dan menerapkan open space pada bangunan.
PEMANFAATAN TANGRAM PUZZLE SEBAGAI MEDIA MENGENALKAN KOMPOSISI GEOMETRI DALAM ARSITEKTUR PADA ANAK USIA DINI Prihatiningrum, Atik; Ramawangsa, Panji Anom; Saputri, Dwi Oktavallyan
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 7, No 2 (2024): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v7i2.22644

Abstract

Abstrak: Tangram merupakan permainan yang dapat mendukung perkembangan kemampuan visual spasial anak melalui pengolahan bentuk geometri dasar yang. Geometri dasar merupakan salah satu pokok kaian dalam pembelajaran matematika yang menerangkan sifat garis, sudut, bidang, dan ruang. Tujuan dari pengenalan komposisi geometri dasar adalah menumbuhkembangkan kemampuan kognitif anak. Pengenalan komposisi geometri dasar menggunakan media tangram puzzle bertujuan agar diharapkan berkontribusi meningkatkan kemampuan spasial anak, pemahaman konsep geometri sehingga pengenalan dasar tentang arsitektur dapat menjadikan arsitektur sebagai proses pembelajaran aktif melalui sebuah permainan konstruktif yang menyenangkan dan bermanfaat kepada guru-guru sekolah, serta memberikan gambaran kehidupan arsitek dan/atau mahasiswa arsitektur yang menyenangkan sehingga anak-anak dapat termotivasi untuk menggapai pendidikan dan kehidupan yang lebih baik di masa depannya.Abstract: Tangram is a game that can support the development of children's visual-spatial abilities through processing basic geometric shapes. Basic geometry is one of the main topics in mathematics, and it explains the properties of lines, angles, planes, and space. The aim of introducing basic geometric compositions is to develop children's cognitive abilities. The aim of introducing basic geometric composition using tangram puzzle media is to hopefully contribute to improving children's spatial abilities and understanding of geometric concepts so that a basic introduction to architecture can make architecture an active learning process through a constructive game that is fun and useful for school teachers, as well as providing an overview of life. Architects and/or architecture students who are fun so that children can be motivated to achieve a better education and life in the future.
PERANCANGAN COTTAGE RESORT DI KAWASAN PANTAI PANJANG BENGKULU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR Salsabila, Adinda Syadza Salsabila; Ramawangsa, Panji Anom; Saputri, Dwi Oktavallyan
JURNAL RUANG / ISSN : 2085-6962 Vol 16 No 2 (2022): JURNAL RUANG
Publisher : Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Tadulako Kampus Bumi Tadulako Tondo Jl. Sukarno-Hatta Km.9, Palu 94118 e-mail :Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Tadulako Kampus Bumi Tadulako Tondo Jl. Sukarno-Hatta Km.9, Palu 941

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ruang.v16i2 September.30

Abstract

Peranan pariwisata di kota Bengkulu sangat berpengaruh dalam kegiatan ekonomi, sebagai sumber perolehan devisa, memperluas lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan masyarakat serta melestarikan adat dan budaya suatu daerah. Kondisi akomodasi disekitar kawasan Pantai Panjang Bengkulu sebagian besar masih belum dikembangkan dengan baik. Oleh karena itu, untuk mengembangkan sektor pariwisata pada kawasan Pantai Panjang Bengkulu dibutuhkan peningkatan kualitas akomodasi yang dapat menjadi wadah bagi wisatawan domestik maupun asing yang berkunjung. Perancangan Cottage Resort di kawasan Pantai Panjang Bengkulu dengan pendekatan Arsitektur Neo Vernakular adalah merancang sebuah sarana akomodasi berupa penginapan dengan bentuk bangunan terpisah yang menyajikan keindahan alam pantai panjang dan di lengkapi fasilitas rekreasi dengan mengaplikasikan konsep pendekatan Arsitektur Neo Vernakular. Pendekatan ini dipilih sebagai pendekatan utama konsep perancangan cottage resort sebagai upaya untuk mempertahankan arsitektur lokal melayu-bengkulu yang mulai terkikis oleh bangunan-bangunan modern yang nantinya akan diperkenalkan kepada wisatawan sedikit banyaknya mengenai gambaran kearifan lokal dari rumah vernakular melayu-bengkulu dalam wujud yang lebih modern. Metode perancangan yang digunakan yaitu penelusuran isu, pengumpulan data primer dan sekunder, melakukan berbagai analisa secara sistematis, sehingga menghasilkan luaran berupa gambar desain yang sesuai dengan konsep pendekatan Arsitektur Neo Vernakular
PERANCANGAN BENGKULU CULTURAL CENTRE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR Wulandari, Anggita; Ramawangsa, Panji Anom; Saputri, Dwi Oktavallyan
JURNAL RUANG / ISSN : 2085-6962 Vol 16 No 2 (2022): JURNAL RUANG
Publisher : Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Tadulako Kampus Bumi Tadulako Tondo Jl. Sukarno-Hatta Km.9, Palu 94118 e-mail :Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Tadulako Kampus Bumi Tadulako Tondo Jl. Sukarno-Hatta Km.9, Palu 941

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ruang.v16i2 September.34

Abstract

Bengkulu Cultural Centre adalah sebuah pusat kebudayaan Bengkulu yang menghimpun kebudayaan Bengkulu, serta dapat menjadi objek wisata budaya yang memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat tentang budaya Bengkulu, juga sebagai sarana bagi masyarakat untuk menyalurkan minat dan kecintaannya terhadap budaya Bengkulu. Perancangan Bengkulu Cultural Centre ini menggunakan pendekatan arsitektur neo vernakular yaitu suatu konsep perancangan yang memiliki prinsip mempertimbangkan kaidah-kaidah normatif, kosmologis, peran budaya lokal dalam kehidupan masyarakat serta keselarasan antara bangunan, alam, dan lingkungan dalam proses perancangannya. Selain menerapkan elemen fisik dalam bentuk modern, konsep arsitektur neo vernakular juga menerapkan elemen non fisik seperti budaya, pola pikir, kepercayaan, tata letak, religi dan lain-lain. Penerapan arsitektur neo vernakular ini diharapkan dapat mencerminkan kebudayaan Bengkulu melalui desain pada perancangan Bengkulu Cultural Centre ini.Perancangan Bengkulu Cultural Centre dengan pendekatan arsitektur neo vernakular ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk menghimpun kebudayaan Bengkulu mulai dari kepercayaan, kesenian, dan juga adat istiadat agar tetap terjaga kelestariannya
PENGENALAN KONSEP COMMUNITY-BASED TOURISM DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN DESA TUMBUK TEBING MENJADI DESA WISATA Saputri, Dwi Oktavallyan; Seftyarizki, Debby; Safrianti, Sintia
Servirisma Vol. 5 No. 1 (2025): Servirisma : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Kristen Duta Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/servirisma.2025.51.90

Abstract

An attractive tourist village is a village that has its uniqueness and characteristics, both from its natural beauty, and culture and also the potential of its human resources. The concept of a tourist village will have a positive impact on a village in preserving the nature and culture of the village and requires community participation so that the community itself has a high sense of ownership and feels the benefits of the existence of a tourist village. Tumbuk Tebing Village is a village that is starting to pioneer in making this area a tourist village, starting to explore the existing tourism potential and introducing it to the tourism industry. The management of a locally-based tourist village requires the concern and participation of the community itself always to innovate and be creative in developing their village area which is used as a tourist village. This community service is carried out by providing initial knowledge related to tourism villages, especially seeing the potential in the Tumbuk Tebing Village Area, South Bengkulu Regency, including beaches with white rocks, rice fields, habitat for white stork colonies, swamp birds, and a strong rural environment that can be packaged in the concept of Community-based Tourism, conducting question and answer discussions, and conducting surveys on attractions, accessibility, and existing facilities. This community service activity is expected to help Tumbuk Tebing Tourism Village, South Bengkulu Regency, in realizing becoming a tourist destination.
DISASTER SHELTER DESIGN AS AN ADDITIONAL FUNCTION IN UNIVERSITY OF BENGKULU’S MOSQUE Seftyarizki, Debby; Azzuhdi, Ahmad Karim; Saputri, Dwi Oktavallyan
Border: Jurnal Arsitektur Vol. 5 No. 1 (2023): JUNE 2023
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Architecture and Design, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/border.v5i1.740

Abstract

Mosque is preferable for shelter or refuge area in emergency situation from natural disaster in Indonesia. Therefore, additional function for a mosque is needed. This paper will discuss how to create a shelter mosque for earthquake and tsunami hazard. Site was located at University of Bengkulu, one of disaster evacuation area appointed by Bengkulu City regulation. Two main design variables used are the height level of evacuation floor area which determined by tsunami wave height prediction, and the convenience of site and building circulation path. Space syntax analysis were conducted to find the best circulation path design. Building design proposed as the result of this study are evacuation area on 2nd floor level or in the elevation of 8,5m, 3 site entrance along with the circulation path, and 4 vertical access to reach evacuation area on 2nd floor. The farthest access to reach evacuation area (height level of 16,5m) from site entrance is 12 minutes. This proposed shelter mosque are expected to be a placed for interaction, worship, and shelter for University academician and community around the campus when disaster occurred.